Baca nya pelan pelan aja ya! Semoga dapet feelnya.
Happy reading
***
[Berangkat bareng] – CHAPTER 13.
"MAMI PAPI!!" Teriak Starla dan Raka berbarengan dari luar membuat Tristan dan Viola langsung tergopoh gopoh berlari ke luar rumah.
"Naon si?" Tanya Mami Viola saat sudah sampai di luar sambil berkacak pinggang.
"Ini ban motor nya kenapa kempes ihh," ujar Starla manis diiringi senyum paksaan nya.
"Lah ilah mana mami tau," balas mami membuat Starla dan Raka melongo.
"Ck, pi gimana ni?" Tanya Raka kepada papi nya.
"Ya ndak tau." Sambung Papi Tristan, sehabis itu bertos ria bersama Viola.
Sabar Rak, sabarr gitu gitu mereka orang tua lo, batin Raka.
"Jadi Star, ini mau gimana?" tanya Raka pada adik perempuan nya itu.
Starla mengendikan bahu nya acuh. "Auk."
"SOMPLAK SOMPLAK!" Kesal Raka yang disambut tawaan pecah dari Tristan, Viola dan Starla.
***
Setelah perdebatan somplak antara Starla en family tadi.
Akhirnya mau tak mau, Starla dan Raka harus berangkat bersama dengan mobil.
Walau harus beradu argumen dan bercanda, akhirnya dari kedua pihak saling setuju. Bahkan mereka belom tahu kenapa ban motor mereka bisa kempes bersamaan.
Sebenarnya kalau mau pakai motor lain bisa saja. Tapi rasanya tak nyaman. Begitu kata Starla dan Raka.
***
Ditengah perjalanan,
"Rak," panggil Starla pada Raka yang sedang fokus menyetir mobil.
"Hm?"
"Ntar kalo gue diserang fans lo gimana?" Tanya Starla.
"Yaelah, setau gue ya. Adek gue itu pemberani nya ngalah ngalahin Shiva." Ledek Raka.
Starla yang mendengarnya spontan menggeplak lengan Raka membuat Raka mengaduh.
"Beda server anjing," umpat Starla yang langsung disentil oleh Raka.
"Yaudah si. Santai aja kek di pantai." Ujar Raka santai.
"Santai santai, pala lo." Kesal Starla membuat Raka tertawa.
***
Saat ini Starla sedang memilin jarinya gugup. Raka yang berada di sampingnya berdecak, "mau sampe lumutan lo kayak gitu?"
"Aelah lo mah, bukannya ngasih saran," bibir Starla mengerucut kesal.
"Ck. Tinggal turun abis tu masuk ke kelas," jelas Raka geram.
"Baik tuan." Balas Starla dengan senyum paksaan nya.
Akhirnya dengan perdebatan itu, Starla turun dengan pongah menutupi kegelisahannya. Raka yang masih ada di dalam mobil tertawa lepas.
Disusul oleh Raka yang memasang wajah sok cool nya, Starla yang melihatnya berdecih.
"Gue duluan," ketus Starla pada Raka, dibalas senyuman manis oleh Raka.
***
Disepanjang koridor, tentu saja Starla menjadi topik hangat lagi. Menjadi anak baru, dekat dengan anggota inti Garasta, dan hari ini berangkat bersama dengan Raka.
Waw, selengkap itu ya mereka cari tau tentang gue, batinnya sombong.
Tapi tetap saja Starla menggerutu kesal. Pasti nanti dia akan menghadapi cabe cabean seperti yang sering ia baca di dunia orange, wattpad.
XI IPA 1
"Gila gila. Lo berangkat sama Raka?" Tanya Netta heboh.
"Ya iyalah, mata lo buta apa?" Ujar Starla jutek.
"Berarti udah siap berulah dong?" Tanya Luna, Adit dan Langit serempak.
Mereka berlima tersenyum misterius. "Lets go." Mereka memasang senyum miringnya.
"Udah sehat kan lo?" Tanya Adit pada Starla dibalas anggukan.
"WIH BEBEB GUE GANTENG BANGET!" Teriak Netta membuat semua perhatian kelas XI IPA 1 mengalihkan perhatiannya pada Netta.
"Lanjutkan bakatmu nak," ujar Starla pelan meringis malu.
"Gue suka gaya lo." Lirih Langit.
"E-eh, maaf maaf ya guys." Ucap Netta sembari menyatukan kedua tangannya meringis kepada teman sekelasnya. "Gak tolol gak friend." Kata Adit tersenyum tengil.
"Gak gitu juga konsep nya," balas Luna pada Adit.
Adit yang mendengar nya tersenyum bodoh.
Setelah itu mereka menertawai atas kebodohannya nya sendiri.
***
Kantin.
Saat ini Rigel, Ari, Raka, Aldi, dan Rendi sedang berada di kantin, merefreshkan otak sejenak sebelum kegiatan belajar mengajar.
"Rak!" Seru Aldi kencang.
Alis Raka terangkat, "apa?"
"Tadi lo berangkat sama Starla?" Tanya Aldi garang. Bahkan Rigel yang tadinya fokus pada ponsel, sekarang memusatkan perhatiaannya pada Raka dan Aldi. "Iya," jawab nya enteng.
"Lo ada hubungan apa sama Mbak Bintang?" Tanya Rendi penuh selidik. Raka tersenyum geli melihat respons Rigel yang sangat tanggap. "Cie kepo," ledek Raka.
"Panas gak?" Tanya Ari pada Rigel, dibalas tatapan tajam.
"Ulululu. Ada yang cembukor nih." Sindir Raka.
"Siapa juga yang cemburu," bantah Rigel keras.
Rendi mengernyit "kan Raka gak bilang kalo lo yang cemburu,"
Seketika Rigel langsung gelagapan atas pernyataan Rendi, tetapi ia langsung tersadar.
"Apaan dah. Udah ah ke kelas." Sangkal nya.
"Perasaan Rigel paling males masuk sekolah dah," Aldi menggaruk kepala nya yang tak gatal, kebingungan.
"Nakal boleh-"
"Goblok jangan." sela Aldi dan Rendi kompak. Menyela perkataan Ari yang sangat dihafalnya.
"Dah lah, skuy!" Ajak Raka, lalu setelah itu ia menyusul Rigel pergi ke kelas dengan Ari disampingnya. Dan tentunya dua curut yang mengintil dibelakangnya.
•
•
•
•
•— TO BE CONTINUE –
Widih widih, Raka-Starla udah berangkat bareng aja nih..
Jangan lupa vote nya, ahihi. Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
Starla. [On Going]
Teen FictionStarla dan Rigel itu berbeda. Dari segi apapun. Bersatu? Sangat kecil kemungkinannya. Mustahil. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi untuk mendapat kebahagiaan. Bisakah mereka berbahagia? Mmm ataukah tidak akan?