"Aku tidak cemburu oppa, hatiku hanya sedikit sesak saat melihat kau bersama dengannya" kata Ryunji dengan wajah cemberut
"Aigoo kau ini! Itu artinya kau cemburu"Jimin kembali mencubit pipi Ryunji karena gemas
"Jjinja? "tanya Ryunji dan Jimin mengangguk
"Kau tahu, oppa juga cemburu melihatmu dengan Jaemin"
"Ah oppa, diakan cuma temanku"
"Nee begitulah Hyeri juga teman oppa"
"Eoh jadi oppa balas dendam? Begitu? "
"Hmm... Sedikit" Jawab Jimin terkekeh sambil menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal
'Bagaimana bisa rasa marahku langsung hilang saat bersamamu oppa' batin Ryunji
.
.
.Ryunji memakai hanbok yang cukup tebal hari ini, karena cuaca sangat dingin dan sepertinya salju akan turun sebentar lagi karena awannya cukup gelap .
Dia berjalan sendirian, sementara dayang pribadinya, Dayang seol-in merapikan kamarnya. Dia berjalan melalui jembatan, kemudian pohon apel dan terakhir dia berhenti di taman bunga wisteria dan duduk disana.
Ryunji menatap awan yang semakin gelap, dia terpikir dengan keadaannya dimasa depan.
"Apa yang terjadi denganku di Seoul, bagaimana dengan Dongmin oppa,Hyun-ah, Haechan dan Younghoon apakah mereka baik-baik saja, Oemma dan Appa apa mereka tidak merindukanku, Ah mereka semoga kalian berbahagia aku benar-benar ingin memeluk kalian sekarang" monolog Ryunji sambil tersenyum
"Dan Younghoon aku baru ingat jika aku mempunyai janji padanya di namsan tower, aku sangat penasaran dengan masa depannya yang dia tulis dikertas itu" Ryunji menengadahkan telapak tangannya saat salju mulai turun ..
.
.Sementara itu , jauh dimasa depan , tepatnya di Seoul Korea selatan.
Dongmin menggenggam tangan dingin adiknya, Ryunji yang masih terbaring lemah dengan luka parah dikepalanya, dia tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri atas kecelakaan yang menimpa adiknya.
"Ryunji-ah Kajja iroena... Mianhae karena oppa kau jadi begini"Disana juga berdiri Hyun-ah, Chorong, Haechan serta Chaerin yang rutin menjenguk Ryunji setiap hari.
Hyun-ah sekarang menjadi lebih cengeng karena melihat keadaan Ryunji yang mengkhawatirkan, sudah dua minggu Ryunji tidak sadarkan diri akibat kecelakaan itu.
"Oppa jangan menyalahkan diri begitu, ini bukan salah oppa ini semua karena ku aku tidak menjaga Ryunji dengan benar" Mata Hyun-ah kembali berair, Chaerin dan Chorong menepuk-nepuk bahunya untuk menenangkan dirinya"Aku akan keluar dulu" Kata Dongmin setelah mengelap air matanya dan bangkit keluar dari ruangan tempat Ryunji dirawat
Chaerin juga merasa sangat merasa bersalah, dia juga masih berstatus tersangka sekaligus saksi atas kecelakaan hari itu.
"Ryunji, aku sangat menyesal. Iroena Ryunji! Mianhae! ""Kau kira! Tangisanmu akan membangunkan Ryunji eoh! Jika kau tidak ada Ryunji tidak mungkin begini! " Hyun-ah berteriak marah pada Chaerin
"Hyun-ah Geuman" Chorong mencoba menenangkan Hyun-ah
"Teruslah menyalahkanku Hyuna! Kau kira aku senang melihat keadaan Ryunji sekarang?! Aniyoo! Ne aku sekarang sadar dengan semua kesalahanku! Aku baru sadar jika hanya Ryunji yang peduli padaku! " Chaerin berteriak tak kalah keras
"Ya! Tidak ada gunanya berkelahi! Sebaiknya teruslah berdoa agar Ryunji sadar " Seru Haechan membuat mereka terdiam
Di lain tempat, di Namsan tower.
Seorang namja memegang sebuah gembok besar dipagar pembatas, gembok itu adalah gembok yang dipasangnya dengan Ryunji beberapa pekan yang lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Prince Of Joseon (FF BTS) On Going
FanfictionOn going Saat Ryunji membuka mata dia terlonjak kaget karena terdapat tujuh pria asing dilantai kamarnya yang tengah terbaring tertidur dengan lelap . ©®wangja_hyung (Murni khayalan author)