Mereka berempat pergi dengan berlari menuju arah timur, Hyunjae dengan tidak niatnya harus menggendong Jonghyuk.
Awalnya nolak, tapi karena bujukan sang kakak, membuat Hyunjae luluh dan mau-mau aja.
Biasalah, bucin.
Tapi meski begitu, Dokja masih berbicara dengan Jonghyuk melalui midday tryst.
--
Mereka berhenti ketika sampai di tujuan. Monster tanaman rambat adalah hal pertama yang menyambut mereka. Hyun jelas mengenali monster itu, karena sebelumnya pernah membunuh mereka.
"Serem..." Gumam Hyun melihat pesan di hadapannya, mengatakan bahwa tanaman rambat itu tengah mengawasi mereka.
Dokja memberitahu agar tidak menginjak akarnya, agar para monster tanaman tidak menyerang.
Hyun menggigit bibir bawahnya, mottonya tuh "peraturan ada untuk dilanggar" yang membuatnya malah ingin menginjak akar itu, tapi terima kasih Dokja yang menahan Hyun dan membawanya ala karung beras.
"Anak nakal." Kata Dokja menghela napas.
Hyun hanya berdecak, menatap ke depan dimana Hyunjae berdiri di hadapannya (di belakang Dokja), terkekeh melihatnya mendumel.
Dokja melihat sekitar, masih menggendong karung beras Hyun di pundak. Kalo ditanya berat atau enggak, Dokja akan jawab begini :
"Rasanya kayak bawa kapas."
Halah bulol.
Eh tapi bener, Hyun enteng banget meski udah banyak makan.
"Hyung! Aku merasakan sesuatu dari langit!" Teriak Hyun membuat empat lainnya menatap ke langit, terkejut.
Terraforming Chronos.
Skenario kelima adalah pertarungan antar dunia, umat manusia berkelahi dengan dunia lain yang datang menyerang.
Itu disebut terraforming. Berbeda di setiap tempat, semisal di China adalah terraforming 3rd Murim World dan di Jepang terraforming 'White Semon World'.
Sementara di Korea adalah Terraforming Chronos.
Dokja menurunkan Hyun. Mereka berkumpul.
"Yang kita butuhkan hanya batu meteor. Kita hanya perlu mencuri itu. Aku akan mengulur waktu. Aku serahkan batu meteor pada kalian." Ucap Dokja.
Hyun menggeleng dan menyeringai.
"Aku akan pergi bersama denganmu, Hyunjae, jaga Jonghyuk hyung dan noona." Ucap Hyun dengan seringainya, otaknya mulai bekerja membuat rencana kedepannya.
Mereka berjalan semakin dalam, banyak orang tampak berlari ke arah mereka. Sooyoung menggunakan skill avatarnya, menatap waspada.
"Semuanya! Lari ke arah jembatan Cheonho!" Teriak salah seorang dari kumpulan orang itu.
Dari arah mereka berlari, panah meluncur dan mengenai para pelari itu, tempat yang terkena panah berubah menjadi kehitaman.
Racun.
Hyun yang melihat itu, menahan panah dengan pedangnya, muncul jaring berwarna kuning. Mereka jelas mengenali milik siapa itu.
"Yoo Sangah...!" Gumam kedua anak itu.
Orang-orang yang menyerang itu berlari, bersiap menangkap kembali yang kabur, dibagian bawah, benang itu terlihat seperti diikat. Menyerang hanya dengan benang namun berhasil menumbangkan beberapa orang di tim penyerang.
Terlihat Yoo Sangah yang memakai pakaian... Ketat? Namun tidak menarik perhatian si kembar yang lebih fokus dengan benang dan dagger di pinggang Yoo Sangah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins in ORV
Fanfiction[Omniscient Reader's Viewpoint x Male OC] "Jalan cerita ini... Hanya aku yang tahu!" "Hee... Padahal aku tahu masa depan lebih darimu." "Bajod." "Duh ni om-om satu bundir mulu si, ga bosen?" "Ini disebut mengorbankan diri!" "Bilang aja biar estetik...