『ImaushiWakasa』
「Sτสrτ」
▶ ●────────亗
(name) menatap Wakasa kosong, ia tersadar saat Wakasa beralih mengelus pipinya. (name) harusnya senang kan? Tapi, sekejap ia menggeleng pelan. Menatap Wakasa tepat di netra nya walaupun (name) takut.
"Imaushi-san, kau tak perlu merasa bersalah seperti ini aku tak masalah" (name) tersenyum kecil, ia mulai merasakan sakit di hatinya entah kenapa. Menerima Wakasa menurutnya adalah suatu hal yang mustahil.
Menurut (name) Wakasa hanya merasa bersalah, ia pikir ia tak perlu tanggung jawab dari Wakasa. (name) bisa menghidupi dirinya sendiri. Ia punya pekerjaan, ia bisa menghidupi dirinya dan anaknya. Bahkan sampai anaknya besar nanti. Ia tak perlu Wakasa.
"Tidak, (name) aku benar-benar ingin bertanggung jawab. Ini bukan rasa bersalah, kau salah paham" Wakasa menangkup wajah (name), memaksa wanita itu untuk menatapnya. Mereka saling pandang, (name) pusing. Kepalanya sakit melihat Wakasa.
"Tidak perlu" lirihnya. (name) menjauhkan wajah Wakasa. Nafasnya sesak, air matanya kembali berjatuhan. Wakasa yang melihatnya kembali menarik tangan (name).
"(name), tolong... Satu kesempatan saja, aku tak akan mengecewakan mu" Wakasa menciumi punggung tangan (name) lagi.
Wanita itu mendongakkan kepalanya, menahan air matanya agar tak tumpah. ia sudah lelah menangisi Wakasa. (name) menatap Wakasa yang kini serius menatapnya, ia tertawa pelan.
"Bagaimana dengan Yuu-chan? Imaushi-san? Bukankah kau bilang kau menyukainya? Dari pada mengejar makhluk rendahan seperti ku tidakkah kau harusnya mengejar Yuu-chan saja?" (name) menarik tangannya, Wakasa melepasnya dan menatap (name). Apakah (name) tak tahu Yuu sudah menikah?
"(name), lihat aku sini" Wakasa mencoba membuat (name) menghadapnya, hingga akhirnya (name) menyerah dan menatap Wakasa.
"kau lupa ya kalau Yuu sudah menikah?" pertanyaan Wakasa membuat (name) terdiam, ia menelan saliva nya susah payah. Mengangguki pertanyaan Wakasa.
"Maafkan aku tak memberitahu mu hal itu Imaushi-san, aku melupakan fakta bahwa Yuu-chan sudah menikah" (name) mengelap air matanya. Di sebelahnya Wakasa menggeleng, ia menarik (name) ke dalam dekapannya.
"Biarkan aku bertanggung jawab ya (name), aku janji nggak akan melakukan hal yang sama lagi padamu maaf kan aku" (name) diam saja. Tak menggubris perkataan Wakasa.
"(name) jawab aku, jangan diam begini" Wakasa kembali menyamakan sajah mereka. (name) menatap Wakasa tepat di matanya, ia tersenyum kecil lagi.
"Imaushi-san, apa aku ini sedang kau jadikan pelarian?" (name) menatap Wakasa di depannya. Pria itu mematung sesaat, (name) mendorong pelan Wakasa. Berniat pergi dari sana sebelum Wakasa kini memeluknya dari belakang.
"kenapa kau berbohong kepada ku (name)?" Wakasa mendekap (name) semakin erat, ia menyamakan posisi wajahnya dengan (name).
"Yang di UKS waktu itu, kenapa kau menyebut dirimu sebagai Kanata Yuu? Bukan Miyazawa (name)? Semua kesalahpahaman ini berawal dari situ, aku mulai menyukai Yuu dari saat itu" (name) tertegun. Ia menggigit bibir bawahnya hingga berdarah. Merutuki dirinya sendiri atas kebodohan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅]
Conto"(Name), biarkan aku bertanggung jawab" Wakasa itu hanya seorang lelaki normal, manusia normal yang bisa saja tak sengaja menapak pada jalan setan. Malam panjang yang tak pernah ia pikirkan terjadi, membuatnya berada pada dua pilihan. Mengikuti ja...