「 "Peraturannya sederhana. Kalian hanya perlu menempati 'green zone' lebih dulu dari orang lain. Tentu saja kalian bisa merebut 'green zone' orang lain." 」Bihyung muncul di udara dan menjelaskan.
「 "Kalian harus cepat. Kalau tidak bisa menempati 'green zone' sampai tengah malam, kalian akan mengalami hal yang mengerikan!" 」Bihyung mencoba menakut-nakuti mereka yang mendengar.
「 "Haha, berjuanglah semuanya!" 」setelah melihat wajah ketakutan orang-orang Chungmuro, Bihyung terkekeh.
Bihyung menghilang. Dokja dan party segera berpencar dan Dokja fokus pada ponselnya dan duduk.
[ Tersisa 30 menit sebelum skenario utama ketiga aktif. ]
Dokja memperlihatkan ponselnya ke langit-langit, berpikir.
"Ja-jangan mendekat!" Teriak seorang pria membuat Dokja menatapnya.
Dia adalah anak yang tadi diminta Lee Jihye untuk menjaga Dokja party, kalau tidak salah.
"Haha, tenang saja, aku tidak akan mengambil tempatmu." Ucap Dokja, pergi dari sana.
Sementara itu, si kembar kini berada di lantai satu (dasar), namun mereka tidak terkena kabut beracun karena mengaktifkan skill 'neutralizer'.
[ Skill khusus 'neutralizer lv.15' aktif! ]
"Mereka pasti lagi nyari 'ruangan' dan sedang berpencar. Hyun, apa kau bosan?" Hyunjae keluar Stasiun Chungmuro dan melihat Hyun yang menatap langit.
"Nggak, cuma... Tiba-tiba muncul ingatan sialan itu, membuatku kesal aja." Hyun melepas topeng ramahnya.
Hyun yang sebenarnya adalah orang yang kejam, dingin dan tidak berperasaan, namun hal itu tertutup oleh topeng penuh senyumannya, selama ini, hanya Hyunjae yang mengetahui hal tersebut.
"Begitukah..." Hyunjae menatap sang kakak khawatir.
Meski tertutup sikap cueknya (Hyunjae), tapi dia (Hyunjae) tahu, yang lebih merasa tersakiti karena 'masa lalu' mereka adalah Hyun, hingga Hyun entah bagaimana membuat dan akhirnya menggunakan topeng penuh senyuman itu.
"Jae, sepertinya Yoo Jonghyuk sudah bertemu Dokja." Hyun tiba-tiba memeluk Hyunjae.
[A/n : jangan buat incest, tahan, jangan buat incest, tahan.]
--
"Anak itu benar... Dia memakan permata Spectre..." Yoo Jonghyuk menatap ke arah Dokja, tangannya sibuk menahan Gilyoung yang ingin menuju Kim Dokja.
"Dia benar-benar... Apakah berarti aku tidak boleh mati lagi? Biar mendapat apa yang selama ini kuinginkan..." Gumamnya lagi.
--
"HATCHU!" Hyun bersin, mengusap hidungnya yang masih gatal.
"Hng? Kau gapapa Yun? Udah kubilang kan, pakai maskermu, jadi bersin kan!" Hyunjae masuk ke mode ibu-ibu.
"Jae, kayaknya sunfish hitam itu ngomongin aku deh, tentang aku yang bilang Kim Dokja bakal makan permata Spectre itu." Hyun meramal, mengambil tisu entah darimana dan mengeluarkan cairan dari hidungnya, dan membakar tisu itu.
"Benarkah? Sudah sampai situ ya. Berarti Kim Dokja udah ketemu Anna Croft kan?" Hyunjae bertanya sambil memutar-mutar pedang sihirnya, menghancurkan monster-monster yang berada di sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins in ORV
Fanfikce[Omniscient Reader's Viewpoint x Male OC] "Jalan cerita ini... Hanya aku yang tahu!" "Hee... Padahal aku tahu masa depan lebih darimu." "Bajod." "Duh ni om-om satu bundir mulu si, ga bosen?" "Ini disebut mengorbankan diri!" "Bilang aja biar estetik...