12. Hanan dan brownies

168 14 0
                                    

Satu-satunya doa yang aku harapkan langit tidak bisa mendengarnya
-Adarusa-








"Raka"

"Iya kak?"

Raka sedikit mempercepat langkahnya saat menuruni tangga setelah sang kakak memanggil namanya.

"Itu ada Hanan diluar, ajak masuk" Dimas kembali dengan kesibukan nya di dapur, memasak adalah kegiatan Dimas saat dirumah. Meski ditengah kesibukannya berkuliah, ada adiknya di sini yang masih perlu ia rawat.

Raka menarik lebih lebar pintu rumahnya, membuat sang tamu tersenyum jahil. "Selamat siang bestai"

"Dih, lo lagi lo lagi" memutar bola mata malas, Raka memilih untuk pergi lebih dulu untuk duduk di ruang tamu yang di ikuti oleh Hanan.

"Perasaan gue ke rumah lo, tiga minggu yang lalu" sebungkus plastik diletakkan di meja di hadapan Raka, membuat remaja itu tidak segan mengambil dan membukanya.

"Tapi tiap hari gue ketemu lo disekolah"
"Eh tumben lo bawa kue" Raka mengeluarkan isi dari bungkusan plastik itu, sebuah kotak kue berukuran kecil menjadi tanda tanya bagi Raka, apa benar Hanan membelikannya kue secara cuma-cuma?.

"Hehe, itu sebenarnya testimoni"

"Hah? Gue jadi bahan percobaan gitu?"

Hanan merebut kotak kue dari tangan Raka, membuka dan memperlihatkan kepada sosok dihadapannya. "Gue mau lo review rasanya, ini brownies sepupu gue yang gue bilang waktu itu"

"Cakep bener tampilannya" Raka sedikit menggeser tubuhnya untuk melihat rupa brownies yang dibawa Hanan.

Hiasan cokelat dan beberapa taburan pernak-pernik warna-warni membuat netra Raka berbinar, dengan cepat Raka pergi ke dapur dan kembali dengan sendok di tangan nya. Harum manis dari kue cokelat dengan selai blueberry yang menyatu dengan sempurna di lidah remaja itu. Luar biasa.

"Wah, dari tampilan dan rasanya, ini juara banget sih, Nan"

"Ohiya dong, sepupu gue tuh orangnya totalitas banget, gak suka dia setengah-setengah" ujar Hanan.

Ting!

Mendengar suara notifikasi dari handphone nya, Hanan segera membuka pesan yang masuk. Ah, dia jadi teringat dengan pertemuan nya dengan seseorang waktu itu, sepertinya Hanan harus berbagi cerita dengan Raka. Hanan melirik sekilas ke arah Raka, remaja itu masih berkutat dengan kue brownies bawaan Hanan.

"Eh rak" panggil Hanan

"Hm?"

"Gue ketemu sama Jordan"

"Uhuk!! Uhukk!!"

Raka tersedak mendengar perkataan Hanan, sementara itu Hanan yang panik pergi ke dapur untuk mengambil air putih dan menepuk-nepuk punggung Raka.

"Hih, lo makan gimana sih, sampe keselek" Raka melirik sinis, "gara-gara lo kampret!"

"Gue kaget lah lo bilang ketemu sama Jordan, secara kan lo musuh bebuyutan sama dia" tidak kapok, Raka melanjutkan kegiatan makan nya yang sempat tertunda.

"Hehe iya sih, eh tapi gue udah baikan kok sama dia"

"Serius lo?" ucap Raka tidak percaya

"Iya serius, waktu itu gue lagi disuruh sepupu gue beli bahan buat nih kue, terus ketemu dia di minimarket, eh dia tiba-tiba ngajak ngobrol gue"

"Ngobrol tentang apa?" Tanya Raka sambil memilah-milah parutan cokelat putih dan menyingkirkan nya.

Hanan menarik napas, "dia minta maaf soal kejadian Jinan yang di kelas itu, terus dia juga ngajak gue baikan soal Reina, ya gue bilang gue sih udah ikhlasin dia, tapi Jordan tetep kekeuh minta maaf"

ADARUSA | Park Jisung (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang