Elegi 'Timur'

12 ▪️ Perubahan Rio

Jangan menganggap dirimu istimewa, hanya karena seseorang tertarik padamu. Bisa jadi keunikanmu hanyalah sebuah teka-teki yang ingin orang lain pecahkan. Maka ketika teka-tekimu terpecahkan, dirimu tak lagi menarik dan terlihat biasa saja. Pada saat itu tiba, maka hanya menunggu waktu untuk mereka meninggalkanmu.

Rio bukanlah pemuda ganteng dengan segala kelebihan dan materi seperti halnya Wahyu, wajahnya tergolong biasa-biasa saja. Dia juga bukan sosok yang humoris semacam Frans, meskipun Rio juga sering bertingkah konyol. Bukan seorang yang romantis dengan kebucinannya seperti Joni, meski dia tidak anti dengan hal yang berbau romance. Tidak juga lembut dan penyabar seperti Wendy, walau dia bukan pribadi yang kasar. Tidak mempunyai badan atletis macam Andre, meskipun perutnya tidak buncit. Tidak pula mempunyai otak encer seperti Irsan, meski dia tidak bodoh-bodoh amat.

Tapi Rio selalu menarik perhatian para gadis. Jika boleh jujur, ada satu dua gadis penghuni kost yang secara diam-diam naksir Rio dan dia tahu. Delia anak Bu Yuyun, juga terang-terangan mengakui punya hati untuknya. Belum lagi beberapa gadis ABG di kampung lingkungan kost. Tapi toh, tidak ada satupun yang mampu menaklukkan hatinya. Selama ini, hanya Celia yang membuatnya tertarik.

Menurut Kirai, hal yang membuat Rio ditaksir banyak cewek, adalah karena Rio pribadi yang peka, bertanggung jawab, pengertian, murah senyum, dan mampu beradaptasi dilingkungan seperti apapun. Tidak mengherankan jika Pak Broto yang usianya jauh lebih tua pun akan terlihat seperti teman, saat ngobrol dengan Rio.

Kecuali jika itu Celia, Rio sering mengabaikan tatapan kagum dari para gadis. Akan tetapi berbeda sekali sikap Rio, saat yang tertarik itu adalah Jenni. Perempuan paruh baya yang seumuran dengan Pak Broto. Meskipun penampilannya masih pantas dipanggil kakak, nyatanya diusia Jenni, lebih pantas dipanggil ibu atau Tante.

Akhir-akhir ini, Rio seringkali berchat ria bersama Jenni. Awalnya memang hanya konsultasi masalah Pak Broto, tapi kemudian melebar ke pembicaraan yang menuju intim. Entah kenapa Rio tak mampu menolaknya. Gejolak mudanya selalu meraung-raung saat berhadapan dengan Jenni. Pesona Jenni sungguh sulit ditolak, meskipun ada jarak jauh usianya.

Rio
Malam Tante.

Jenni
Kok Tante sih?

Rio
Trus apa dong?

Jenni
Panggil 'sayang' dong!

Rio
Nggak ah, kan nggak sopan.

Jenni
Ya udah.
Gue nggak mau balas lagi..

Rio
Eiissttt..JANGAN DONG!

Jenni
Panggil sayang dulu!

Rio
Iya, sayang.

Jenni
Kok nggak pake sun?

Rio
Harus ya?

Jenni
Haruslah!

Rio
Muaacchh..

Jenni
Good, beb.
Ada apa sayang?
Masih penasaran sama chat tadi siang?

Rio
Gimana ceritanya bisa sama Bapak?

Jenni
Akan lebih mudah praktek dari pada penjelasan.

Rio
Serius Tante?

Jenni
Kok Tante sih?
Gue ngambek ah..