31. Jatuh miskin?

7K 496 14
                                    

Jika ditanya, "Jaemin, kau cinta Jeno? Atau setidaknya suka?" Maka Jawabannya adalah tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika ditanya, "Jaemin, kau cinta Jeno? Atau setidaknya suka?" Maka Jawabannya adalah tidak.

Lebih jelasnya tidak salah lagi. Awalnya Jaemin risih dengan Jeno yang terus mengganggu dirinya dengan menawarkan untuk menjadi kekasih lelaki itu. Tapi lama kelamaan Jaemin jatuh dalam ketulusan Jeno. Jaemin sendiri sadar kalau dia terlalu keras kepala dan juga cuek tapi Jeno masih bisa bertahan dengan sikapnya itu.

Jaemin memutuskan untuk mau menjadi pacar Jeno karena dia mulai suka dengan lelaki samoyed itu. Jaemin mati-matian menghapus sifat tak pedulinya ke Jeno, itu tidaklah mudah karena sifat jelek itu telah mendarah daging.

Tapi lama kelamaan mulai ada kemajuan menurut Jaemin. Ia sudah mulai cinta dengan Jeno, mungkin? Jaemin tak tahu apa yang menyerang hatinya.

Jaemin berani bersifat manja ke Jeno yang awalnya sifat itu hanya ia tujukan pada orangtuanya. Walaupun Jaemin tak menunjukkan kemanjaannya ke teman circlenya. Lagi pula Jeno tidak mempersalahkan jika mereka berdua akan seperti pasangan pada umumnya saat tak ada siapapun di sekitar, istilahnya private.

Iya, kan?

"Sial, sial! Benarkan Jeno setuju saja? Kenapa perasaan setan ini tak enak?!" Gerutu Jaemin.

"Jaemin kenapa? Bunda denger dari luar ada suara benda jatuh."

"Lho Bunda? Enggak papa kok, Nana cuma lempar bantal aja tadi." Jawab Jaemin sambil tersenyum bodoh.

"Bunda ngapain di apartemen Nana?" Tanya Jaemin.

"Bunda mau jemput kamu. Makan malam di rumah dan tidak ada penolakan. Toh besok Minggu." Jawab Winwin mutlak dengan senyum manisnya.

"Baiklah, Nana siap-siap dulu." Jaemin beranjak dari kasurnya tapi Winwin langsung mencegat tubuhnya. "Tak perlu repot-repot untuk bersiap. Baju Nana masih ada dirumah. Ayo kita langsung berangkat."

..

"Akhirnya mereka datang." Yuta langsung pergi untuk menyambut tamunya. Dilain sisi, Winwin dan Jaemin masih sibuk membereskan meja makan.

"Mereka? Bukannya makan malam keluarga?" Tanya Jaemin sambil meletakkan lauk-pauk di meja.

"Tentu saja, makan malam calon keluarga besar." Winwin mengedipkan sebelah matanya.

Sudut mata Jaemin manangkap laki-laki yang tak asing di pintu masuk ruang makan. Jaemin langsung menolehkan kepalanya. Dia langsung mengerti perkataan Winwin tadi.

Winwin mempersilahkan untuk tamunya duduk dengan senyuman ramah. Winwin excited karena Taeyong bersama keluarganya makan malam di rumahnya. Lengkap dengan Mark dan Jeno.

Jaemin duduk diapit oleh kedua anak keluarga Jung, dihadapannya terdapat bundanya yang sibuk mengobrol dengan Taeyong. Jaemin fokus makan, ia tak mempedulikan sekitarnya.

"Ah iya, Jaemin. Bagaimana Jeno? Dia tidak nakal kan?" Tanya Taeyong. Senyuman dan juga gelengan tipis Jaemin berikan.

"Aduh gemasnya, oh satu lagi! Jeno pasti sudah memberitahukan mu Yuta, maksud mengajak makan malam ini." Ucap Taeyong dengan girang.

Mine | Nomin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang