Setelah hologram menghilang, mereka kembali mundur, menjauh dari yang lain sementara lagi-lagi Hyun masih setia di samping Hyunjae yang memperhatikan situasi.
Ingin membunuh, tapi nanti gelar pembunuh pertama malah ke mereka, kan jadi aneh. Bukannya tidak mau membuat masalah sama cerita ini, cuma nanti banyak yang memperhatikan mereka, kan malas.
Mereka memperhatikan pria kantoran yang sedari tadi memainkan ponsel itu, wajahnya yang tampak terkejut hanya dibalas gelengan oleh mereka.
"Ngebaca novelnya kupikir dia pintar, tapi saat melihat ini... Mungkin kita lebih pintar." Ucap Hyunjae menghela napas lelah, ucapannya diangguki Hyun dalam diam.
"Dia sepertinya sudah mencoba jendela atribut." Hyun berkata.
Mereka lalu mencobanya.
'ting'
『 Informasi
Nama : Seo Hyun/jae
Usia : 15 tahun
Konstelasi pendukung : -
Atribut khusus : The All-Knowing (myth), assassin (legend), cunning (legend)
Skill khusus :
[Assassin lv.5], [lie detection lv.5], [abnormal adaptation lv.max], [barehand lv.5], [long distance lv.5], [use of weapons lv.5], [omniscient point of view lv.??], [telepathy lv.5], [pokerface lv.5]Stat :
[vitality lv.10], [strength lv.8], [agility lv.10], [magic lv.8] 』"Wah... Aku tidak bisa berkata-kata." Hyun menggeleng heran, padahal belum ngapa-ngapain udah level ??, 5, 8, 10 bahkan max, lalu melihat punya Hyunjae.
"Sialan, kita sama persis." Ucap Hyun memeluk Hyunjae.
"Eh itu sudah mulai bukan? Kim Namwoon." Hyunjae menunjuk pria surai putih dengan kulit gelap.
"Benar juga."
Mereka melihat ke remaja yang sedang menampar-nampar seorang lansia, melirik ke pria kantoran dengan ponsel tadi.
"Hyun, saat pemilihan nanti, kau gimana?" Tanya Hyunjae tiba-tiba, Hyun yang mendengar hanya memiringkan kepala berpikir.
Hyun menatap Hyunjae dengan tatapan sudah memilih.
"He... Kamu bakal itu? Oke aku juga." Balas Hyunjae menganggukkan kepala.
Keduanya kembali pada Kim Namwoon dan pria kantoran itu. Han Myungoh seperti di novelnya, menghentikan Kim Namwoon.
"Anak muda beraninya ke lansia...!" Ucapnya memegang tangan kiri Kim Namwoon yang digunakan untuk memukul.
"Ah? Apa, bapak mau mati?" Balasnya menepis tangan Han Myungoh. "Masih nggak paham situasinya?"
"Ngomong apa kau? Dasar nggak sopan!!" Teriak Han Myungoh.
"Itu... Nggak liat?" Ucap Kim Namwoon menunjuk hologram di udara.
[ Ka-kasihanilah aku! ]
[ Uwaaah!! ]
[ Mati! Mati kau!! ]
Suara-suara dari hologram terdengar.
"Masih nggak ngerti? Pasukan tentara nggak akan datang menyelamatkan kita." Ucapnya menurunkan tangannya. "Dan seseorang harus mati."
"A-apa maksudmu..." Han Myungoh tampak tidak percaya.
"Kita... Harus memilih seseorang untuk mati." Dia mengangkat lansia itu, lalu menatap Han Myungoh.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan. "Membunuh sesama manusia untuk hidup? Itu kan perbuatan orang-orang bajingan?!" Benar. Tapi apa kau bisa seperti itu dalam situasi seperti sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins in ORV
Fiksi Penggemar[Omniscient Reader's Viewpoint x Male OC] "Jalan cerita ini... Hanya aku yang tahu!" "Hee... Padahal aku tahu masa depan lebih darimu." "Bajod." "Duh ni om-om satu bundir mulu si, ga bosen?" "Ini disebut mengorbankan diri!" "Bilang aja biar estetik...