『ImaushiWakasa』
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗
Wakasa memarkirkan mobilnya asal, langkahnya tergesa-gesa memasuki rumah sakit. Walaupun sudah di tegur beberapa kali untuk tak berlari di lorong tetapi tak ia hiraukan. Memasuki ruangan yang ia yakini awalnya diisi oleh pasien bernama Miyazawa (name)---namun lihatlah sekarang. Seorang pria yang mengisi ruangannya."Ah, mungkin ruangan (name) telah di ganti" Wakasa kembali berlari ke arah meja resepsionis. Mengetuk pelan meja tersebut hingga perhatian sang resepsionis teralihkan ke arahnya.
"Ada yang bisa saya bantu?"
"pasien atas nama Miyazawa (name) ada di mana?" Wakasa menatap resepsionis itu yang kini menatapnya bingung. Sementara itu wakasa dapat mendengar beberapa bisikkan di belakangnya.
"Miyazawa itu kan, yang mencoba bunuh diri beberapa hari lalu itu kan?"
"Oh, yang mencoba lompat dari gedung rumah sakit ini kan?"
"Aihh, dia pasti sudah mati jika Nobara-Chan tidak menariknya"
"Nobara-Chan memberi nya beberapa kata motivasi juga, saat aku sampai di atas kedua nya sudah menangis. Aku merasa menghormati Nobara-Chan sekarang. Perlukah aku memanggil Nobara dengan lebih hormat sekarang?"
"Tuan, Miyazawa-san sudah meninggalkan rumah sakit ini semenjak empat hari yang lalu" Wakasa tercekat, empat hari yang lalu terakhir kali ia kemari dan saat itu bukankah wanita itu baru sadar.
Dan apa-apaan tentang percobaan bunuh diri yang wanita itu lakukan?
"Permisi, apakah kau tahu Miyazawa-san sekarang di mana? Aku sudah kerumahnya tetapi ia tak ada di sana?" Resepsionis itu melihat Wakasa sebentar dan menggeleng.
"Maaf Tuan saya tidak tahu, walaupun saya tahu saya tidak bisa memberikan informasi pasien terhadap anda" resepsionis itu berbicara dengan tenangnya, ia mencoba tak menyinggung Wakasa yang terlihat panik. Hingga akhirnya Wakasa mengangguk lesu, dalam hati berdoa agar (name) tak kenapa-napa.
"Ah iya, mungkin saja Miyazawa-san saat ini sedang melakukan konsultasi" Wakasa melirik, matanya mengisyaratkan agar si resepsionis melanjutkan ucapannya.
"Yah, beberapa dokter yang menangani Miyazawa-san menyarankannya untuk konsultasi kepada psikiater soalnya Miyazawa-san terlihat panik jika di dekati oleh orang-orang. Terlebih jika lelaki yang mendekati nya" Wakasa tertegun lalu mengangguk mengiyakan, ia kembali ke mobilnya dan melajukannya kembali kerumah (name).
Meninggalkan beberapa suster di sana yang mulai menggosip tentang dirinya.
"Aku melihatnya seminggu yang lalu, bukankah ia yang membawa Miyazawa-san kemari dalan keadaan berlumuran darah dan baju yang compang-camping?" suster lainnya menoleh
"Eh, bukankah pria itu Imaushi Wakasa, si pengusaha terkenal itu? Apakah ini kasus pemerkosaan? Bukankah di lihat dari betapa tertekannya Miyazawa-san saat itu ini jelas kasus yang seperti itu?" suster yang lainnya menambahkan bumbu panas dalam gosip mereka
"Kalian tak boleh berkomentar sembarangan, jangan juga mencampuri urusan orang lain" para suster lalu melihat ke arah seorang dokter muda yang kini berjalan ke arah mereka.
"Ah~ Nobara-sensei" mereka tersenyum canggung dan mulai membubarkan diri. Sang resepsionis tadi menoleh ke arah Nobara yang kini melirik para perawat rumah sakit yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅]
Short Story"(Name), biarkan aku bertanggung jawab" Wakasa itu hanya seorang lelaki normal, manusia normal yang bisa saja tak sengaja menapak pada jalan setan. Malam panjang yang tak pernah ia pikirkan terjadi, membuatnya berada pada dua pilihan. Mengikuti ja...