8. Ketemu

2.2K 334 15
                                    

『ImaushiWakasa』

「Sτสrτ」

▶ ●────────亗










Shinichiro melajukan motornya, di boncengan belakangnya Wakasa duduk dengan gelisah. Mereka sekarang sedang mengikuti mobil dari dua gadis di supermarket tadi. Tenang, mereka sembunyi-sembunyi kok.

"Kalau ini benar-benar (name), aku bakalan gimana ya Shin? Langsung di samperin aja kali ya?" Shinichiro diam, tak menyahuti pertanyaan dari Wakasa. Mengikuti kedua gadis itu adalah idenya, melihat Wakasa yang gelisah dan terus melirik ke arah para gadis itu membuat Shinichiro menawarkan untuk mengikuti mereka.

Hasilnya apakah itu benar Miyazawa (name) atau bukan urusan belakangan. Yang terpenting Shinichiro dan Wakasa ingin memastikan terlebih dahulu.

"Kita lihat dulu situasinya, Waka. Tenang saja, aku sudah lama tidak melihatmu panik begini. Agak menghibur juga" Shinichiro tertawa, Wakasa dibelakang nya mendengus. Melirik sekitarannya yang masih asri. Suasana yang agak jauh berbeda dengan Tokyo.

"Ini daerah pedesaan, pinggiran Tokyo. Wajar saja sih orang-orang kita tak menemukannya, para berandalan itu mengincar kota besar bukan pinggiran begini" Shinichiro saja dapat merasakan hawa menenangkan, suasana yang cocok untuk menenangkan diri.

"Tempat yang cocok untuk menghilangkan stres, udaranya juga masih bersih. Kabar baiknya (name) pasti merasa tenang disini dan kabar buruknya stres nya akan kembali saat melihatku" Wakasa tertawa hambar. Ia turun saat Shinichiro sudah menghentikan motornya, memperhatikan kedua gadis yang kini mengetuk pintu rumah sederhana itu.

"Waka, lihat lihat itu benar (name) kan?" Wakasa memegang tangan Shinichiro yang mengguncang tubuhnya, ia perlu fokus untuk memperhatikan wanita yang kini berdiri di depan pintu rumah itu.

"Shin, iya benar itu (name). Shin" Wakasa ingin berlari dan menghampiri (name) tetapi tangannya langsung di tarik oleh Shinichiro. Wakasa menatap nyalang Shinichiro, sementara Shinichiro yang di tatap seperti itu mencoba tetap tenang di sana. Ia lalu menarik mundur Wakasa.

"Waka, dengar. Kau tidak bisa mendekati (name) dengan mudah, dia bakalan ketakutan saat melihatmu! Coba tenang, Waka! Tenang!" Wakasa menghempaskan tangan Shinichiro, ia mengusap wajahnya kasar. Menggeram. Wakasa sungguh frustasi.

"Tapi, Shin. (name) ada di depan mataku sekarang, aku tak bisa melepasnya" Wakasa menatap Shinichiro tajam, ia bisa saja lepas kendali dan menghantam wajah Shinichiro lalu berlari ke arah (name). Namun Shinichiro itu sangat keras kepala. Biarpun lelaki itu tak ahli bertarung, Wakasa yakin Shinichiro akan menghentikannya untuk menghampiri (name) bagaimana pun caranya.

"ingat Wakasa, kau memperkosa nya! Menyiksanya! Dan mengatakan banyak hal buruk kepadanya! Kau pikir tiba-tiba muncul di depannya dan dia akan memaafkan mu! Realistis Wakasa! Apalagi ada dua orang di sana yang tadi berbohong" Shinichiro tersenyum sarkas.

"Dua orang itu yang akan menjadi penghalang utama mu untuk menemui (name)" Wakasa terdiam. Ia menghela nafas, mencoba mengembalikan akal sehatnya.

Wakasa mengangguk mengiyakan, ia terdiam dan kembali memperhatikan (name) yang kini masuk bersama kedua orang itu. Wakasa lantas terduduk, memukul tanah dengan emosi.

Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang