『ImaushiWakasa』
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗
Warning: mengandung sedikit banyaknya adegan kekerasan dan sedikitnya unsur dewasa. Diharap pembaca dapat membuat keputusan yang bijak...
"Kau, sialan. Kau ini sibuk atau memang tak ingin memberi nomor Yuu padaku?"
(name) terdiam, Wakasa kini berdiri di hadapannya dan menatapnya hina. Ia masih setengah sadar saat Wakasa membanting pintu rumahnya dan berjalan cepat ke arahnya, mencekiknya hingga ia mundur beberapa langkah kebelakang. Tangannya berusaha memukul lengan Wakasa guna membuat lelaki itu melepas cekikan nya, tapi percuma. Perbedaan tenaga mereka jauh. Hingga akhirnya Wakasa menolak (name) kebelakang hingga wanita itu menabrak tembok.
Tubuh (name) bergetar, perlahan-lahan tubuh kecilnya merosot. Dapat ia lihat Wakasa yang kini berjalan ke arah nya lalu pemuda bersurai dwiwarna itu mulai menjambak rambutnya hingga kepala (name) terangkat. Mengakibatkan kedua netra berbeda warna bertemu. Tamparan keras mendarat di pipi (name).
(name) terdiam. Otaknya di paksa memproses segala yang terjadi saat ini.
Tunggu, apa kesalahannya? Kenapa Wakasa sangat marah? Apa karena ia tak memberikan nomor Yuu kepada lelaki itu? Apa itu salahnya? Apa sepenting itu kah Yuu sampai Wakasa menggila begini hanya karena ia tak memberi nomor nya?
"Kau jalang, bukannya kau menyukai ku? Rumor tentang mu yang mencintai ku itu benar kan?" Wakasa melepas jambakkannya, bisa (name) rasakan jika kepalanya menjadi pening setelah jambakan Wakasa terlepas. Belum selesai sampai di situ Wakasa kembali mencekik (name). Gadis itu mulai panik.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Dalam keadaan kepala yang pening (name) mencoba untuk menyambungkan kejadian saat ini.
Hingga satu nama terlintas dalam pikirannya, Keizou?
Apa ini? Apa Keizou memberi tahu Wakasa bahwa (name) menyukainya? Tapi kenapa? (name) panik, nafasnya mulai tersendat. Ia tahu batasan diri sendiri, jika wakasa mencekiknya lebih lama lagi maka tamatlah riwayat nya. Air mata dan keringatnya saja kini sudah menyatu di wajahnya. Sebelum kesadarannya benar-benar menghilang, Wakasa melepaskan cengkramannya.
Tapi rambutnya kembali di jambak.
"Jika kau berfikir Benkei yang memberi tahuku semua ini kau salah, Benkei tidak memberi tahu apa-apa padaku. Tidak kah kau sadar bahwa rasa sukamu terlalu jelas? Tidakkah jalang seperti mu harusnya sadar posisi? Apa kau merasa bagus bisa bersanding denganku? Aku hanya menyukai Yuu dan selamanya pun begitu" Wakasa berbisik, nada menghina kentara di setiap kata-katanya. Entah apa yang merasuki Wakasa, ia menghantamkan kepala (name) ke dinding. Pening melanda (name).
(name) menggigit bibir bawahnya. Dalam hati masih bertanya-tanya tentang di mana letak kesalahannya. Perlahan ia mendongak, di sana terlihat Wakasa yang memijit pelipisnya. Dengan perlahan-lahan (name) bangkit dan memegang tangan Wakasa.
"Kupikir dahulu aku bisa menyukai mu diam-diam, tak pernah terbayang di pikiranku untuk memiliki mu. Namun sampai sekarang nyatanya kau bahkan tak pernah menoleh kepadaku Wakasa, kenapa? Apa bedanya aku dengan Yuu?" (name) menatap nanar wakasa. Sementara pria itu terkekeh kecil lalu menepis kasar tangan (name). Tanpa pikir panjang ia menendang (name) hingga mulut gadis itu mengeluarkan darah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅]
Historia Corta"(Name), biarkan aku bertanggung jawab" Wakasa itu hanya seorang lelaki normal, manusia normal yang bisa saja tak sengaja menapak pada jalan setan. Malam panjang yang tak pernah ia pikirkan terjadi, membuatnya berada pada dua pilihan. Mengikuti ja...