HAI LAGI! Gak boleh bosen bosen sama ini cerita.
Kayak biasa jangan lupa buat Vote, Comment, sama share! 💖💖
***
[Pengabdian] – CHAPTER 17.
Paginya di kediaman keluarga Michio sangatlah bising dengan teriakan Nicho yang terus merengek.
"KAK LIGEL BANUNNN!" Teriak Nicho tepat pada telinga Rigel membuat Rigel tersentak.
"Aduh Cho, kakak ngantuk nih," ujar Rigel bernegosasi dengan mata yang masih lengket terpejam.
"BANUNN KAKK!" Teriak Nicho lagi yang sangat gregetan pada kakak pertama nya ini.
"Eu-nghh, ngapain sih?" Erang Rigel yang sudah terlanjur kesal.
"Em Nito mau od-dd od," Nicho menggaruk pipi bulat nya yang tak gatal, bingung dengan apa yang mau diucapnya sendiri.
"Eng-hh apasih?" Kesal Nicho sendiri.
"Apaansih malih? Lo mau apaan?" Geram Rigel yang sangat kesal, karna kegiatan tidur nya terganggu oleh adik cilik nya itu.
"Od-od ODINGG!" Pekik Nicho kencang membuat Rigel tersentak.
Rigel mengusap tengkuk nya yang tak gatal. "Oding? Oding apaan?" Gumam nya kecil.
Nicho yang mendengar gumam-an kakaknya merasa semakin kesal. "Itu loh yang bisa jadi ilon men"
"Iron men?"
"OH ODADING!" Seru Rigel tiba tiba, bahkan Nicho sampai menutup telinga nya rapat rapat.
"Odading itu bodoh bukan oding." Rigel menoyor pelan kepala adik nya itu.
"Aduh, kasal ih gasuka." Ringis Nicho mengelus kepala nya dengan bibir mengerucut.
"Alay lo, udah ah sana. Jadi dibeliin gak?" Tanya Rigel cepat.
"JADII!" Balas Nicho antusias setelah itu menuruni ranjang kakakanya dibantu oleh Rigel, dan dengan segera ia menyusul Mama-nya yang sedang bermesraan dengan Ayah-nya.
***
"Raka bangunnn!" Ucap Starla lelah. Tidak bisa dihitung sudah berapa kali mulut seksoy nya itu melafalkan kata 'Raka bangun' kepada abang laknat yang sedang tertidur pulas.
"Rakaa bangun ihh." Geram Starla.
Erland yang melihat nya di pintu jadi tak tega. Dengan ide brilliant nya, ia berniat untuk membantu adik perempuan satu satunya itu.
BYURRR
"MAMI BANJIRRR!!!" Pekik Raka histeris membuat Erland dan Starla tertawa keras.
Berbeda dengan Raka yang sedang mengelap wajah nya yang terkena banyak air. Sungguh saudara gada akhlak.
"HEPIBESDEY RAKA!" Ledek Erland..
"HEPIBESDEY HEPIBESDEY GUNDULMU CEPOT." Kesal Raka.
"Haha maap Rak, lagian lo kebo banget sih." Bibir Starla mengerucut.
"Emang nya ada apaan sih?" Tanya Raka yang masih kesal.
"Jogging ayo! Mumpung masih pagi." Bujuk Starla.
"Mager ah, sama Erland aja," balas Raka.
"Ok fine. Seminggu gue mogok ngomong sama elo." Rajuk Starla melenggang pergi.
"ETDAH GITU AMAT LO AMA GUE." Kesal Raka.
"Fine, ayo!" Pasrah Raka.
Erland hanya tertawa melihat nasib adik laki lakinya itu.
***
Saat ini ditaman, Rigel sedang menunggu pesanan odading untuk adiknya yang sebentar lagi akan siap.
Mata Rigel memincing saat melihat sepasang perempuan dan laki laki yang berjalan beriringan dengan tangan saling bertautan dan sesekali menebarkan senyum tawanya.
"Mas, ini odading nya." Penjual odadding itu melambaikan tangannya membuat Rigel tersadar.
"Berapa semuanya mang?" Tanya Rigel.
"Sepuluh rebu aja mas." Kata penjual itu.
Rigel mengulurkan uang 10 ribu diserahkan kepada penjual odading tersebut. Setelah itu ia langsung melenggang pergi, meninggalkan perkarangan taman tersebut dengan perasaan yang entah mungkin sedang campur aduk.
***
"Starla," panggil Raka.
"Apa?"
"Hari Senin gue kagak mau sekolah deh." Ijar Raka pelan.
Starla melotot kaget. "Loh kenapa?"
Mata Raka melirik seseorang dengan ekor mata nya.
Entah karna insting atau memang mereka kembar, mata Starla langsung mengikuti arah pandang Raka. Seketika itu juga mata nya langsung membelalak.
Disana ada Rigel yang sedang menatap tajam mereka dan seperti sedang menahan sesuatu.
Entah menahan cemburu atau..
Menahan boker.
Yh oks, aku berdosa bgt sama rigel😭
Dan tak lama itu, tiba tiba Rigel menghilang dari pandangan mereka.
Tiba tiba Raka mengeluarkan hp memencet tombol kamera. Starla yang melihat itu mengernyit heran.
"Ngapain Rak?" Tanya Starla langsung.
Raka menoleh dengan wajah melasnya. "Pengabdian sebelum bonyok Star." jawab nya pelan membuat Starla langsung terbahak lebar.
Sebenarnya Starla bingung, mengapa sebegitu takut nya Raka mau dihajar oleh Rigel. Kan kalau ketahuan jalan dengannya, Raka bisa mencari alasan lain.
Huh!
"Emangnya kenapa sih takut banget?" Tanya Starla kepo.
"Ish lo tuh ya arghh!!" Jampir saja Raka meraup wajah adik kembarnya yang menatap nya tak berdosa.
Sungguh Raka sangat bingung, kenapa kembarannya ini sangat tidak peka?!
Sedangkan Starla hanya menatap polos Raka. Dia kan gak salah apa apa. Kok Raka ngamuk?
"Dah lah ayok, doain aja muka gue yang cakep ini masih bertahan mirip Sharukh Khan." Pasrah Raka.
"Yeuh. Sharukh Khan juga mikir mikir kali kalo mau punya kembaran, bukan modelan dakjal kayak elo." Ejek Starla membuat Raka mendengus.
Untung adek, batin Raka sabar.
•
•
•
•
•— TO BE CONTINUE –
Kasian juga Raka kalo diliat liat.. aduh pacarku. Kuat kuat ya
Semoga gak bonyok! 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Starla. [On Going]
Teen FictionStarla dan Rigel itu berbeda. Dari segi apapun. Bersatu? Sangat kecil kemungkinannya. Mustahil. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi untuk mendapat kebahagiaan. Bisakah mereka berbahagia? Mmm ataukah tidak akan?