Note :
Akan ada beberapa yang aku skip karena itu sudah ada di komiknya dan aku takut kalian akan bosan, juga beberapa kata akan aku lewatkan atau gabungkan.||||||||||
Terlihat Kim Dokja sedang memasukkan beberapa makanan ringan ke dalam plastik besar, pakaiannya sudah ia ganti (mengambil dari mayat seseorang).
Ia membawa empat plastik besar berisi makanan dan dia mengigit paru-paru monyet ellain agar tidak terkena racun.
Saat ia melihat sekitaran mini market, terdengar suara seseorang meminta tolong.
Kim Dokja membawanya di punggung dan segera berlari mencari pintu masuk Stasiun Geumho. Saat melihat pintu nomor 3, Kim Dokja menduganya, sudah di tutup.
Wanita yang di selamatkannya bilang nomor 4, Kim Dokja segera mencarinya dan terlihat.
Orang-orang dari dalam tampak ingin menutup pintu tersebut, tapi Kim Dokja menahannya dengan duri mungkin?
"Buka pintunya." Ucap Kim Dokja. "Ada orang terluka."
Orang-orang di dalam menolak dengan alasan sudah penuh. Duri yang dibuat untuk menahan pintu Kim Dokja angkat ke atas dan pintu terbuka.
Sebuah pesan terlihat di hadapannya, mengatakan bahwa dia sudah ada di wilayah aman.
Kim Dokja menaruh wanita yang terluka itu, memintanya menggigit paru-paru monyet elain yang dibelinya.
"Di sana! Orang itu!" Teriak seseorang.
Orang yang berdiri paling depan bertanya, "siapa kau?"
Kim Dokja menatapnya datar, lalu mencoba berbicara seperti Yoo Jonghyuk. "Kim Dokja."
"... Kim Dokja? Itu namamu?"
"Iya."
"..." Pria itu diam.
"Siapa yang tanya itu?! Aku tanya kau orang macam apa?!" Rahang pria itu mengeras. Salah satu dari orang-orang itu tampak mengenal wanita yang di selamatkan Kim Dokja.
"Hei, serahkan wanita itu pada kami dan tinggalkan itu juga (makanan). Dan keluar (mengusir). Kalau begitu akan kubiarkan kau hidup."
Beberapa Konstelasi tampak tidak suka dengan figuran itu, memberikan <bounty skenario> pada Kim Dokja.
Pria klimis itu mengeluarkan knuckle dari sakunya dan mengusap rambut klimisnya, segera menyerang Kim Dokja.
Sejak <bounty skenario> dimulai, Kim Dokja sudah memukul pria klimis itu, beberapa anak buahnya memanggilnya Cheolsu.
Saat Cheolsu membual, Kim Dokja menusukkan duri ke lengan Cheolsu, dan memukulnya terus.
"Bunuh aja aku ... Toh dunia ini udah jadi sampah."
Dan satu pukulan terakhir.
Mereka berjalan semakin dalam ke Stasiun dan menemukan rombongannya.
"Dokja-ssi? Dokja-ssi!" Yoo Sangah tampak terkejut, Lee Gilyoung segera berlari dan memeluk Kim Dokja.
Lee Hyunsung meminta maaf karena telah meninggalkannya, Lee Gilyoung yang diberikan makanan ringan olehnya, Yoo Sangah yang senang dia kembali.
"Aku lega karena ucapan Yoo Jonghyuk benar." Ucap Lee Hyunsung menepuk dadanya.
"Yoo Jonghyuk?" Beo Kim Dokja bingung.
"Dia bilang kalau kau mungkin masih hidup." Jelas Lee Hyunsung.
"Ada di mana Yoo Jonghyuk itu?"
"Em, sekarang dia nggak di sini. Dia udah meninggalkan Stasiun kemarin setelah berbicara dengan Hyun-ssi." Jawab Lee Hyunsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins in ORV
Fanfiction[Omniscient Reader's Viewpoint x Male OC] "Jalan cerita ini... Hanya aku yang tahu!" "Hee... Padahal aku tahu masa depan lebih darimu." "Bajod." "Duh ni om-om satu bundir mulu si, ga bosen?" "Ini disebut mengorbankan diri!" "Bilang aja biar estetik...