Setelah kejadian di sekolah, sekarang kaiyra berguling guling di atas kasur, memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya, sampai....
"Bentar, gue sampai lu-"ucapannya terpotong dikala handphone kaiyra berdering.
"Ckk siapa sih"ucap kaiyra sambil menggapai handphone nya di atas nakas.
"Lahh nomer siapa nih"ucap kaiyra menatap layar handphone nya.
"Ekhem angkat ajalah"lanjutnya lalu menekan tombol panggilan.
"Ekhem hallo dengan Kaiyra cantik disini, ada apa ya?"ucap kaiyra narsis sedangkan di seberang sana terkekeh geli bahkan kaiyra menggigit selimutnya saking merdunya itu ketawa.
"Ketawa nya itu loh errr minta di ajak nikah eh"gumam kaiyra tanpa menjauh kan handphone nya.
"Mengagumi suara ku baby?"tanya orang itu dengan suara beratnya.
"Iya eh engga"jawab kaiyra cepat.
"Ishh nih mulut ga bisa di ajak kerja sama"lanjutnya menepuk bibirnya pelan.
"Jangan di tepuk mulutnya nanti sakit"
"Perhatian banget sih, ehh btw lo siapa?" Tanya kaiyra heran.
"Jodohmu"jawabnya dengan tawa kecil nya membuat kaiyra tersenyum tipis.
"Gembell, serius kalau ditanya tuh"ucap kaiyra cemberut.
"Mau di seriusin?"
"Aaaaaaaaa"jerit kaiyra tertahan bahkan tangannya memukul mukul guling yang tidak bersoda eh berdosa.
"Ekhem tarik napas hembuskan jadi sebenarnya lo siapa sih?"lanjut kaiyra menggigit bibir bawahnya.
"Rafael"
"Jangan digigit bibirnya"celetuk Orang yang bernama Rafael itu membuat kaiyra melirik ke penjuru kamarnya.
"Lo cenayang? Ngaku lo"tanya kaiyra sewot.
"Tidur sana dah malem"bukannya menjawab malah nyuruh tidur.
"Belom ngantuk"ucap kaiyra tapi sambil menguap.
"Besok gue jemput"
"Kemana?"
"Kehatimu"jawab rafael membuat kaiyra yang sedang ingin menguap tidak jadi.
"Ishh"
"Jalan jalan, tidur sana good night"ucap Rafael dengan di akhiri dengan suara beratnya.
"Siap, to"
Tut
"Demi sempak nya abang gue, suaranya itu euyy err"ucap kaiyra lalu melirik jam yang ada di handpone nya.
"Jam 10, okayy mari lah tidur bersama memimpikan cogan"senandung kaiyra sambil menaiki selimutnya sampai dada dan beberapa menit kemudian hanya terdengar dengkuran halus.
Rafael dan Kaiyra bertemu ketika sehabis pulang sekolah bersama Abangnya si Nathan naik motor yang ujung ujungnya malah beli cilok di pinggir jalan dan ketemu satria dkk lalu datang lah human bernama Rafael wkwk.
Disisi lain
Di sebuah kamar bernuansa abu, terdapat seorang remaja laki laki sedang menatap langit kamarnya di atas kasur. Dengan tangannya di jadikan bantal.
*Flashback
Rafael dkk yang sedang mengendarai motor sport nya melihat siluet seorang gadis yang merasa pamiliar, lalu Rafael mengangkat tangannya bertanda berhenti."Aya naon bos"ucap seseorang yakni bernama irham
"Naon teh apa?"ucap yang lain yakni bernama ikhsan
"Kudet"
"Wahh sialndhsbjshshh"sedangkan
Rafael yang mendengar akan ada perdebatan memilih melenggang pergi menghampiri gadis itu.
"Woii bos tunggu napa"
"Ckk gara gara lo nih, kirham"
"Woii nama gue irham ya bukan kirham"
"Lo tuh ehsan, ehsan oh ehsan"
"Nama gue ikhsan kampret"
"Berisik"ucap salah satu dari mereka, seketika mereka mingkem tu mulut.
Abaikan, beralih ke Rafael.
"Kenapa?"tanya Rafael menepuk pundak Adi
Sedangkan mereka yang mendengar ada yang bertanya mengalihkan intensinya yang tadinya ke kaiyra beralih menatap wajah datar dengan sorot mata tajam nya.
"Kenapa apanya?"tanya Adi bingung lantaran Rafael datang datang langsung bertanya kenapa.
"Hmm"
"Siapa tuh"ucap kaiyra menatap Rafael yang sedang menatapnya.
"Etss bentar lo kan yang waktu itu tauwran kan?"lanjutnya
"Hmm"
"Dingin amat mas nya"ucap kaiyra
"Pulang"ucap Nathan menarik pergelangan tangan kaiyra dan menaiki motornya.
"Ehh bentar bang"ucap kaiyra menepuk pundak Nathan.
"Gue mau nanya ama tu cogan"ucap kaiyra menujuk Rafael.
"Ga ga jangan aneh aneh deh"ucap Nathan.
"Ckk diem, ekhem"
"Gue mau nanya nih, Apa bedanya jam dinding sama kamu?"tanya kaiyra menatap Rafael tersenyum.
"Ga"
"Kalau jam dinding terpasang di dinding, kalau kamu terpasang di hatiku, aww"ucap kaiyra tersenyum manis sambil menaik turunkan alisnya.
Rafael yang mendengar gombalan kaiyra blushing, serta jantungnya berdetak dengan cepat.
Beda lagi dengan Satria dan argi, yang sudah mengeluarkan hawa yang emm err,*Flashback of
"Huffh"helaan nafas Rafael mengingat senyuman manis yang dia dapatkan dari sang pujaan hati, memenuhi otaknya, Sampai sampai ketika dia menutup matanya seketika terlintas wajah kaiyra yang sedang tersenyum manis menatap dirinya.
Rafael yang sedang menatap langit langit kamarnya sebuah notif pesan dari Sahabatnya mengirimkan nomer kaiyra, seketika senyuman terlihat dari bibir seksinya.
"Telepon engga telepon engga telepon"ucap Rafael menatap layar ponselnya. Lalu memencet tombol panggilan. Selama berbincang dengan kaiyra di telepon, Rafael terus saja tersenyum membayangkan kaiyra yang sedang berubah ubah ekspresi.
"Lo orang kedua setelah bunda"ucap Rafael melihat poto propil kaiyra yang sedang tersenyum.
"Dan lo akan disebut bunda dari anak anak kita"lanjutnya tersenyum tipis.
TBC.
Okayy karena gabut jadi up deh:).
Vote and komen bestie.
See you besok lagi, kalau ga lupa wkwk👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Barbar
Teen Fictionꗃ Sebelum membaca Follow dulu karena beberapa perasaan di privasi!! ••• Kisah seorang gadis bernama Raina yang masuk ke sebuah buku novel berjudul "TRUE LOVE" menceritakan tiga cinta dengan bertolak belakang...