Prolog

4.1K 331 14
                                    

Matanya menelisik.

Ia mengamati setiap detail yang ada di ruangan ini. Mereka bilang Apartement ini untuknya.

Benar-benar Apartement mewah. Tapi tetap saja, ada bayaran atas semua ini. Dan itulah yang kini ditakuti oleh Tarani Asmita.

Bagaimana kalau ia dijebak?

Bagaimana kalau orang yang akan menjadi sugar daddy nya adalah psikopat yang suka membunuh perempuan-perempuan muda sepertinya?

Jujur saja jika Tarani melihat apa yang akan didapatkannya jika ia melanjutkan menjadi sugar baby sangat menggiurkan. Tapi tetap saja...

Terlebih Tarani melakukan ini hanya iseng.

Iseng?

Ya tentu saja iseng. Tarani sebenarnya bukan lahir dari keluarga dengan ekonomi yang kurang sehingga membutuhkan seorang 'pria' tak dikenal untuk menyokong biaya hidupnya.

Lalu kenapa ia melakukan semua ini?

Tentu saja karena jebakan kedua sahabatnya.

Kedua sahabat Tarani mengajak Tarani untuk mencoba aplikasi menjadi sugar baby dan ternyata hanya Tarani yang mencobanya. Dan mau tidak mau Tarani melakukan hal ini. Karena dalam perjanjian aplikasi tersebut, jika salah satu pihak membatalkannya maka pihak tersebut harus membayar biaya penalty yang sangat besar.

Dan sayangnya uang jajan Tarani sudah habis, dan jika ia meminta orang tuanya mereka akan curiga dan memarahi Tarani jika alasannya mereka ketahui. Tapi tetap saja, terjebak seperti ini benar-benar menakutkan bagi Tarani.

Dan kemudian dimana kedua sahabatnya?

Oh tentu saja mereka yang semula berjanji untuk menemaninya kini ingkar hanya karena mereka akan menemui kekasih mereka.

Apa ini dilema sebagai seseorang yang berstatus single?

Tarani lalu memperhatikan pakaiannya.
Sialan. Ia mulai mengumpat begitu menyadari pakaiannya benar-benar minim.

 Ia mulai mengumpat begitu menyadari pakaiannya benar-benar minim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apa dia tengah menjual dirinya?

Ingin sekali menyangkalnya tapi rasanya memang itulah yang kini dilakukan Tarani.

Orang tuanya pasti sangat kecewa.

Dan terdengar suara password pintu Aprtement tengah dibuka. Jantung Tarani benar-benar berdebar dibuatnya. Dia sangat kebingungan harus berbuat apa.

Kedua sahabatnya berpesan agar Tarani bersikap baik, siapa tau sugar daddy nya bisa diajak kerja sama.

Tarani menundukkan kepalanya dan bisa melihat sepatu pantofel mahal di pakai laki-laki yang kemudian berdeham.

Tarani lalu mengangkat wajahnya lalu menatap sugar daddy nya yang ternyata wajahnya tidak asing itu.

"E-e- Lo?"

UncoincidenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang