Part 21

157 13 0
                                    

Jennifer memang sengaja pergi jauh, sangat jauh yang Sean sendiri tidak menebaknya, namun itu tidak penting, dia sudah menyiapkan pengacara dan keperluan lain untuk mengakhiri kontrak pernikahannya dengan Sean, awal mula pernikahan itu adalah pernikahan berdasarkan kesepakatan sepihak dimana Sean dengan syarat memberikan mahar tertulis. Namun, Jennifer akan menceraikan Sean dengan alasan pertengkaran dia juga akan mengembalikan semua milik Sean tidak termasuk gaji dari pekerjaannya karena dia membutuhkan itu untuk hidup di Oxford. 

Cara sudah menelpon berkali-kali pagi ini, namun Jennifer sengaja tak mengangkatnya, Jennifer sudah memblokir telpon dan akun medsos Sean agar Sean tak menganggunya lagi. Jennifer juga berpikir bahwa Sean akan melupakannya karena Sean tak begitu mencintainya, Sean masih mencintai Scarlett. Walaupun berkali-kali Sean menunjukkan kasih sayangnya kepada Jennifer, Jennifer tak mau menyakiti Sean karena dia masih diantara 2 pilihan. 

Namun, kini dia sudah memutuskan untuk menjauh dan menerima takdirnya, takdir yang benar-benar diluar dugaanya, dia berharap akan menikah dengan kekasihnya, memiliki anak dan merawat mereka sedangkan Kevin berkebun, Jennifer sangat menyukai kebun Kevin, penuh dengan warna-warni tanaman seperti hidupnya dulu, sekarang hidupnya kini hanyalah penuh warna-warni masalah, tak lebih dari itu. 

Jennifer menyewa sebuah apartment kecil di Oxford dan tinggal disana sendiri, dia pun mencari pekerjaan dengan ijazah sarjananya yang dibawa, namun dia belum menemukan pekerjaan yang cocok, sementara waktu dia hidup di apartmen kecil itu dengan tenang. 

****

Sedangkan Sean marah-marah kepada pembantu dan supir di rumahnya karena mereka sama sekali tak melihat kemana istrinya pergi, kali ini Sean benar-benar khawatir kepada Jennifer, bagaimana kalau Jennifer ternyata tidak pergi atas kemauannya sendiri namun diculik oleh seseorang? 

Dalam kepanikan dan kegelisahan, Sean juga sudah menelpon orang di rumah Jennifer dan mereka pun menjawab bahwa Jennifer tidak ada disana, ada satu orang yang ingin Sean hubungi namun dia ragu untuk menghubunginya karena kejadian akhir-akhir ini yang tak kunjung semakin membaik, namun demi istrinya, Sean memberanikan diri dan melepaskan gengsinya untuk menelpon James Renaldy, ayah mertuanyaa. 

Dering di ponsel Sean yang terdengar bahwa telponnya nyambung, keringat jatuh bercucuran karena rasa ragu dan kegelisahan akan istrinya yang menghilang, "Halo? siapa ini?" Tanya James karena kebetulan dia tak menyimpan nomer Sean, jadi dia tidak mengerti siapa yang sedang menelponnya saat ini. 

"Halo pa, papa James, Jennifer dimana pa? apakah dia di rumah papa saat ini?" tanya Sean dengan nada penuh panik, "Jennifer sudah gak pernah kemari sejak pernikahan Scarlett, Sean". Ucap James dengan santainya. 

"Ya udah kalau gitu, makasih pa infonya" Sean segera mengakhiri telpon itu dan dia seketika membuang ponselnya karena tidak mengerti harus menelpon siapa lagi, dia sama sekali tak mengenal teman-teman dekat atau kerabat Jennifer yang masih berhubungan baik, keluarganya saja sudah membuangnya sejak lama. 

"AHHHH SIALAN SEKALI!!!!" teriak Sean membanting remote tv yang tepat ada di depan tempat duduknya, Sean tak berhenti memijat kepalanya sendiri, dia bahkan tak tidur semalaman karena memikirkan Jennifer, dia ingin menjelaskan salah paham ini namun dia sekali lagi terlalu ragu untuk mengakui bahwa dia mencintai Jennifer meskipun malam-malam bersama Jennifer selalu memuaskan dirinya. 

Memang benar dugaan Jennifer, Sean hanya ingin melampiaskan emosinya karena pernikahan Scarlett, dia sakit hati karena Scarlett men-ghostin dirinya dulu yang tak pernah ada wanita yang mau melakukan hal itu, namun sayang sekali Sean adalah tipe laki-laki yang sulit berkomitmen, ada wanita yang masuk ke kehidupannya bukan hanya sekedar one-night stand namun benar-benar menjalani sebuah hubungan yang semuanya berakhir dengan perpisahan. 

Despair FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang