Happy reading!
***
"AYO TOMAN!"
Seluruh pasukan Toman berlari ke medan tempur. Hentakan kaki bergemuruh terdengar begitu jelas. Debu-debu tanah beterbangan karena gesekan antara ratusan kaki yang berlari tak tentu arah.
Pertarungan sudah di mulai.
[Name] fokus dengan dirinya yang akan melindungi Takemichi. Melayangkan pukulan kepada orang yang hendak menghajarnya dan menangkis serangan yang tertuju kepadanya. Suara pukulan terdengar dimana-mana. Tak lupa pula kata kata kasar juga ada dimana-mana.
BUGH!
[Name] melayangkan tinjunya kepada salah satu anggota Valhalla yang hendak menyerang Takemichi. Tatapannya terlihat datar dan ia kembali berdiri tegap. Menarik nafas sejenak lalu menghembuskannya, berkelahi itu merepotkan.
"Ini terlalu banyak!" Takemichi yang berada di samping [Name] berseru takut sehingga membuat [Name] menoleh.
[Name] menangkis serangan musuh lalu memberikan serangan balasan sembari menatap Takemichi dengan wajah tanpa ekspresinya. "Terlalu banyak jika kita tidak mengalahkan mereka."
BUGH!
Tendangan telak [Name] layangkan sehingga membuat lawannya terjungkal beberapa meter. Kembali menghadap Takemichi, [Name] mendekat lalu menyentuh pundak Takemichi. Ketika dia hendak berbicara, [Name] terpaksa menarik Takemichi menjauh dari posisi berdiri awalnya lalu menghajar musuh yang hendak menyerang Takemichi dari belakang pundak pemuda ini.
[Name] berdecih. "Takemichi, aku tidak bisa menjamin bisa melindungimu seratus persen. Terlalu sulit bagiku bergerak jika hanya terfokus padamu," ucap [Name] sambil memukul wajah musuhnya.
Kedua kepalan tangannya ini terus menghantam rahang atau bahkan perut seseorang. Tak lupa dengan kakinya yang juga menghantam tempat yang sama. "Jangan diam saja dan lakukan apa yang kau bisa!"
Sekarang [Name] tidak bisa hanya fokus untuk melindungi Takemichi. Valhalla terlalu banyak dan dirinya juga harus mampu melindungi anggota Toman yang lainnya.
"MATI KAU-"
[Name] membungkam ucapan musuh dengan tendangan telaknya. Terus menghajar mereka yang menyerangnya, nafas mulai tergesa-gesa. Ternyata kembali berkelahi setelah sekian lama cukup membuat lelah.
"Kenapa orang-orang seperti mereka ini sangat hobi berkelahi?" Di tengah-tengah perkelahiannya [Name] bergumam.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
[Name] membuat lawannya tumbang lalu mengedarkan pandangannya. Dia terkejut kala tidak mendapati Takemichi di dekatnya lagi. Mengendarkan pandangannya, tetapi [Name] tidak menemui di mana pun Takemichi berada.
Lantas ia berdecih. "Kemana si bodoh itu?!"
Tak terlalu lama larut dalam pencarian sosok Takemichi, [Name] kembali menghajar musuhnya. Melindungi anggota Toman yang gentar sebisanya.
Ketika melihat salah satu anggota Toman terduduk dengan tubuh yang bergetar, [Name] dengan cepat berlari ke arahnya. Menendang anggota Valhalla yang hendak menyerang lalu kembali berdiri tegap sempurna, [Name] menoleh dan menatap anggota Toman yang terduduk takut tersebut.
"Oi, bangkit dan jangan bersantai." [Name] tak tahu kalimat pantas apa yang bisa ia berikan kepada mereka yang sedang ketakutan. Karena pada dasar [Name] cukup payah dalam hal berkata-kata di tengah situasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐇𝐀𝐍𝐂𝐄 || Tokyo Revengers ➖
FanfictionTak pernah terpikir diri hinanya ini akan mendapatkan sebuah kesempatan besar. *** 12 tahun hidup dalam kegelapan, hanyut dalam kriminalitas dan selalu sendiri membuat [Name] jauh dari kata baik. Sejak menyadari sudah tak ada kebaikan di dalam diri...