Dua pasang mata beda warna itu terbuka, Hyun dan Hyunjae melihat sekitar, kemudian saling menatap.
"Kita beneran isekai?" Tanya Hyunjae polos.
"Benar. Lihat itu." Hyun berkata, menunjuk ke sisi lain, seorang pria kantoran dan seorang wanita kantoran berambut cokelat cerah.
"Dugaanku benar, kita ke ORV." Ucap Hyun menurunkan jarinya, menatap Hyunjae dengan senyum miring.
Hyunjae mengangguk, menunjuk seorang anak yang di pangkuannya ada semacam box bening berisi serangga.
"Cukup banyak. Bagaimana jika kita minta?" Tanya Hyunjae menatap si surai putih yang masih celingak-celinguk, lalu menatapnya teliti.
"Kau lupa? Aku dan dirimu benci serangga." Balas Hyun menatap Hyunjae aneh. Sementara Hyunjae yang baru sadar hanya terkekeh kecil.
"Coba lihat apa yang kita bawa dulu." Ucap Hyun yang diangguki Hyunjae.
Keduanya melepas tas mereka, Hyun hitam dan Hyunjae putih.
Selagi mereka melihat-lihat isi tas dan saku, mari lihat apa yang mereka pakai.
Hyun memakai kemeja putih polos yang tertutup hoodie hitam dengan tulisan "HEY HEY HEY" putih di bagian dada dan ada kantung yang menyatu. Aksesoris wajah masih menggunakan anting hitamnya, kacamata putih miliknya, dan masker yang hanya menutupi dagu, oh dia juga memakai topi hitam. Untuk celana, dia menggunakan celana training sebetis dan sepatu sneakers hitam bertali putih.
Hyunjae juga memakai yang sama namun dengan warna berbeda.
Tapi di tangan mereka kini ada jam tangan sesuai warna Hoodie.
Setelah melihat isi tas dan saku, mereka melihat jam tangan masing-masing. Pukul 6.55 pm.
Mereka kemudian melihat ke arah pria pekerja tadi, ponselnya ia naikkan dan itu membuat kedua anak itu saling menatap.
"Kill?" Hyun menatap sang adik.
"Okay." Hyunjae menjawab.
Mereka tersenyum kecil dan memasukkan tangan mereka dalam saku hoodie masing-masing, tas sudah kembali menempel di punggung mereka.
"Kau ingin bertemu siapa?" Tanya Hyun tiba-tiba sambil menatap ke arah lampu panjang kereta.
"Hades." Jawab keduanya bersamaan, saling menatap dan tertawa kecil.
"Aku melihat fan art nya, itu keren." Ucap Hyunjae yang dibalas anggukan semangat Hyun.
"Tapi itu masih lama." Hyun menyenderkan kepalanya pada bahu Hyunjae.
"Benar..." Balasnya kembali menatap pria pekerja itu, melirik jam tangannya, pukul 6.58 pm.
"Hyun, kita bergabung dengannya?"
"Maybe. Tapi kalau bisa, aku ingin berpisah di saat-saat tertentu. Kau mau?" Tanya Hyun yang masih dalam posisi serupa.
"Tidak masalah. Kita hanya harus selalu bersama."
Jam menunjuk ke angka tujuh pas. Terasa sebuah getaran aneh dan kereta berhenti dan lampu menjadi padam. Hyun dan Hyunjae menaiki masker mereka hingga menutupi hidung.
"Apa yang terjadi?" Tanya salah satu orang, kereta kembali bergetar hebat dan beberapa ada yang berteriak ketakutan, ada pula yang bertanya apakah itu teroris.
"Sayangnya bukan, tapi kambing yang muncul." Hyun berkata dan membuat keduanya terkekeh dalam kebisingan kereta.
Terdengar suara seperti listrik konslet, dan sebuah cahaya muncul di ujung gerbong membuat semua mata menuju cahaya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins in ORV
Fanfiction[Omniscient Reader's Viewpoint x Male OC] "Jalan cerita ini... Hanya aku yang tahu!" "Hee... Padahal aku tahu masa depan lebih darimu." "Bajod." "Duh ni om-om satu bundir mulu si, ga bosen?" "Ini disebut mengorbankan diri!" "Bilang aja biar estetik...