15. Dekat

765 43 3
                                    

Halooo! Update lagi nih

Happy reading ya readers!

***

[Dekat] – CHAPTER 15.

Pulang sekolah, anggota inti Alaskar berbalik ke sekolah. Bukan mau ke sekolah, tetapi mau mengecek kondisi Warba.

Dengan motor sport yang berjejer rapih dipadukan dengan ketampanan masing masing anggota.

Disepanjang perjalanan bahkan banyak yang mencibir, mengagumi, dan lain lain lagi.

"Berasa jadi artis gue." Celetuk Aldi yang didengar anggota inti Garasta tersebut.

Rendi yang mendengarnya berdecih. "Muka kayak kaleng rombeng aja bangga."

"HEH KADAL BUSUK, MUKA LO AMA MUKA GUE AJA CAKEPAN GUE!" Lantang Aldi dengan kesal.

"IYA CAKEP, TAPI BUAT YANG MATANYA KATARAK." Balas Rendi tak mau kalah.

Bahkan Raka sudah mencepatkan laju motor nya. Malu woi.

***

Diselingi perdebatan selama perjalanan membuat keadaan nya semakin berwarna dan tidak monoton.

Tetapi saat sudah sampai di dekat sekolah, mereka bertemu dengan Starla dkk. Berbeda dengan Rigel yang mengingat kejadian pagi tadi, sekarang Rigel memasang wajah dingin dan datar nya membuat Starla sendiri terheran heran.

Kemaren dia santuy kok sama gue, kok sekarang begini? Batin Starla bingung.

"Sabodo lah," gumam nya kecil tak terdengar.

"MANTANN!" Sapa Aldi pada Luna, dibalas tatapan tajam Luna.

"HALOO JODOH ORANGG!" Teriak Rendi yang memekakkan telinga.

Starla dkk hanya menatap mereka datar. Starla rasa, ia tidak harus berdekatan dengan inti Alaskar.

"Cabut." Perintah Rigel dengan dingin dan datar. Tentunya ia tak menerima bantahan dari Rendi ataupun Aldi.

Akhirnya inti Alaskar meninggalkan Starla dkk.

"Rigel kenapa?" Tanya Luna tiba tiba.

"Kenapa gimana?" Tanya Adit balik.

"Beda aja gitu, pandangannya ke Starla lebih dingin. Gak kayak kemaren kemaren."

"Sedikit... Aneh."

"Udah lah gausa dipikirin, mending pulang," saran Langit disetujui semuanya.

***

Malam ini Starla sedang berjalan menuju cafe di dekat rumahnya. Setelah pembicaraan dengan Langit di sekolah tadi, mungkin ia harus me refresh kan pikirannya.

Sungguh pening.

Cafe D'mon.

Itulah cafe yang dikunjungi oleh Starla. Tempat nya yang nyaman dan instagramable banget. Kalo soal rasa makanan nya? Jangan diragukan lagi, pastinya enak.

Bermodalkan dengan pakaian santai dan airpods yang melekat di telinganya, membuat ia tampil mempesona.

"Mau pesen apa kak?" Tanya pelayan Cafe D'mon.

Starla membolak balikan buku menu dengan bingung.

"Skillet salmon 1, big mango thai nya 1, sama cheesecake nya 1." Ucap Starla pada pelayan tersebut.

Jangan salah. Kalo dia mikir, dia butuh asupan banyak, gitu katanya.

"Baik kak, permisi," pamit pelayan tersebut diangguki Starla.

Starla pun memutuskan untuk menjelajahi media sosial, instagram. Mengurangi rasa gabut, menunggu makanan nya datang.

Tiba tiba meja yang ditempati Starla bergerak membuat Starla mengalihkan pandangannya. "Loh, Rigel?"

"E-eh hai!" Balas Rigel kaku.

Starla tertawa kecil, "santai aja kali,"

Starla sempat terheran heran dengan sikap Rigel. Tadi dingin, sekarang friendly lagi. Labil banget anaknya.

"Sendiri?" Tanya Rigel singkat.

Starla mengangguk, "seperti yang lo liat"

"Lo ngapain disini?" Tanya Starla kepo.

Alis Rigel terangkat. "Gak boleh?"

"E-eh ga gitu, maksudnya kan y-ya gitulah" ujar Starla gelagapan, Rigel menggelengkan kepala nya kecil.

Rigel mengangkat tangannya kepada pelayan, pelayan langsung menuju ke tempat Starla dan Rigel.

"Pesen apa kak?" Tanya pelayan tersebut.

"Enchilada satu, lemon tea satu." Jawab Rigel singkat.

"Baik, ditunggu ya pesanannya," kata pelayan, Rigel hanya mengangguk.

"L-lo kenapa tadi kok beda?" Ah! Pertanyaan yang terlontar dari Starla membuat Rigel malu.

Tadi Rigel tersadar, mengapa ia alay sekali? Bahkan ia dan Starla tidak ada hubungan apapun. Hanya sebatas teman.

Santai

Stay cool, batin Rigel merapalkan.

"Gapapa." Balas Rigel cuek, sok cool lebih tepatnya.

Starla mengangguk.

"Ini pesanannya kak, selamat menikmati!" Ucap pelayan tersebut membuat Starla dan Rigel mengangguk.

***

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Rigel pada Starla yang saat ini berada di parkiran cafe.

"Jalan,"

Rigel berdecak. "Sama gue aja"

"Orang deket kok rumahnya," jawab Starla singkat.

"Maka dari itu, karena deket makanya gue anter!" Tegas Rigel dengan suara khas dingin nan datar nya membuat nyali Starla menciut.

"Iya iya," bibir Starla mengerucut. Rigel yang melihatnya mengulum senyum.

Diperjalanan merasa hening, karna Starla maupun Rigel tak ada yang membuka suaranya.

"Rumah lo dimana?" Tanya Rigel.

"Di perumahan komplek Lily." Jawab Starla membuat Rigel mengangguk.

"Star?"

"HAHH?" Teriak Starla keras.

"Lo suka apa?" Tanya Rigel tiba tiba.

Tiba tiba Starla tertawa. "HAHA IYA LUCU BANGET"

Dahi Rigel yang tertutup helm mengernyit heran. Kenapa ketawa? Pikirnya.

Oke, tanya sekali lagi.

"Star, lo suka apa?" Tanya Rigel lagi.

"HAHA IYA ANJIR, LUCU BGTT EGOO" tawa Starla lagi.

Rigel menghela nafas gusar. Rupanya Starla tak mendengar jelas apa yang dikatakan Rigel.

Sinting, batin Rigel.

Untung sayangg loh, HAHA!!





— TO BE CONTINUE —

HAHAHA WOI, aku sama kayak Starla kalo di motor. Suka budi, alias budeg sedikit 😌😌

Oh ya jangan lupa Vote! Terimakasih

Starla. [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang