Jangan lupa buat ramein kolom commentar nya ya.
Thankyou, and happy reading!
***
[Cerita] – CHAPTER 19.
Disaat batagor Starla sudah hampir habis, punya Rigel malahan masih tersisa banyak.
Bayangkan saja, sejak tadi bukannya memakan batagor nya, Rigel lebih asik memandangi Starla yang tengah lahap memakan batagor.
Entah kapan akan dimakan batagor itu.
kalo gamau batagor nya buat gua aja Gel
"Gel? Lo gamau makan batagor nya?" celetuk Starla membuat Rigel tersadar.
"Ha- eh iya gue makan ini" balas Rigel cepat.
Tapi saat melihat Starla, ia di fokuskan dengan noda bumbu batagor yang menempel pada pipi mulus Starla.
Azig, mulus gak tuh
Tangan Rigel pun tergerak untuk menghapus noda itu sebelum..
Tak
"Aduh kampret!" Umpat Rigel saat merasa ada yang tertimpuk di bahu nya.
Starla yang melihat ada kejanggalan dari situ pun tiba tiba terfokus dengan sebuah gumpalan yang dilapisi kertas.
Ternyata gerakan Starla lebih cepat dari Rigel yang sudah memegang gumpalan itu.
"Buka Gel, buka!" Suruh Starla tak sabaran yang langsung dilakukan oleh Rigel.
Matanya langsung membulat ketika membaca gumpalan kertas itu.
Bagaimana tidak, jika isinya adalah sebuah perkataan yang tidak jelas.
Baik Starla maupun Rigel sama sama bungkam, memikirkan siapa kah yg melempar kertas ini.
Hanya salah lempar atau memang ditujukan untuk mereka?
Tetapi jika itu adalah pilihan akhir, siapa yg menjadi tujuan pengirim surat tersebut?
"Udah lah gausah dipikirin, paling orang iseng." Ujar Rigel santai. Tetapi berbeda dengan hatinya yang sedang gusar.
Akhirnya Starla pun menyetujui perkataan Rigel dan melanjutkan memakan batagor nya.
kalian mau tau apa isi kertas itu?
jangan tanya aku, aku juga gatau soalnya hihi
bercanda kok bercanda
Jadi dalam isi tersebut adalah
"Lets play" –¡d
Nahloh diajakin main..
***
"Thanks Gel udah ngajak jalan." Senyum Starla terlihat sangat manis di depan Rigel.
Rigel mengangguk dan segera berpamitan karena memang mulutnya sudah gatal untuk bercerita apa saja hari ini tentang Starla kepada mamanya.
"Makasih juga udah mau diajak jalan dadakan." Kikuk Rigel mengusap tengkuk nya yang tak gatal membuat Starla tertawa kecil.
"Elo lucu deh."
Blushhh. Merah sudahlah telinga Rigel saat mendengar pujian Starla.
"Apaan sih lo. Gak mempan gombalnya." Dengus Rigel.
"Alah lo mah! Salting salting aja sie." Ledek Starla.
"Emang siapa yang salting?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Starla. [On Going]
Teen FictionStarla dan Rigel itu berbeda. Dari segi apapun. Bersatu? Sangat kecil kemungkinannya. Mustahil. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi untuk mendapat kebahagiaan. Bisakah mereka berbahagia? Mmm ataukah tidak akan?