🎶Kelingan nalikane aku ketemu ro kowe
(Teringat ketika aku ketemu denganmu)Ati Iki langsung iso tresno rasane
(Hati ini langsung bisa cinta rasanya)Saben ketemu sliramu tansah ayem atiku
(Tiap ketemu dirimu bikin adem hatiku)Naliko nyawang esem lan guyumu, ooo..🎶
(Ketika melihat senyum dan tawamu)"Gue kagak ngerti wey!" Joni protes saat mendengar lagu berbahasa Jawa yang sedang Rio putar.
"Salahmu sendiri, disini dah setahun lebih, masih juga kagak paham bahasa Jawa!" sentak Rio, yang sedang meresapi lagu jadi terganggu.
Siang ini mereka lagi duduk-duduk santai di kursi bambu di teras ujung Barat rumah Pak Broto. Rio memang hari ini sengaja bolos kerja, karena sedang malas berkegiatan. Bukan karena udah merasa banyak uang, meskipun menurut Wendy, Rio itu memang uangnya banyak, karena jarang keluar uang alias sering malak penghuni kost yang lain. Jadilah seharian ini hanya dia habiskan waktunya untuk bersantai ria.
Sementara Joni libur kerja, karena dapat giliran untuk menjaga Pak Broto. Semua penghuni kost dapat giliran, setiap empat belas hari sesuai jumlah penghuni kost, hari minggu tidak dihitung. Akan tetapi secara kebetulan, justru hari ini Celia juga tidak ada jadwal kuliah, sehingga kini dikamarnya, Pak Broto ditemani Celia dan Ningsih yang entah kenapa juga ikut-ikutan bolos kerja seperti Rio. Tadi pagi katanya Ningsih masuk angin, tapi siang ini tampak baik-baik saja. Rio juga tidak yakin, Ningsih yang punya fisik paling prima apalagi jago pencak silat itu bisa sakit, apalagi cuma masuk angin.
Karena Pak Broto sudah ada yang menemani, Joni memilih ikut bersantai di teras menemani Rio, yang sejak tadi lebih asik sendiri mendengarkan musik. Sementara Joni menyibukkan diri dengan berselancar didunia maya via ponselnya. Di ujung Timur teras, ada Wahyu yang sedang larut bermain game online sambil tiduran. Wahyu termasuk orang bebas, mau kerja atau enggak, toh punya kios sendiri jadi tak mengherankan jika dia tiba-tiba meliburkan diri.
"Haus Jon, beli es gih!" Lelah bernyanyi, Rio merasa haus.
"Ogah, lagi seru ini chat sama cewek cantik!" Joni malah menyerong kan tubuhnya membelakangi Rio.
"Heleh, awas lho kalo ternyata cuma foto comotan.."
"Kagak lah, orang gue dah sering liat dia update foto. Mumpung dekat nih, masih di Jawa juga, mau gue ajak ketemuan."
"Emang dimana?"
"Banyuwangi.."
Rio tertawa terpingkal-pingkal.
"Jogja-Banyuwangi jauh woy! Liat peta kagak sih?"
"Masa?"
"Wah.. Jon, perasaan aku gak pinter pinter amat pas sekolah, masih bisa baca peta, nah, kamu?"
"Anjeerrr.. beneran dah.." Joni menepuk jidatnya sendiri setelah melihat peta di google, "Diujung Timur pulau Jawa! Perasaan kemarin ke Solo aja dua jam, ini malah ke ujung Timur bisa sampe seharian perjalanan.."
Rio hanya terus tertawa sambil memegangi perutnya.
"KULONUWUN..!!" teriak seorang anak kecil di depan pintu pagar rumah.
Rio menoleh dan mendapati Alex, anak kecil cucunya Pak RT, dia berinisiatif untuk menghampirinya sendiri.
"Bentar, biar aku yang liat." Ujar Rio yang hanya ditanggapi anggukan Joni.
Di pintu pagar masuk.
"PERMISI OM..!!"
"Kagak usah teriak teriak, pagarnya tidak dikunci, ngapain nggak langsung masuk aja kedalam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi 'Timur'
Mystery / ThrillerTimur, Barat, Utara, Selatan. Semua saling berkaitan, meskipun berjalan saling menjauh. Jika bumi itu bulat, berjalan ke arah Barat sejauh apapun tetap akan bertemu dengan arah yang sebelumnya kita anggap Timur, dan sebaliknya. Semua ada untuk salin...