Happy reading!
***
Keesokan malamnya Toman mengadakan rapat. Berkumpul di kuil Musashi sebagai tempat berpusat, semua anggota Toman hadir sesuai jadwal rapat mereka.
Sebelum tiba hari esok mereka harus membahas hal apa saja yang harus dilakukan. Toman harus bersiap melawan Valhalla yang jelas jauh lebih besar dari mereka.
Gemerlap lampu kuil menerangi tempat mereka berkumpul. Anggota Toman sudah berbaris dan menunggu kedatangan para petinggi mereka. Toman, Tokyo Manji adalah geng yang didirikan oleh 7 remaja tengik pada tahun 2003. Saat itu usia para pendiri berkisaran 12 sampai 13 tahun.
Awal mula dari anggota geng yang hanya berisikan beberapa orang beranjak menjadi 150 orang dengan 5 divisi dan berteritorial di Shibuya.
Toman, jagoan mana yang tidak mengenal mereka? Kalangan brandalan seperti mereka ini tidak ada yang tidak mengenal Toman. Geng berisikan para remaja yang memiliki moto satu untuk semua dan semua untuk satu.
Suara bisik berbisik selalu terdengar kala petinggi belum datang. Mereka para anggota berbicara satu sama lain sembari menunggu kedatangan petinggi Toman. Namun, ketika derap langkah seseorang terdengar, seketika semuanya menjadi senyap.
Seluruh anggota Toman menoleh ke arah gerbang kuil Musashi, di sana Mikey datang bersama para petinggi lainnya. Mereka melangkah, membelah barisan anggota dengan sambutan kalimat. "Mohon kerja samanya!"
[Name] melirik para anggota yang menunduk hormat dan setelah itu ia kembali mengalihkan pandangannya ke depan. Sudah lama ia tidak merasakan suasana seperti ini. Rasanya benar-benar seperti nostalgia.
"Sebentar lagi, rapat tentang tawuran melawan Valhalla akan segera di mulai!" Draken berseru ketika [Name] menghentikan langkahnya di samping Mikey.
Semuanya senyap. Memperhatikan 3 petinggi berdiri di hadapan mereka.
"Syukurlah kalian semua sudah berkumpul di sini." Mikey membuka rapat secara resmi. "Besok, kita akan bentrok dengan Valhalla," lanjut Mikey. Tatapan pemuda ini selalu serius ketika sudah berdiri di hadapan pasukan armadanya.
"Ini tawuran tantangan dari mereka. Tidak ada keuntungan yang bisa kita raih," tambah Mikey.
Benar. Tidak ada keuntungan apapun yang bisa mereka dapatkan dari tawuran ini terkecuali ketika mereka menang, Toman akan semakin besar. Siklus dunia berandalan seperti itu. Kau menang, maka kau akan semakin besar.
"Lalu, Baji juga termasuk musuh kita. Kita takkan segan-segan terhadap pengkhianat. Itu kebijakan Toman!"
Ketika mendengar pernyataan mengenai kebijakan Toman sontak membuat pandangan [Name] menyendu sesaat. Sudah tidak bisa dicegah ya? Besok dirinya harus berhadapan dengan Baji. Terlebih dengan pernyataan Takemichi mengenai Baji yang akan mati terbunuh besok di tangan Kazutora.
[Name] tidak pernah bisa merasa tenang sejak saat itu. Lantas ia menghela nafas dan menatap lurus ke depan. Sedikit mengangkat dagunya, [Name] tidak bisa memperlihatkan raut kesedihannya karena Baji kepada anggota Toman.
Namun, ketika [Name] memasuki mode seriusnya, tiba-tiba Mikey terduduk. Kening [Name] berkerut ketika melihat Mikey tiba-tiba duduk dengan raut wajah seperti bocah.
"Bolehkah aku ... jadi seperti bocah?"
[Name] tersentak ketika mendengar permintaan Mikey barusan yang sontak memancing kebingungan.
"Aku tak ingin bertarung dengan sahabatku sendiri." Mikey berucap. "Itulah jawaban yang kucetuskan!"
"SEMUANYA!" seruan Mikey menggelegar. "Pinjamkanlah kekuatan kalian! Besok kita akan menghancurkan Valhalla dan membawa Baji kembali ke Toman! Itu lah yang akan kita lakukan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐇𝐀𝐍𝐂𝐄 || Tokyo Revengers ➖
FanfictionTak pernah terpikir diri hinanya ini akan mendapatkan sebuah kesempatan besar. *** 12 tahun hidup dalam kegelapan, hanyut dalam kriminalitas dan selalu sendiri membuat [Name] jauh dari kata baik. Sejak menyadari sudah tak ada kebaikan di dalam diri...