(tolong aku gatal pengen up:), aku abis selesai ngetik nih huehue:)) pengennya abis ngetik langsung up:v)
『ImaushiWakasa』
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗
3 bulan kemudian
(name) memasukkan sebuah puding berukuran besar ke dalam mulutnya. Ia tak tahu mengapa tetapi (name) ingin melakukannya. Sementara Utahime di depannya hanya menggeleng pelan. Ia tak ada jadwal rumah sakit hari ini jadi waktu nya di pakai untuk mengunjungi (name).
"Bagaimana perasaanmu akhir-akhir ini (name)-chan" Nobara mengusap lelehan air puding di sudut bibir (name). Keduanya-Nobara dan Utahime-sering mengunjungi (name) jika ada waktu senggang. Takut jika terjadi apa-apa kepada ibu hamil itu. Mengingat (name) yang depresi berat dan ingin mengakhiri hidupnya Nobara memutuskan untuk membantunya. -- dalam artian menjadi teman berbicara, support mental, dan pemberi kata motivasi --.
"Baik, ku pikir aku bisa mengendalikan emosiku dengan baik. Terima kasih Nobara-tan" (name) tersenyum. Utahime dan Nobara lantas ikut tersenyum. Tangan Utahime terjulur untuk menyentuh perut (name) yang mulai berbentuk.
"Kau tak ingin sesuatu? Aku bisa menuruti apa saja kemauan mu selama aku ada di sini" Utahime menawarkan. (name) yang di tanya lantas mengerutkan dahi, ia mulai berfikir apakah ia menginginkan sesuatu. Berbeda dengan Nobara yang kini memandang jijik kepada Utahime.
"Iyuh, mama gula"
Baik (name) dan Utahime lantas tergelak. Nobara selalu spontan atas kata-katanya. Kadang-kadang terdengar menyakitkan memang tetapi kadang juga terasa lucu.
"Berhenti berkata hal menjijikan begitu Utahime, atau ku pukul kau" Nobara menepis tangan Utahime dari perut (name). Beralih menyentuh perut itu dengan tangannya dan menatap (name) yang kini memperhatikannya dan tersenyum.
"(name), selama kau hamil kau jarang mual dan muntah kan?" (name) mengangguk, Nobara lantas kembali ke posisi awalnya dan memperhatikan (name) yang kini kembali memasukkan makanan ke mulutnya.
"Yahh, selain nafsu makan mu yang membesar selebihnya tak ada yang perlu di khawatirkan" Nobara tersenyum kecil.
"Anak mu tak mau menyusahkan Ibunya ya" Utahime menimpali. Ketiganya mengangguk dan kembali berbincang santai.
*⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*⳾
Hoekkk..
Hoekkk...
Wakasa memuntahkan makanannya. Kepalanya pening, ini sudah terjadi dari tiga bulan lalu. Takeomi, Shinichiro dan Benkei hanya memperhatikan saja. Masalahnya mereka tak tahu harus berbuat apa.
"Ini karma tidak sih" Takeomi menarik ujung kaos Shinichiro dan berbisik. Sementara Shinichiro mengangkat bahunya sambil menatap Wakasa yang kembali muntah.
Takeomi dan Shinichiro sudah tau apa yang Wakasa lakukan. Keduanya emosi hanya saja tak sampai memukul Wakasa seperti yang Benkei lakukan. Soalnya mereka tak terlalu mengenal (name), lagipula keduanya tak tega memukul Wakasa yang terlihat frustasi kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅]
Storie brevi"(Name), biarkan aku bertanggung jawab" Wakasa itu hanya seorang lelaki normal, manusia normal yang bisa saja tak sengaja menapak pada jalan setan. Malam panjang yang tak pernah ia pikirkan terjadi, membuatnya berada pada dua pilihan. Mengikuti ja...