Bagian 17 (Girls Date)

224 39 12
                                    

Hai, kembali lagi di cerita Agastya.

Udah siap belum buat baca bagian ini?

Kita sedikit relaksasi dulu ya di bagian ini, sebelum menempuh bagian-bagian romantis dan bagian berat nantinya 🤪

Anyway, selamat membaca... jangan lupa vote, komen dan follow aku yaa...

Makasih buat kalian yang udah baca sampai bagian ini...

🍃🍃🍃

Sebuah persahabatan terjadi ibarat air di bumi ini. Ia akan terus mengalir hingga waktu yang sudah ditentukan.

***

Sebagai anak organisasi, hari yang berat dan melelahkan sudah menjadi makanan mereka sehari-hari. Cia sendiri sudah merasakan itu semua sejak ia masih berada di bangku SMP.

Menjadi anak organisasi memang menyenangkan bagi Cia, karena dengan itu ia bisa merasakan ketenangan tanpa kegelisahan perihal keadaan rumah yang selalu membawa kekacauan di dalam hidupnya.

Bagian tidak menyenangkan bagi Cia dalam mengikuti organisasi yaitu ia tidak bisa langsung bermain bersama teman-temannya sepulang sekolah. Jika ada yang mengajaknya bermain, mereka harus mau menunggu dirinya menyelesaikan urusan organisasi terlebih dahulu.

Beruntunglah Cia karena saat ini ia dipertemukan dengan beberapa teman yang mengerti akan kesibukannya dalam organisasi. Karena itu, siang ini sepulang sekolah Azalea, Talisa dan juga Kana dengan sabar menunggu Cia di depan ruangan organisasi.

Di dalam ruang OSIS, Cia baru saja selesai mempresentasikan susunan acara yang sudah ia revisi berulang kali. Tidak hanya itu saja, Cia juga sudah mengonsultasikan mengenai susunan acaranya dengan pembina OSIS saat jam istirahat hari ini.

"Gue kan kemarin udah bilang, kalau gue minta acaranya dibuat sama persis dengan tahun lalu! Kenapa lo masih bertahan dengan susunan acara lo ini, sih?" tanya Sakti dengan kesal.

Sebuah laporan kegiatan berjudul 'PENSI TAHUN AJARAN 2020/2021' ditarik oleh Cia dari atas meja dan sedikit dilemparkan ke arah Sakti.

"Lo baca baik-baik di bagian evaluasi dan saran! Untuk apa kakak kelas kita sebelumnya bikin laporan kayak gitu, kalau kita masih bikin acara yang sama persis kayak mereka!" tajam Cia.

Saat ini Cia benar-benar merasa kehilangan kesabarannya pada Sakti. Ia bukan bermaksud egois dengan bersikukuh menjadikan susunan acaranya di terimah oleh sang ketua OSIS tahun ini, gadis itu hanya ingin memberikan yang terbaik untuk acara di sekolahnya.

"Lo masih murid baru di sini, jadi lo gak usah sok tau soal acara di sekolah ini!" serang balik Sakti.

Cia berdiri dari kursinya dan melirik ke arah pengurus yang lain. "Gue gak sok tau ya! Gue udah diskusi sama wakil lo dan juga pengurus inti yang lain! Mereka semua setuju dengan susunan acara yang gue buat. Jadi lo jangan egois sama anggota lo sendiri!"

Sakti melempar balik laporan itu tepat ke wajah Cia dan berdiri dari tempat duduknya. "GUE KETUA LO DI SINI! JADI GUE BEBAS LAKUIN APA PUN YANG GUE MAU!"

Elmira, si gadis cantik yang sangat jago membuat laporan kegiatan membuka suaranya, "Maaf Sakti, kali ini gue setuju sama Cia. Lo gak bisa putuskan semua masalah sesuai dengan kehendak lo sendiri. Kita semua punya hak suara di sini."

Sakti berdecak. Posisinya sebagai ketua OSIS bisa saja akan terancam apabila Cia menjadi anggotanya seperti saat ini.

"Lagian ya, ada satu acara di pensi tahun lalu yang menurut gue itu gak penting sama sekali—" Cia menggantungkan kalimatnya dan melirik ke arah pengurus yang lain.

AGASTYA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang