16. Saran

756 49 3
                                    

Cihuy, update lagi.

Hehe, jangan bosen bosen. Jangan lupa buat Vote, Comment, and Share.

***

[Saran] – CHAPTER 16.

"Thanks Gel." Ucap Starla pada Rigel saat sudah sampai di rumah Starla.

Rigel mengangguk. "Gue duluan."

"Hati hati." Balas Starla.

Setelah Starla mengucapkan itu, motor Rigel melaju dengan kecepatan standar meninggalkan perkarangan rumah Starla.

Starla yang melihat nya langsung saja memasuki rumahnya. Tak sabar ia ingin menempati kasur kesayangannya.

Disebrang sana, orang yang melihatnya menggeram kesal.

Tunggu permainannya sayang, batin orang misterius tersebut menyeringai.

***

DORR

"KODOKK," latah Starla membuat orang yang mengenjutkannya tertawa ngakak. Siapa lagi kalau bukan Raka.

"MATI LOO AH ILAH!" Umpat Starla ngegas pada Raka.

"Cie cie, udah ada kemajuan nih." Goda Raka pada adiknya.

"Kemajuan apa coba,"

"Sinting lo." setelah mengucapkan itu, Starla langsung meninggalkan Raka yang masih tertawa.

"Eh eh tapi, lo kagak ada rasa sama Rigel?" Tanya Raka serius.

Saking seriusnya, tak tahan Starla untuk menabok wajah sang abang tercintah.

Plak

"Awsh. Kok ditabok sih?" Kesal Raka pada Starla.

Mata Starla mengerjap pelan. "Muka lo ngeselin." Ucapnya polos.

"Woi setan, kalo muka gue ngeselin berarti muka lo juga ngeselin. Secara kita kan kembar." Ujar Raka pongah.

"Dosa apa gue punya kembaran kayak elo?" Tanya Starla membuat orang tua 4 anak yang mendengarnya itu terkekeh.

"Berantem aja terus." Sindir Mami Viola tiba tiba.

"Nyaut aja."

"Oh iya, tadi papi denger ada suara motor. Siapa tuh?" Tanya Papi Tristan.

"Gebetan nya Starla pih." Sahut Raka menaik turunkan alisnya, menggoda Starla.

Mami Viola langsung memekik heboh.

"Wihh, siapa tuh?" Tanya Mami kepo.

"Rigel mih." Jawab Raka, lagi.

"Hah serius Rigel?" Raka mengangguk.

Mami Viola dan Papi Tristan mengangguk mengerti. Memang mereka kenal dengan Rigel yang merupakan sahabat dari Raka.

"Jawab aja teros Rak." Sindir Starla pada abang kembarnya itu. Raka tersenyum bodoh menanggapinya.

"Dah ah, Starla mau bocan. Bye!" Pamit Starla, setelah itu melenggang pergi meninggalkan ruang tengah.

Starla. [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang