HAI! Karena chapter 8 udah update, langsung aja baca but jangan lupa Vote & commentnya. Thankyou
Happy reading! ♥️♥️
***
[Kantin] – CHAPTER 08.
Setelah dari rooftop tadi, Starla dan Rigel langsung menuju ke kantin untuk mengisi cacing cacing di perut yang meronta ronta karena kelaparan.
Tentunya mereka berdua menjadi pusat perhatian. Tangan saling mengenggam dan berdekatan membuat banyak pasang mata menatap iri dan kagum. Tetapi mereka tetap acuh dan melanjutkan perjalanannya.
Tapi tidak untuk seseorang yang menggeram kesal diujung sana.
Nyali nya gede banget deketin dia, batin orang tersebut tersenyum miring.
***
"WOYY GELL SINI!" Teriak Aldi saat mata nya menangkap Rigel dan Starla. Itu dapat menghebohkan satu kantin dan memusatkan perhatian nya terhadap dua sejoli yang masih dalam keadaan jalan beriringan dan tangan saling menggenggam.
"Tuh temen temen lo sama temen temen gue pada satu meja." Ucap Starla menunjuk meja kantin itu dan langsung saja diangguki Rigel.
"Ayo woy cepet! Lelet ama kalian jalannya." Dengus Aldi dari jauh membuat Rigel mendelik mendengarnya.
"Lo kemana aja tadi Star?" Tanya Adit menyelidik.
"Oh, tadi gue habis dari rooftop."
"Berduaan sama si Rigel?" Tanya Langit melirik Rigel. Starla hanya mengangguk.
"Tangannya tangannya!" Goda Rendi dengan sinis karena genggaman Starla dan Rigel belum terlepas sampai akhirnya Starla tersadar duluan dan melepaskan genggaman nya.
Sial pake dilepas lagi tanganya. Rendi awas lo, batin Rigel geram.
Rendi yang menyadari tatapan elang dari Rigel, malah menunjukkan cengiran bodoh nya.
"Yaudah, kita langsung makan aja keburu bel masuk nya bunyi." Timpal Netta tiba tiba.
"Udah pesen?" Tanya Rigel pada Ari.
"Ya jelas belum atuh, kan nunggu bos dulu. Kali aja ditraktir gitu ya kan,"
Bukan.Yang menjawab bukan Ari melainkan Aldi.
"Berisik lo. Yang ditanya siapa yang jawab siapa," sinis Raka pada Aldi yang dibalas sewotan Aldi.
"Cepet pesen sana,"
"Apa aja nih pesenan pesenan nya my friends?" Tanya Aldi.
"Samain aja ya ngga?" Tanya Starla, yang diangguki yang lainnya.
"Nasi goreng sama minum nya lemon tea."
"Di, gue lemon tea nya-"
"EH EH APAAN? LO IKUT SAMA GUE TITIK. YAKALI GUE SENDIRIAN MESENNYA," ucapan Rendi yang belum selesai langsung terpotong oleh Aldi yang sangat tak terima. Ya kali Aldi cuman mesen sendirian, masa tangan nya muat buat nampung 10 piring nasgor sama minumnya. Oh tidak.
Toh Rendi hanya bisa pasrah daripada diamuk Rigel karna kelamaan mesen.
***
"Nih makanan nya." Ujar Aldi menaruh nampan yang dibantu oleh Rendi dan Cia.
"Monggo," lanjut Rendi sok manis.
"Makasih ya Neng Cia."
Fyi, Cia adalah anak dari Mbak Sumi penjual nasi goreng di kantin SMA Jaya Bangsa. Dan tadi ia membantu membawakan nampan berisi nasi goreng itu.
"Wih asik makasih Di, Ren!" Ucap Netta yang diangguki lainnya.
"Eh kemaren kalian hebat loh." celetuk Rendi tiba tiba pada sasom membuat sasom tersedak.
"Hah? Kita?"
"Iya! Kemaren kalian keren bangett." ucap Rendi heboh.
Netta tersenyum canggung. "Hahaha emang. Kita kan emang keren."
"Iya tuh, gue aja kagum liat kalian" timpal Aldi.
"Tapi Star," jeda Rigel sebentar.
"Kenapa lo bisa tau gue mau ditusuk?"
"Ya, karena gue liat. Gimana sih lo, aneh nih." Jawab Starla dengan santai dan tawa canggungnya.
Aldi dan Rendi memberi kedua jempol nya pada Starla atas keberanian seorang Starla itu.
"Bukannya semua murid di amankan?" Sahut Ari tiba tiba membuat inti Alaska tersadar.
"Lah iya ya," heran Aldi.
Ya Tuhan, batin Starla mau menangis saja rasanya.
Raka menyerngit, "kenapa pada bahas ini sih? Udah kali ah."
"Yok makan, ngapain dah masih bahas begituan," lerai Raka dengan ekspresi muka bingung.
Mereka mengangguk menyetujuinya.
Kringg kringg
Tiba tiba bel masuk bunyi lebih cepat daripada biasanya itu membuat murid murid SMA Jaya Bangsa merajuk kesal.
"Yaelah kok bel nya udah bunyi sih?"
"Lah napa emangnya?"
"Akang Rendi jadi gak bisa pdkt-an lagi sama Mbak Bintang." Ujar Rendi yang langsung disoraki dengan sinis.
"Hati akang sakit," lanjutnya dramatis.
"Udah udah. Besok besok kita pdkt-an lagi bye. Ayo guys!" Kata Starla yang bikin semeja itu tersedak air ludah sendiri dan keadaan di meja itu menjadi hening.
1 detik
2 detik
3 detik
"W-what? GILAAA CUY!? GUE DIKASIH LAMPU HIJAU!!!" Pekik Rendi heboh sembari berlari lari memutari kantin.
Starla yang belum jauh dari sana terkikik geli atas perkataannya tadi.
***
"Terharu banget gue," celetuk Adit tiba tiba.
Sasom kecuali Adit mengernyit bingung. "Kenapa?" Tanya mereka kompak.
Adit berdecak. "Kan katanya kemaren kita keren," ujar Adit menaik turunkan alisnya.
"Yeuu!" Umpat sasom kecuali Adit.
"Gue yang ketusuk, keren gitu?" Ketus Starla.
"Itu mah takdir ya mom," balas sasom serempak kecuali Starla. Setelah itu Luna, Netta, Langit dan Adit langsung ngibrit meninggalkan Starla.
"Sabar sabar, untung temen ya." gumam nya sabar.
Jika saja ia tak ingat ada jahitan di perut nya, mungkin ia sudah ikut ngibrit mengejar sahabat somplak nya.
•
•
•
•
•– TO BE CONTINUE –
YEY! SELESAI HIHI!!!
Jangan lupa Vote, Comment, & Share. Ninggalin jejak itu dpt pahala loh.. hehe thankyouu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Starla. [On Going]
Teen FictionStarla dan Rigel itu berbeda. Dari segi apapun. Bersatu? Sangat kecil kemungkinannya. Mustahil. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi untuk mendapat kebahagiaan. Bisakah mereka berbahagia? Mmm ataukah tidak akan?