4. Pendekatan

1.8K 337 95
                                    

꧁༺༻꧂

Siapapun di dunia ini tahu bahwa lelaki bernama Haitani Ran tak akan bisa betah dengan satu wanita.

Jangan kan orang lain, adiknya saja-Haitani Rindou tak mempercayai hal itu.

"Gue yakin sih lu menduakan tuhan kalau percaya bang Ran gitu aja"-kata adiknya sendiri.

Jadi, sewaktu mereka pulang kerumah dengan suasana hati Ran yang tampak bagus Rindou diam saja. Memperhatikan Ran yang senyum-senyum sambil liat hpnya.

Sejujurnya Rindou juga mulai tertarik sama (name) tapi dia diam aja, kan Ran cuman main-main sama (name) nah nanti kalau Ran udah bosan biar langsung Rindou gas. Nyaman nih jadi (name), gak dapat Ran bisa dapat Rindou.

"Kalau dia bisa jadi milik gue sih, gak bakal gue lepas dek" Rindou menghela nafasnya, ia mengangguk kecil saja, melepas kacamata nya. Meletakkan benda itu di atas nakas dan melemparkan dirinya ke kasur.

"Lo emang nggak ngelepas dia tapi lo nya yang lepas ke sana sini" Rindou jadi jengah mendengar tawa halus yang Ran keluarkan. Ia lalu melepaskan hoodie nya dan berganti menggunakan kaos, menarik selimut guna untuk tidur.

"Malam nanti kalau mau ke rumah Bang Mochi bangunin bang" Ran yang kini duduk di kursi meja belajar mengangkat jempol nya. Walau tak di lihat oleh Rindou karena adiknya itu telah terlelap. Nampaknya ia kelelahan walau tak melakukan apapun, alias kerja nya cuman makan tidur.

Ran membuka ponselnya, menunggu chat dari Shion. Dia minta nomor nya (name) dari Shion soalnya (name) kan sekelas sama Shion. Katanya Shion juga nomor wa (name) ada di grup kelas jadi mau di cari dulu. Ran nggak sabar banget.

Dia udah biasa mainin hati cewe. Apapun jenisnya ada Yang galak? Pernah. Yang jutek? Pernah. Yang cuek bebek? Pernah. Yang malu-malu tapi mau? Pernah juga. Segala jenis betina pernah Ran mainkan hati nya, siapa sih yang belom pernah. Dari semua jenis dia udah pernah tapi yang aromantik aja dia yang belum.

Jiwa buaya nya Ran kan merasa tertantang.

Jadi sewaktu hape nya bunyi dan memang notifnya menunjukkan kalau itu dari Shion. Ran langsung cepat-cepat buka hapenya, nggak pakai bilang makasih lagi ke Shion. Dia langsung nge tes nomor (name)

Calon mainan😜

Tes|
(name) save ya, ini Ran|
Besok pulang sekolah mau|
pergi atau gimana?|

Atau mau jalan-jalan dulu gitu?|

Ran duduk diam, nunggu sampai pesannya di balas. Tapi nggak di balas-balas padahal (name) nya On. Hemm apa ini perasaan para mainannya waktu Ran cuman nge-read pesan mereka.

Tapi masih mending Ran dong di read. Ini (name) malah nggak baca pesannya dia sama sekali. Ran lalu mendengus, gak suka dia di abaikan tuh.

"Sok ngartis banget sih, kek banyak yang nge chat dia aja" Ran tetap merhatiin ruang chat nya dengan (name). Dua menit, lima menit, sepuluh menit nggak di baca-baca bahkan sekarang nomor nya udah nggak online lagi. Ran langsung mukul mejanya. Kesal.

"Anjing, liat aja besok. Emang cuman dia yang bisa sok ngartis? Gue juga bisa" Ran yang kesal langsung matiin hapenya. Di lempar asal hapenya di atas kasur.

Aromantic [HAITANI RAN] [✅] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang