Asoka adalah manusia yang selalu penuh perhitungan dan perencanaan. Dia adalah tipe yang memilih untuk mengamati dan bertindak setelah memahami siapa yang ia hadapi. Hal itulah kenapa dia bisa memprediksi apa yang akan orang lakukan.
Namun, ada kalanya prediksi itu tak sesuai dengan kenyataan dan Soka memahami itu semua. Hanya saja, kali ini perkiraannya sangat amat bertolak belakang.
Arumi yang ia pikir akan membuat keributan dan menggebu-gebu dalam membencinya tiba-tiba menghampirinya. Bukan untuk mengajak ribut ataupun menjambak Soka seperti yang hampir ia lakukan kemarin malam di rumah Renjana. Kali ini Rumi datang untuk minta maaf.
Kalian tak salah membaca. Arumi memang mendekati Soka untuk meminta maaf, bukan di ruang tertutup, tapi di tempat terbuka. Tempat di kantin sipil dimana Soka dan Alexa sedang memakan sotonya.
"Ini kita lagi masuk channel youtube siapa kok si ular tiba-tiba kayak gini?" bisik Alexa sambil melirik kanan dan kiri mencari kamera.
Sementara itu Asoka tampak memperhatikan tindakan yang dilakukan Arumi. Gadis itu tengah menangis seolah orang dicintainya baru saja meninggal bahkan dia sampai duduk di lantai hanya untuk meminta maaf pada Soka.
"Gue minta maaf Ka, gue minta maaf." Soka masih diam, dia sedang menilai situasinya.
"Minta maaf? Lo udah bikin Soka hampir nggak punya kelompok. Gampang banget lo minta maaf." Soka masih membiarkan Alexa bertingkah, ia masih tak mengerti apa yang harus dia lakukan dalam situasi tak terduga seperti ini.
"Gue tau gue salah. Gue nggak tau kalo lo bener-bener sampai nggak bisa ikut tubes. Gue pikir Gerald bakal konfirmasi sama lo. Gue cuma mau bikin lo kesel doang. Gue nggak mau ngerusak nilai lo, nggak taunya Gerald kayak gitu. Kalo dia bener-bener mau lo dikelompoknya harusnya dia konfirmasi dulu."
Bisik-bisik mulai terdengar, Arumi menjadikan Gerald sebagai kambing hitam dan jika dipikir-pikir Arumi ada benarnya, tapi jelas apa yang dilakukan itu salah.
"Gue minta maaf Ka. Gue minta maaf." Arumi kembali mengatakan permintaan maafnya.
"Udah Ka, jangan didengerin. Ayo balik." Iya Soka juga berpikir seperti itu, scene yang baru saja terjadi sangat tidak menguntungkannya.
Ketika Soka beranjak dari duduknya, Arumi tiba-tiba berkata dengan lantang.
"Gue lakuin itu karena cemburu!" Soka berhenti bergerak, ia tak menyangka bahwa Arumi si wanita paling cantik di angkatan mereka akan mengatakan hal itu. Apa itu tak melukai harga dirinya? Atau dia sudah kehabisan akal untuk membalikkan keadaan.
"Cowok yang gue suka deket sama lo. Dulu pun kayak gitu."
"Lo ngomong apa sih Njir?"
"Cowok yang deket sama temen lo pasti berakhir suka sama lo. Meskipun lo udah janji nggak bakal ngambil dia dari gue, tapi lo selalu pergi bareng dia. Makan bareng, pulang bareng, jalan bareng. Gue cemburu Ka. Itu kenapa gue mau bikin lo kesel."
"Iya anjir gue inget dulu gebetannya Ale juga sering pergi sama Soka." Bisik-bisik kembali terdengar.
"Ini Rumi bahas mas-mas teknik mesin kan?"
"Iya. Dulu sering nganterin Rumi, tapi beberapa hari ini masnya deket sama Soka."
"Gue dibutakan rasa cemburu. Maaf Ka. Gue sempet nggak percaya kalo lo bakal jaga janji lo." Alexa menoleh pada Soka tak percaya bahwa sahabatnya itu berjanji hal seperti itu dan memang Soka tak pernah menjanjikan apa pun pada Arumi.
"Maafin gue Ka. Gue minta maaf udah raguin lo. Lo bisa kan maafin gue?"
Arumi membawa banyak hal dalam mangkuknya dan menumpahkannya secara sengaja pada Soka. Soka adalah gadis dengan image malaikat yang begitu kental.
![](https://img.wattpad.com/cover/253999576-288-k752303.jpg)