Mine | Nomin [End]

10. Pensi

Jaemin jengah melihat kelakuan para siswa/siswi yang saling memperebutkan untuk berada di paling depan.

Jaemin dkk berada di pinggiran karena tak mau berdesak-desakan dengan yang lain.

"Oiya Jeno mau tampil kan ya?" Tanya Mark.

"Iya juga ya, pantes banyak yang udah dateng duluan buat di depan." Jawab Guanlin.

Acara pensi pun dimulai, seluruh siswa bersorak riang. Sedangkan Jaemin dkk malah pergi ke stan makanan.

Laper, mereka.

Jaemin kesal sendiri melihat pemandangan di samping kanan kirinya. Lihat saja seenaknya Renjun, Guanlin, Mark dan Haechan bermesraan. Saling menyuapi satu sama lain.

Sedangkan Jaemin memakan makanannya sendiri tanpa ada acara suap-suapan.

"Oiya Jaem, lu beneran udah pacaran sama Jeno?" Tanya Renjun memulai pembicaraan.

"Kalau iya?" Tanya balik Jaemin dengan nada sinis.

"Wee sans dong. Baguslah kalau lu berdua pacaran." Jawab Renjun.

"Baiklah semuanya apa kalian siap melihat penampilan sepesial dari anak band SMA Neo?!" Tanya sang MC.

Para penonton heboh bilang iya, karena ini yang mereka tunggu-tunggu. Satu persatu anggota band menaiki panggung termasuk Jeno

"WOOO JENOOO!!!"

"JENO LU GANTENG BANGET!!!"

"WOY PACAR GUE ITU!!"

Para siswa bersorak heboh padahal Jeno belum bernyanyi. Jeno sedang memperbaiki mic nya agar sejajar dengan mulut nya.

"Tuh Jeno mau tampil, kuy lah nonton." Ajak Guanlin.

"Kalian aja, gue disini aja. Liat noh, males banget desak-desakan."

"Lu kan pacarnya, masa kaga mau nonton?" Tanya Haechan kesal.

"Ya justru itu, gue bisa aja suruh Jeno nyanyi setiap waktu. Bisa liat dia nyanyi setiap hari semau gue. Rada kasihan aja sama beban keluarga yang gak bisa lihat Jeno nyanyi setiap hari." Balas Jaemin.

"Aelah, tapi ini kan beda na. LU ngaoa batu banget sih?!" Renjun kesal sendiri dengan Jaemin.

"Chan!" Renjun mengkode Haechan dengan matanya. Haechan langsung menangkap kodean Renjun dengan mudah.

"HEII!!!" Haechan dan Renjun menyeret paksa Jaemin untuk ke lapangan. Sedangkan para dominan hanya bisa menggeleng kecil.

"Udahlah nurut aja, kita tonton di pinggiran." Bujuk Haechan. Jaemin pasrah di geret ke tepi lapangan oleh dua manusia menyebalkan ini.

Samar-samar Jaemin mendengar sorakan para siswi dan itu membuat moodnya tambah hancur. Udah suaranya cempreng ditambah lagi ngaku ngaku Jeno pacar nya.

Sampailah mereka di tepi lapangan yang lumayan sepi. Mereka melihat penampilan Jeno dari sini walau jauh yang penting keliatan.

Jaemin yang melihat base sekolah nya panas sendiri. Banyak foto Jeno di base sekolahnya dan banyak yang memujinya.

Kayak baru lihat orang ganteng aja.

Jeno sudah selesai bernyanyi sebelum turun panggung Jeno dan anggota band yang lain menyapa para fans nya.

MC pun mulai masuk kembali untuk memilih salah satu siswa/siswi yang beruntung untuk berbicara langsung.

Dan terpilihlah salah satu penonton. "Kamu yang rambutnya di kuncir sini maju." Dengan senang hati siswi yang dipilih oleh MC menaiki panggung.

"Mau ngobrol sama siapa?"

"Emm, sama Jeno." Jawab siswi itu malu-malu.

"Okey, silahkan." MC mempersilahkan siswi itu berbicara dengan Jeno.

"Jeno tau gak perbedaan Jeno sama lukisan?"

Jeno menggeleng pelan membuat senyum lebar dari siswi yang berada di hadapannya.

"Kalau lukisan makin lama makin mahal kalau kamu makin ganteng." Siswi itu salting sendiri memberi gombalan untuk Jeno ditambah lagi Jeno tertawa kecil dan juga sorak penonton yang begitu keras karena gombalan nya.

"Ahahaha makasih gombalannya." Ucap Jeno.

"Okey terimakasih untuk kakak nya yang udah bikin Jeno salting ya. Silahkan turun kembali."

"Ekhem, ada yang punya kipas gak?" Tanya Renjun dramatis.

"Iya nih ada yang punya gak? Ada yang kepanasan nih kayaknya." Haechan ikut ikutan memanasi Jaemin.

"Bacot." Dengus Jaemin sebal.