Halooo!! Apa kabar? Sehat2 yaaa pokoknya!
Jangan lupa buat follow akun ini dan kalau bisa follow IG baru aku yang ada di Description box yaa? Thankyou!!
Happy reading, Readers! ♥️
***
[Tanding Basket] – CHAPTER 03.
LAPANGAN OUTDOOR JAYA BANGSA.
Sesampainya di lapangan, mereka disambut dengan pekikan pekikkan yang histeris. Oh tentunya bukan ditujukan kepada mereka. Tetapi kepada anggota inti Geng Alaskar.
Bahkan kebanyakan sorakan itu dari Alavers, sebutan untuk fans Alaskar.
Seperti ini contohnya.
'Ayo Kak Rigel'
'Aduh keringet nya Ari bikin rahim gue anget anjir'
'Halu nya tinggi banget'
'Ayang Beb Rakaa'
'Rendii manis banget aaaaa'
'Aldi balikan yuu'
"Berisik banget sih, balik aja dah yuk." Ujar Starla yang risih dengan teriakkan murid lain.
"Yaelah Star nanggung, Calon My Love Love Ari gue tuh lagi maen. Astaga keringet nyaa membahana." Puji Netta dengan pandangan yang tak lepas dari Ari yang sedang bermain basket.
"Nyenyenye," Luna mencibir para murid yang berkata 'Aldi balikan yuk'
"Napa lo Lun?" Tanya Aditya merasa bingung.
"Gak," jawab Luna ketus. Luna tuh lagi bete tau.
"Misi misi," heboh Netta dengan cepat ingin menyelak untuk berdiri di paling depan diikuiti sahabatnya.
'JDUG'
"Awsh!" teriak Starla dan Raka berbarengan.
"Astaga Starla lo gak papa?" Tanya Luna cemas saat bola basket itu mengenai perut Starla.
"Heh! Siapa yang lempar enih bola?!" Tanya Adit ngegas.
"Heh! Ngaku dong sini lo." lanjutnya.
"Gue," balas Rigel, menatap tepat manik mata Starla yang dibalas tatapan juga oleh Starla.
Semua murid langsung memusatkan perhatiannya kepada Rigel Starla dan kawan kawan. Biasa, kepo. Wgwgwg
"Gak bisa main ya lo, gitu aja sampai kena gue bolanya." Marah Starla. Rigel yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas, sudah tau trik-trik cewe caper.
"Minta maaf lo!" suruh Starla yang merasa didiami.
"Modus!" Cibir Rigel. Huh! Rigel mah udah biasa ya digituin. Sok sok an jutek eh tapi ujung-ujungnya cuman buat modus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starla. [On Going]
Teen FictionStarla dan Rigel itu berbeda. Dari segi apapun. Bersatu? Sangat kecil kemungkinannya. Mustahil. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi untuk mendapat kebahagiaan. Bisakah mereka berbahagia? Mmm ataukah tidak akan?