"Jen kesana aja." Jaemin menunjuk ke arah taman sekolah.
"Gak jadi ke rooftop?"
"Enggak, kesana aja."
Jeno menurut. Dia mendudukan Jaemin ke salah satu bangku taman. "Kakinya masih sakit gak? Mau dipijitin?" Tawar Jeno.
"Ck, udah mendingan. Jangan nanya mulu lu." Jaemin merengut kesal. Ia menyenderkan kepalanya ke pundak Jeno.
"Elusin." Pinta Jaemin.
"Tumben manja." Jeno mengelus sayang surai Jaemin. Seneng rasanya Jaemin manja ke padannya. Jadinya beneran kayak pacaran.
"Gak tau."
Jaemin ini punya mood swing. Jadinya gak bisa ketebak moodnya. Tapi bukan Jeno namanya kalau gak peka.
Sadar atau tidak Jaemin memeluk Jeno dari samping, entahlah tubuhnya bergerak sendiri.
"Kamu gak mau balas Karina?" Tanya Jeno.
"Gak, males. Biarin dia nikmati sekolah ini dulu. Kan dia anak baru."
"Nanti makin jadi kalau di diemin sayang."
"Aaaaaaa, gak tau. Nana gak mood!" Rengek Jaemin.
Jeno terkikik gemas melihat tingkah pacarnya itu. Seperti anak kecil saja.
Cup!
"JENO!" Bentak Jaemin tak suka karena Jeno mencium kening nya.
"Gemes." Jeno mencubit ujung hidung Jaemin yang langsung dihadiahi geplakan maut Jaemin. Bukanya kesakitan malah tertawa sampai matanya hilang.
"Dasar samoyed."
~Mine~
Acara lomba hari ini sudah selesai dan bel pulang juga sudah berbunyi. Semua siswa sudah berhamburan keluar beberapa saat yang lalu. Menyisakan panitia yang harus membereskan bekas acara dan mengurus persiapan untuk besok.
"Baiklah, semoga besok berjalan dengan lancar. Saya akhiri rapat hari ini."
Para anggota OSIS dan panitia lomba membubarkan diri dari ruang rapat. Mereka bergegas pulang kecuali panitia lomba renang dan lari karena harus membereskan masing-masing tempat yang tadi dipakai lomba.
"Oh sudah selesai rapatnya?" Tanya Renjun dengan nada intimidasi. Guanlin hanya melafalkan kalimat agar panitia yang didepannya ini baik-baik saja nanti. Karena pacarnya sudah mengeluarkan aura kemarahannya.
"Bagaimana rasanya memakai uang sogokan dari Karina?" Kini girilan Haechan.
6 orang panitia lomba itu diam tak bergeming. Membuat Haechan dan Renjun menggertak kesal.
"Jawab dong! Lu semua gak punya mulut?!" Bentak Haechan.
"S-sorry, tapi Karina maksa." Salah satu panitia mencoba membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | Nomin [End]
Teen FictionSetelah berbulan-bulan caper ke Jaemin akhirnya Jeno menjadi kekasihnya Jaemin. "Mau ya jadi pacar aku?" Tanya Jeno sekian kalinya. "Ck, yaudah iya. Gue bosen dengerin lu ngomong gitu mulu!" Jawab Jaemin yang berhasil membuat Jeno mematung.