Hampir semua orang menikmati acara pesta ulang tahun Selena. Tapi Tarani tidak bisa menikmatinya. Ia benar-benar was-was sekali karena menghindari percakapan dengan Agus, si kakak sepupunya itu.
Dan dibalik keberhasilannya menghindari Agus, tentu saja ada usaha Zale yang turut andil. Sepertinya Zale juga punya alasan tersendiri mengapa ia membantu Tarani, pikir Tarani yang tidak mau berterima kasih pada Zale.
Karena tidak terlalu menikmatinya, Tarani sampai tidak sadar kalau acara ulan tahun ini kini sudah di penghujung acara.
"Sekali lagi Happy birthday ya Selena," ucap Widya pada perempuan bermata monolid itu dan memeluknya.
"Thanks ya Wid, makasih udah mau dateng," jawab Selena.
Selena kemudian tersenyum lalu melirik Tarani yang berdiri di samping Zale.
"Hei pacarnya Zale, thanks juga ya udah dateng! Lo bagian dari kami sekarang," kata Selena ramah.
Tarani lalu mendekati Selena dan memeluknya. "Thank you!"
Dan akhirnya waktunya mereka semua berpamitan. Dan setelah berpamitan dan mereka ada di luar Gedung itu Agus mulai angkat suara.
"Tarani lo pulang sama gue sama Widya," kata Agus tegas.
"Ta-tapi Mas..." ingin sekali Tarani menolak tapi rasanya sangat sulit.
"Wid, aku ambil mobil dulu, kamu sama Tarani tunggu disini ya," kata Agus pada perempuan yang berdiri di samping Tarani itu.
"Gue juga nunggu lo disini berarti Bang bareng Mbak Widya sama Taran?" kata Zale tiba-tiba sambil tersenyum.
Agus menatap heran. "Ngapain?"
"Ya kan kita pulangnya bereempat naik mobil lo," jawab Zale tanpa takut tatapan tajam Agus.
"Siapa yang bilang? Lo kan bawa mobil sendiri ya pulang sendiri lah," jelas Agus ketus.
"Tapi gue berangkatnya bareng Tarani Bang, ya berarti gue pulang bareng Tarani sekalipun naik mobil lo," jelas Zale lagi.
"Lo pulang sendiri, Tarani biar gue yang anter sama Widya."
"Ya nggak bisa gitu bang!" Sanggah Zale. "Abang emang kakak sepupu Tarani tapi gue pacarnya Tarani, jadi gue yang bawa Tarani kesini ya gue yang anter Tarani pulang," jelas Zale membuat Agus mendengus.
"Zale bener Mas..." Widya mencoba menenangkan Agus. "Biarin Tarani pulang sama Zale, mereka udah gede mas..."
"Ya tapi-"
"Mas... please..." Tarani memohon.
"Oke mas izinin Zale antar kamu pulang tapi kita bicara dulu berdua bentar."
Tarani langsung menelan ludah setelahnya.
***
"Dimana lo kenal si Zale?"
Di aplikasi pencari sugar daddy.
"Di Sekolah mas, dia kakak kelas Tarani waktu SMA," sahut Tarani.
"Sejak kapan lo pacaran sama si Zale?"
Tarani mengingat-ingat lalu tersenyum malu. "Baru hampir seminggu an," kata Tarani mengingat hari pertemuannya kembali dengan Zale.
"Om sama Tamte udah pada tau?"
"Ayah sama ibu?"
Agus mengangguk.
Tarani menggelengkan kepala. Tentu saja belum, bagaimana mungkin ia menceritakan pada kedua orang tuanya kalau anaknya seorang baby girl dari rekan kerja sepupunya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uncoincidence
Storie d'amoreGimana rasanya iseng jadi baby girl taunya sugar daddy nya musuh kamu waktu sma? Tarani akan menjawabnya. Jungri lokal.