(nih, aku udah selesai ngetik jadi ini buat kalian:), jangan emosi ya Readers-san baca ini~)
Selamat membaca💞
『ImaushiWakasa』
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗
Ada saat-saat di mana kau mencintai 2 orang secara bersamaan dan bingung membuat pilihan ingin bersama siapa.
Itu yang Wakasa rasakan saat ini, sudah lima hari berlalu semenjak Shinichiro datang, kata-katanya meninggalkan bekas mendalam di pikiran Wakasa.
Shinichiro juga mengatakan dia lebih baik memilih untuk membesarkan anaknya sendiri saja dari pada membesarkan anak orang lain tapi--Wakasa ingin bersama Yuu. Dia mencintai wanita itu dari dulu jadi kenapa tidak kan?
Namun, Wakasa juga selalu memikirkan (name). Akan tetapi bukannya memikirkan bahwa ia mencintai wanita yang sedang mengandung anaknya itu Wakasa justru memikirkan bahwa rasa yang ia miliki pada (name) ini adalah rasa bersalah.
Wanita itu sudah memaafkannya jadi tak masalah kan Wakasa lepas tanggung jawab dan lebih memilih kebahagiaan nya sendiri.
Wakasa menghela nafas, memasuki pekarangan rumahnya yang sepi. Ini tengah malam wajar saja kan jika rumahnya sepi. Wakasa memasukkan mobil nya ke garasi. Memasuki rumahnya dan berjalan ke kamarnya. Suasana rumah yang sepi entah kenapa membuat dadanya sakit.
"(name), aku pulang"
Bisikkan lirih di iringi dengan pintu yang terbuka membuat Wakasa merasakan dadanya berdebar dengan keras. Hatinya mencelos melihat kamarnya yang rapi tapi kosong.
Di atas kasurnya terdapat dua lembar kertas, saat Wakasa melihat surat yang paling atas entah kenapa air matanya jatuh. Di sana ada surat cerai yang bahkan sudah (name) tanda tangani.
Wakasa lalu mengambil surat satunya lagi, surat yang tertulis tangan dengan rapi. Wakasa duduk dulu di lantai, bersiap menerima kata-kata yang sudah di tulis oleh (name).
Untuk Wakasa, Imaushi Wakasa...
Aku lelah, maaf kan aku
Ini bukan salah mu tenang saja
Aku bahkan tak tahu ingin menyalahkan siapa sekarangWakasa, kau boleh memilih jalan mu sendiri
Tenang saja, aku tak akan mengusikmu
Semoga kau bahagia
Aku bisa bahagia sendiri tanpa kau
Anakmu akan ku besar kan dengan baik
Tak perlu risauTertanda: Miyazawa (name)
Wakasa meremat surat tersebut. Di beberapa kata tulisannya agak memburam mungkin karena air mata wanita itu yang jatuh saat menulisnya. Melempar surat tersebut ke sembarangan arah.
Bukannya ini yang dirinya inginkan? (name) menjauh dari hidupnya dan ia akan mendekati Yuu. Berharap wanita itu akan menerimanya setelah mengikhlaskan kepergian mendiang suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅]
Nouvelles"(Name), biarkan aku bertanggung jawab" Wakasa itu hanya seorang lelaki normal, manusia normal yang bisa saja tak sengaja menapak pada jalan setan. Malam panjang yang tak pernah ia pikirkan terjadi, membuatnya berada pada dua pilihan. Mengikuti ja...