18. Kencan

682 70 8
                                    

Happy reading!

Jangan jadi siders atau nanti ditabok?? Hmmm yaudah deh gak papa yuk lanjut baca.

***

[Kencan] – CHAPTER 18.

Minggu pagi yang cerah ini, Rigel berniat untuk mengajak Starla kencan, mengingat saran Ayah nya yang mengharuskan untuk gercep agar tidak ditikung.

"Loh mau kemana bang?" Tanya Mama Asya saat melihat putra sulung nya itu sudah rapih.

Rigel gelagapan untuk menjawab nya. "Ngumpul doang kok Mah." Jawab nya.

Mama mengernyit, ngumpul jam segini? Pikirnya.

"Ngumpul sama siapa?"

"Ya sama temen," Rigel menjawab lagi.

"Boong ya?" Tanya Mama menyelidik.

"Wah, roma roma nya ada yang mau kencan nih." Celetuk Ayah tiba tiba.

"Apaan sih?" Elak Rigel.

"Gercep banget kamu bang." Goda Ayah membuat Rigel memutar bola matanya malas.

Kemaren kan dia yang nyuruh gercep, cem mana sih!

"Kan daddy yang bilang," ujar Rigel malas. Mama yang melihatnya geleng-geleng kepala kecil.

"Udah-udah sana." Ucap Mama mengakhir perdebatan antara lelaki berbeda generasi itu.

"Rigel pamit." Pamit Rigel setelah itu melenggang pergi, meninggalkan kedua orang tua nya yang saling pandang dengan menerbitkan senyum terbaik nya.

***

Tok tok

Sudah sekitar 20 menit-an, Rigel telah sampai dikediaman rumah Starla.

Dengan mengetok pintu rumah Starla dengan sabar, siapa tau yang buka camer gitu ye kan.

Aduh aduh, Bang Rigel bisa aja modus nya

"Eh cari siapa ya den?" Pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang memakai daster biasa, dengan rambut yang diikat gulung asal-asalan.

Dahi Rigel berkerut.

Siapa nih? Aduh aduh, batin Rigel.

"E-eh saya nyari Starla, Starla nya ada?" Tanya Rigel ramah dan sopan.

"Ohh Non Starla, ada kok den. Itu lagi sama Den R-" belom juga selesai perkataan Bi Inah selaku pembantu di rumah keluarga Starla, suara Starla sudah lebih dulu terdengar nyaring. "Ada siapa bi- eh, RIGEL?!" pekik Starla terkejut.

Huh

Untung saja ia langsung gerak cepat begitu ada suara bising di depan rumah, jadinya identitas nya tak ketahuan oleh Rigel.

Bi Inah yang mengerti gerakan tubuh Starla, langsung saja membungkuk meninggalkan kedua sepasang manusia yang sedang bergelut dengan pikiran masing masing.

Sepeninggalan Bi Inah, Starla berdehem untuk mencairkan suasana yang terasa canggung ini.

"Ada apa Gel?" Tanya Starla santai.

Starla. [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang