Un

2.4K 282 19
                                    

"Apartement ini buat lo."

Tarani langsung memperhatikan Apartement yang hendak diberikan laki-laki ini padanya. Jujur saja sejak awal dia datang kemari dia benar-benar tidak hentinya mengagumi isi Apartement ini.

Kalau ada yang penasaran kenapa Tarani bisa tiba-tiba ada di dalam Apartement ini tentu saja karena si pemilik memberikan pasword Apartement ini pada Tarani lewat fitur aplikasi yang mereka pakai itu.

"Tapi..."

"Kok ada tapinya?" Sela Tarani.

Zale tersenyum menyeringai. "Tapi lo nggak boleh ganti passwordnya, karena lebih tepatnya Apartement ini masih atas nama gue dan gue masih bebas keluar masuk ke Apartement ini."

"Loh kok gitu?"

"Ya kan tugas lo jadi baby girl yang harus memuaskan sugar daddy nya."

"Ya udah Apartement nya buat lo aja, gue masih punya Apartement sendiri walau nggak segede punya lo ini."

"Masih nyicil kan?"

Benar-benar pertanyaan yang membuat harga diri Tarani tercoreng. Dan kini Tarani menyesal mengapa dulu dia tidak memaksa ayahnya membayar lunas Apartement nya. Ayahnya tau Tarani orangnya mudah bosan jadi ayahnya memilih mencicil Apartement itu kalau-kalau Tarani ingin pindah Apartement akan lebih mudah.

"Ya nanti kalau tiba-tiba ayah sama ibu gue nanya Apartement gue kenapa, gimana?"

"Apartement lo bisa lo sewain, duitnya bisa buat tambahan lo jajan. Selain gue kasih lo uang jajan juga."

Benar-benar ide yang menarik. Tapi tetap saja.

Laki-laki dihadapannya ini Zale. Bukan laki-laki biasa. Dia laki-laki yang sudah pernah membuat Tarani menangis.

"Zal..." panggil Tarani pada kakak kelas yang tidak pernah ia panggil 'Kak' itu.

"Ya?"

"Lo naksir gue?" Tanya Tarani tiba-tiba. Entah apa yang merasukinya dan membuat dia melontarkan pertanyaan tidak masuk akalnya.

"What?"

Tarani menarik napas dalam. Cukup sulit mengatakan pertanyaan aneh ini secara dua kali. "Lo naksir gue?"

Zale menyeringai. "Naksir?"

Tarani menganggukkan kepalanya.

"Are you insane?"

"No, gue cuma penasaran aja gitu Zal... Walau lo bukan tipe gue nih ya tapi wajah lo nggak buruk-buruk amat. Dan lo nggak sayang gitu semua duit lo yang harusnya lo bisa kasih sama cewek the real baby girl yang bisa kasih semua yang lo mau dan lo malah pertahanin gue cuma gara-gara obsesi lo yang nggak mau buat gue bahagia," jelas Tarani mengungkapkan keheranannya begitu mendapati sugar daddy nya justru seorang Zale Isfandyar. Yang walaupun kaya tapi Tarani tidak menyangka jika seumurnya ini dia malah menjadikan dirinya Sugar Daddy.

"Lah, lo kan baby girl gue sekarang," sahut Zale santai.

Tarani memutar bola matanya. "Ya masalahnya gue nggak mau jadi baby girl lo..."

"Ya kenapa ikut aplikasi itu?"

"Iseng, lo tau iseng? Dan lebih tepatnya dijebak sahabat-sahabat gue," jawab Tarani jujur. "Lagian kenapa sugar daddy nya harus lo sih? Lo juga masih muda kenapa malah jadi sugar daddy? Yang lain seumuran lo masih kuliah."

"Karena gue pinter, duit gue banyak, gue bingung ngabisin duit gue buat apa," jawab Zale dan berhasil membuat Tarani muak mendengar kesombongannya.

UncoincidenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang