Jari-jari dingin Ryunji perlahan bergerak sesaat, Dongmin yang melihat itu langsung berlari keluar untuk memanggil dokter ataupun suster
"Selamat tuan, Ryunji sebentar lagi akan siuman, tekanan darahnya mulai normal degup jantungnya juga" ujar dokter sambil tersenyum lega
"Kamshamnida dokter! Kamshamnida !" ucap Dongmin dan dokter memgangguk
"Itu karena anda selalu menjaganya Dongmin" ujar dokter sebelum keluar dari ruangan"Hyuna, Ryunji bangun! " Dongmin mengetikan pesan singkat di ponselnya dan dikirim ke Hyun-ah
"Akhirnya... Aku tidak sabar bertemu dengannya Aku segera kesana" balas Hyun-ah
Ryunji membuka matanya perlahan, dia melihat kesekeliling dan menemukan kakaknya Dongmin tengah tersenyum padanya
"Akhirnya kau sadar...oppa sangat merindukanmu" Dongmin langsung memeluk adiknyaSementara itu masih mengingat betul kajadian yang menimpanya di Joseon. Hal itu membuatnya merasa sangat sedih apalagi saat dia mengingat Jimin.
Ryunji hendak duduk dan menyender namun tubuhnya masih sedikit berat
"Awh! ""Jangan paksakan Ryunji, tubuhmu perlu istirahat"
"Oppa... Aku mau pulang" rengek Ryunji dengan wajah murung
"T-tapi kau baru saja siuman, dokter mungkin tidak akan mengizinkan"
"Jebal oppa, aku hanya ingin pulang" Ryunji kembali memohon kali ini air matanya hampir jatuh
"Arrasseo, uljima... Oppa akan membicarakan ini dengan dokter nanti" jawab Dongmin kemudian kembali memeluk adiknya untuk memenangkannya
"Gomawoo....Oppa"
Ryunji akhirnya pulang kerumahnya, dengan duduk dikursi roda yang didorong oleh Dongmin, pikirannya mengelana jauh dia sampai tidak sadar jika dari tadi Dongmin memanggilnya
"Apa sebenarnya yang kau pikirkan, kamu mengabaikan oppa dari tadi" kata Dongmin
"Aniyo " bohongnya
'Kenapa hidup sangat tidak adil pada diriku, kenapa aku tidak langsung mati saja sekalian . Takdir selalu mempermainkanku, apa aku memang tidak ditakdirkan untuk tinggal bersama oppa? Apa sebenarnya itu hanyalah mimpiku semata, aku sama sekali tidak bisa melupakan momen indah bersamanya . Aku berharap kita bisa bertemu lagi! Aku ingin memelukmu sekarang juga' batin Ryunji
.
.
.Sifat Jimin berubah semenjak meninggalnya Ryunji, dia menjadi lebih dingin dan datar melebihi Yoongi maupun Jaemin.
Jimin selalu menyendiri dan menolak setiap ajakan untuk berkumpul bersama keluarganya, hal ini membuat semua orang bingung apalagi beberapa hari ini dia tidak keluar kamar sama sekaliSelir Park berjalan menuju kamar anaknya sambil membawa nampan berisi makanan
"Jimin... Jimin-ah! Bolehkah oemma masuk? Oemma membawa makanan untukmu " ujarnya sambil mengetuk pintu kamar Jimin namun tidak ada sahutan dari dalam
"Jimin!? Kau didalam kan? Oemma boleh masuk !? ""Jimin ?!" teriaknya syok saat melihat
kamar Jimin yang telah kosong dengan keadaan yang kacau dan juga jendelanya sudah terbuka.
Dilain tempat, Jimin diam-diam mengikuti seorang wanita , ya wanita itu Hyeri .Jimin menyelinap masuk tanpa Hyeri sadari didalam rumah tempat dia bersembunyi dari kejaran prajurit kerajaan
Hyeri menuang segelas air yang akan diminumnya kemudian kembali pergi keluar dari rumah setelah berguman
"Oh ya , Eomma dimana aku tidak tahu caranya memasak dengan benar"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Prince Of Joseon (FF BTS) On Going
FanficOn going Saat Ryunji membuka mata dia terlonjak kaget karena terdapat tujuh pria asing dilantai kamarnya yang tengah terbaring tertidur dengan lelap . ©®wangja_hyung (Murni khayalan author)