14 ▪️ Akhirnya.. Pak Broto..

16 4 0
                                    

"Mas Wendy, aduh.. ganteng, cakep.. mau nanya boleh nggak?" Bu Yuyun langsung menyambut begitu melihat Wendy.

"Mau makan, Bu.."

"Nanya dulu, nanti baru makan. Ya,ya,ya.."

"Makan dulu, nanti baru jawab. Nggih,nggih,nggih.."

Bu Yuyun menyerah. "Ya sudah, makan sama apa?"

"Biasa, bungkus nasi sama sayur asem, sambalnya yang banyak." Wendy bersiap merogoh sakunya mengambil uang.

"Eh, makan disini aja, kan mau nanya-nanya."

"Bungkus aja, Bu."

"Makan sini sambil nanya-nanya, titik."

Wendy menatap Bu Yuyun curiga, pasti mau bertanya tentang Pak Broto.

Belum sempat Wendy menjawab, tangannya sudah ditarik dan dipaksa duduk di bangku.

"Nih, Mas. Dimakan.."

"Loh, Bu. Kok sama ayam goreng? Kan--"

"Udah makan aja, nggak usah dibayar. Mumpung nggak ada orang, jarang-jarang kan diberi gratis." Bu Yuyun tersenyum centil.

"Oh, ya sudah. Makasih, Bu." Tanpa sungkan, Wendy meraih piring yang sudah tersedia nasi dan ayamnya. "Tambah sambalnya, biar makin enak."

"Sama-sama. Gini, Mas Wendy--"

"Mari makan, Bu. Nanyanya nanti kalo abis makan." Potong Wendy.

Bu Yuyun cemberut. Namun tetap menanti Wendy menghabiskan makanannya.

"Nah, udah selesai, kan.. Omong-omong, Mas Broto sakit apa sih?" Bu Yuyun duduk disebelah Wendy langsung to the point.

'Bener kan nanyain Pak Broto.'

Wendy yang sempat terkaget berusaha tetap tenang. "Sakit biasa aja, Bu. Masuk angin."

"Masa masuk angin sampe seminggu lebih? Udah dibawa ke dokter?"

"Udah."

"Tapi masa sampe seminggu lebih?"

"Ya, namanya aja orang tua, Bu.."

"Jujur, Mas. Sebenarnya sakit apa?"

"Kan udah dibilang, masuk angin."

Bu Yuyun tidak kehilangan akal, Wendy ini termasuk penghuni kost yang mudah dibujuk.

"Kalo Mas Wendy jujur, nanti ku kasih makan gratis seminggu full, gimana?" Bu Yuyun berbicara pelan, sambil mendekat di telinga Wendy.

Mendengar kata 'makan gratis', membuat Wendy luluh juga.

"Anu, Bu.." Wendy menoleh ke kanan dan ke kiri. "Jangan bilang siapa-siapa ya.."

"Ya enggak lah. Kan demi Mas Broto."

"Jangan makan gratis deh, aku nggak enak sama yang lain. Apalagi sampe seminggu." Wendy mencoba menawar.

"Apa dong?"

"Mie instan aja, tapi satu dus.." Wendy berlagak berfikir keras.

"Lah, banyak banget, Mas! Satu dus?"

"Kalo nggak mau nggak papa, Bu. Nggak maksa kok.."

"Ya, sudah. Cepat bilang! Dia sakit apa?"

"Mie instannya mana, Bu?"

"Bilang dulu!"

"Mau info yang sebenarnya nggak? Kalo nggak mau ya sudah.." Wendy merasa di atas angin.

Elegi 'Timur'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang