Note :
Episode ini akan diisi penuh oleh Kim Dokja yang berada di perut Ichthyosaurus.||||||||||
Kim Dokja terjun dalam tubuh Ichthyosaurus. Dia tidak bisa bernapas karena penuh air.
Hingga ia sampai di... Lambung mungkin?
Kim Dokja menyalakan senter dari ponselnya. Melihat sekitar lambung. Puing-puing bangunan, kendaraan, air, organ, dan mayat. Hanya itu yang dilihat Kim Dokja.
"Sialan."
Dia berenang hingga mencapai sebuah atap mungkin dari bangunan, menyumpah serapahi Yoo Jonghyuk.
Kim Dokja melihat log pesan dimana banyak Konstelasi mengangguk padanya, dan Secretive Plotter yang cukup kecewa dengannya.
Terjadi guncangan, hewan laut itu mulai bergerak.
Cahaya terlihat di langit-langit lambung Ichthyosaurus, terdengar suara Dokkaebi di sana.
「 "Haha, sayang sekali ya. Padahal sangat seru." 」
"Dokkaebi?" Kim Dokja menatap Dokkaebi itu.
「 "Iya, benar. Oh? Tapi kau sama sekali nggak kaget ya?" 」Dokkaebi itu menaruh jari-jari mungilnya di depan bibir.
"Karena aku sedang menunggumu." Ucap Kim Dokja.
「 "Ho?" 」
Mereka saling menatap selagi guncangan terasa.
「 "Kau menungguku?" 」
"Benar. Kau mau mengambil koin dariku kan?" Kim Dokja menatap Dokkaebi itu.
「 "Koin?" 」
"Aku gagal di skenario, jadi kau harus mengambil koin sebagai penggantinya kan." Kim Dokja menjelaskan.
「 "Hm~? Bukan nyawa?" 」
"Kalau mengambil nyawa, kau pasti sudah menulisnya sebagai 'mati' di bagian hasil gagal, dan bukan tiga tanda tanya. Itu artinya ada ruang untuk negosiasi kan?"
Kim Dokja tersenyum samar.
「 "... Haha, menarik ya." 」
「 "Mengejutkan. Kau bisa menebak sampai situ cuma dengan petunjuk seperti itu... Pantas kau menjadi salah satu avatar yang mendapat perhatian para Konstelasi." 」
'salah satu?' batin Kim Dokja bingung.
「 "Sesuai katamu, kau bisa bertahan hidup selama membayar koin walaupun kalah dari sub skenario. Bayarlah 5.100 koin. Dengan begitu akan kubiarkan kau hidup." 」
[ Koin : 5,100 C ]
"Itu terlalu banyak kan." Eluh Kim Dokja.
'dasar bajingan nggak punya perasaan...'
「 "Kalau gitu silakan mati saja~? Menerima koin atau nggak, itu juga kebebasanku. Kalau nggak puas, aku bisa mengakhirimu di sini." 」ucap Dokkaebi itu sambil melayang dengan gaya tiduran.
"Kalau gitu coba bunuh aku." Ucap Kim Dokja tiba-tiba membuat Dokkaebi itu terkejut.
"Bunuh aku." Ulangnya. "Kau nggak bisa membunuh aku kan?"
「 "Haha, kau benar-benar membuatku kesal ya. Hei, kau sekarang..." 」belum selesai bicara, Kim Dokja berkata.
"Dokkaebi Bihyung level rendah. Gimana aktivitas sebagai streamer?" Tanya Kim Dokja dengan senyumnya.
「 "A-apa? Gimana kau bisa tahu namaku?!" 」 Dokkaebi itu tampak terkejut, Kim Dokja hanya tersenyum remeh.
"Belakangan kau nggak semangat untuk melakukan siaran kan? Para Konstelasi juga pelit." Kim Dokja terkekeh menatap Bihyung yang masih terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins in ORV
Fanfiction[Omniscient Reader's Viewpoint x Male OC] "Jalan cerita ini... Hanya aku yang tahu!" "Hee... Padahal aku tahu masa depan lebih darimu." "Bajod." "Duh ni om-om satu bundir mulu si, ga bosen?" "Ini disebut mengorbankan diri!" "Bilang aja biar estetik...