01. Martabak

39.2K 1.5K 19
                                    

Jeno selalu aja nempel ke Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno selalu aja nempel ke Jaemin. Kemana-mana pasti selalu dia ikuti. Dan jangan lupa Jeno selalu caper ke Jaemin.

"Na kaki ku sakit, tadi habis jatuh."

"Gak peduli."

"Na laper."

"Minum."

"Nana cantik deh."

"Gue ganteng."

Jeno selalu saja mencari perhatian Jaemin. Tapi Jaemin hanya bodo amat. Terkadang Jaemin memarahinya.

Jaemin sedang makan di kantin dengan kedua sahabatnya, Haechan dan Renjun.

"Dimana Jeno?" Tanya Haechan.

"Iya dimana? Tumben gak ngikutin lu," Ucap Renjun menimpali.

"Gak tau dan gak peduli. Bagus toh kalau dia gak ngikutin gue lagi." Jaemin menjawab sambil mengaduk es tehnya.

"Lu gak kasian apa sama Jeno? Dari sekian banyak fans lu, cuma Jeno yang bener-bener perhatian sama lu." Tanya Renjun.

"Kaga," jawab Jaemin singkat.

"Ck, terima gih biar gak jomblo sendiri." Kata Haechan yang berisi sedikit sindiran.

"Nanti."

Uhuk uhuk uhuk

Renjun terbatuk mendengar jawaban Jaemin begitu juga Haechan yang tak percaya jawaban Jaemin. Lantas Jaemin memukul pelan punggung Renjun.

Biasanya Jaemin kalau di tanyain seperti tadi selalu menjawab gak mau, tapi sekarang dia jawab nanti. Nanti katanya?!

"Hah nanti?" Beo Haechan

"Kalau udah siap gue terima."

Kringg.... krringgg....

Tepat setelah Jaemin menjawab bel berbunyi yang menandakan jam  istirahat telah selesai.

Jaemin langsung beranjak pergi menuju kelasnya meninggalkan kedua sahabatnya yang masih tidak percaya dengan jawaban Jaemin.

~Mine~

Jeno, Mark dan Guanlin sedang berada di rooftop, mereka sedang menikmati makanan yang mereka beli di kantin. Awalnya Jeno menolak keras dia pengen makan bareng Jaemin.

Tapi Mark memaksa nya bahkan menyeretnya sampai ke tangga. "Sekali-kali istirahat bareng sahabatnya dong," ucap Mark yang terus menarik lengan Jeno bersama Guanlin.

"Jarang banget tau kita istirahat bertiga."

Mau tak mau Jeno menurut.  Apa yang dikatakan Mark benar juga. Dia jarang istirahat bareng Mark.

Tibalah mereka di rooftop, mereka langsung duduk di bangku yang berada di sana. Bangku yang berada di rooftop adalah milik mereka bertiga, jika ada yang menduduki nya nanti pantatnya bisulan kata Mark.

"Jen lu gak cape apa ngejar Jaemin?" Tanya Mark.

"Cape sih, tapi gue belum dapet Jaemin. Gak boleh nyerah sebelum jadi pacarnya Jaemin."

Mark menggeleng pelan. Dia heran dengan sahabatnya ini, sudah beberapa kali dia ditolak mentah-mentah oleh Jaemin. Tetap saja tidak mau menyerah.

"Hebat sih lu Jen," ucap Guanlin sambil menepuk bahu Jeno.

"Hebatlah, jodohnya Jaemin harus hebat." Bangga Jeno.

"Seterah, dah lah ayok ke kelas udah bel." Ajak Mark, Jeno  dan Guanlin hanya mengangguk. Mereka bertiga pun meninggalkan rooftop.

~Mine~

Sore harinya Jaemin memutuskan untuk membeli persediaan makanannya di sebuah minimarket. Karena persediaan makanannya yang di apartemen tinggal sedikit.

Jaemin tinggal di apartemen milik ayahnya. Dia memilih tinggal sendiri dengan alasan pengen mandiri. Ayahnya pun menyetujuinya walaupun awal awal menolak.

"Baiklah sudah semua, mari bayar." Jaemin mendorong troli yang berisi persediaan makanannya ke kasir. Ada telur, mie instan, daging, bawang merah dan lain lain.

Setelah selesai membayar Jaemin pun berjalan pulang. Dia tidak membawa kendaraan karena minimarketnya tidak jauh dari apartemen.

Jaemin merapikan belanjaannya. Lalu mulai memasak makan malam.

Tring!

Jaemin melihat sekilas ke arah ponselnya yang ada di atas meja makan, ia mengecek siapa yang mengiriminya pesan.

"Jeno ternyata, entar aja balesnya masak dulu." Jaemin pun melanjutkan acara memasaknya yang sempat tertunda.

Sekitar lima belas menit, makanan yang dimasak Jaemin telah jadi. Hanya nasi goreng untuk menunya karena Jaemin sedang cape.

Setelah mencuci tangannya,Jaemin membuka pesan dari Jeno.

Setelah mencuci tangannya,Jaemin membuka pesan dari Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jaemin mematikan handphone nya dan menaruh nya di meja makan. Dia tidak peduli Jeno memanggil nya by. Udah biasa Jaemin mah.

"Harus diburu dimakan ini, nanti Jeno dateng dia minta lagi." Jaemin memakan nasi gorengnya dengan hikmat.

Dia harus menghabisi nasi gorengnya sebelum Jeno dateng karena dia cuma buat seporsi nasi goreng.

Dia harus menghabisi nasi gorengnya sebelum Jeno dateng karena dia cuma buat seporsi nasi goreng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mine | Nomin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang