22.Perkelahian

208 32 11
                                    

2 minggu pun berlalu selama itu juga Ryunji tak berhubungan maupun bertemu dengan Haechan . Ryunji merasa sangat bersalah dihari itu tapi dia masih enggan untuk minta maaf dia takut Haechan marah padanya,  meskipun beberapa kali Haechan menghubunginya dia memutuskan sambungan teleponnya,  walaupun besok mereka pasti akan bertemu disekolah.

Seperti biasa Ryunji telat bangun namun beruntung Jimin, Jungkook dan Taehyung setia menunggunya setiap pagi didepan pintu apartemennya .

Ryunji hari ini juga berniat untuk mencari kerja sampingan atau paruh waktu saat pulng dari sekolah nanti karena uang yang mereka gunakan sehari-hari sudah mulai sedikit.

"Ryunjiii!!!  "Ketiga sahabat Ryunji menghampirinya sambil tersenyum lebar kemudian memeluknya.

"Wah kalian cepat sekali datangnya"

"Eum...  Aku ingin memilih tempat duduk dibelakang"kata Hyun-ah

"Wae?  Lebih baik didepan" ujar Ryunji

"Ah kalian tidak akan mengerti,  jika duduk dibelakng aku bisa lebih santai dalam belajar, jika duduk didepan aku bisa tertekan dan bisa saja kepalaku meledak karenanya"

"Ah kau ini melebih-lebihkan" ujar Chaerin

"Ya! Itu kenyataannya!"Hyun-ah tidak terima

"Oh ne,  Ryunji tadi kata Haechan dia menunggumu diperpustakaan "kata Chorong

"Hah wae!? Ottoke aku takut Haechan marah "

"Untuk apa takut jika kau sudah minta maaf" kata Hyun-ah

"Hmm.. Itu... Sebenarnya, aku belum minta maaf" ujar Ryunji

"Aigoo!!  Ryunji!! Kau ini! "

"Aku takut Haechan marah makanya aku menghindarinya, Chorong tolong sampaikan ke Haechan kalau aku tidak bisa menemuinya"

"Kenapa tidak bisa" Suara datar seseorang membuat Ryunji terdiam dan menelan ludah dengan susah payah,  entah dari mana dan sejak kapan Haechan ada dibelakangnya , yang pasti Ryunji tak mau berbalik untuk menatap wajahnya.

"Joseonghamnida Haechan,  mianhae karenaku pesta ulang tahunmu jadi kacau. Jeongmal mianhae! "Ryunji memberanikan diri untuk berbalik namun tak berani membuka matanya.

"Ikut aku! " Haechan menarik tangan Ryunji dan Ryunji hanya mengikut saja

'Tamatlah riwayatku,  sepertinya Haechan marah,  Oemma aku takut! ' batin Ryunji

Sementara Hyun-ah dan yang lain menahan tawa karena melihat ekspresi gugup Ryunji ,Huh teman laknat batin Ryunji

Haechan membawa Ryunji ke perpustakaan dan menyenderkannya dirak bukuserta tangannya yang mengunci pergerakan Ryunji.

Haechan menatap Ryunji dengan muka datar membuat Ryunji sangat takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya

"H-Haechan, mi-mian...  Aku tahu aku.. Salah t-tapi.. "

"Wae? "
"Wae kau terus menghindariku?!  Apa kau takut aku akan memakanmu?!  Hm..? "Perlahan wajah Haechan mendekat membuat Ryunji gelagapan

"Aniya!!  Aku hanya takut kau marah padaku! "Teriak Ryunji sampai tak sengaja mendorong Haechan beruntung di perpustakaan masih sepi karena belum banyak orang yang datang

"Mianhae aku akan berlutut agar kau memaafkanku" Ryunji hendak berlutut namun Haechan menahannya dan langsung membawa Ryunji kepelukannya

"Ya ! tidak usah sampai begitu,  aku mengerti . Aku tidak marah padamu aku hanya sedikit kesal karena kau menghindariku.  Kau tahu? aku sangat merindukanmu , mian aku menakutimu" ujar Haechan sambil mengacak rambut Ryunji

7 Prince Of Joseon (FF BTS) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang