(name), Haruka, Ran and the gang: kelas 3
Rindou: kelas 2
Semoga dapat di pahami🙏🙏🙏꧁༺༻꧂
Ran memberhentikan motor nya di depan rumah (name). Ia bahkan membantu pacarnya turun dari motor. Memasang senyum manis dan merapikan rambut (name) yang sedikit berantakan karena di terpa angin jalanan."Kalau gitu, aku izin masuk dulu" (name) menurunkan tangan Ran dan berjalan masuk ke rumahnya. Sebelum Ran mencekal tangannya dan menahan pergerakan nya.
"Eh, (name)... nggak mau biarin aku masuk dulu gitu? Atau ki--"
"nggak, maaf Ran aku ada les satu jam lagi. Kalau nggak masalah kau boleh pulang hehe" (name) mengalihkan pandangannya. Jari-jari nya meremas satu sama lain, menghindari tatapan Ran yang kini menatapnya intens.
"Jadi..les mu lebih penting dari aku gitu?" Ran mengangkat dagu (name), memperhatikan (name) yang kini matanya menajam.
"Hem, jelas" Ran menjauh, ia terkekeh kecil dan kembali menaiki motornya. (name) memang menarik. Tapi, lihat saja nanti Ran pasti bisa membuat gadis itu bertekuk lutut kepadanya.
"Bye~ bye~ pa-car-ku~ hahaha" Ran tertawa girang. (name) melambaikan tangannya ke arah Ran. Hingga saat pria itu sudah hilang dari belokan rumahnya (name) cepat-cepat masuk rumah. Hingga netranya menangkap sosok Haruka dan Rindou yang sedang bermain PS di ruang tengah.
"Aku pulang" Haruka menoleh ke arah (name) begitu pula Rindou. Keduanya lantas melepas konsol game mereka, ingin fokus kepada (name).
"Ganti baju dulu aja sana, aku ambilin roti dulu" (name) mengangguk mendengar perintah Haruka. Ia lantas masuk ke kamarnya dan berganti pakaian. Memilih baju yang nyaman untuk nya berangkat ke tempat les nanti.
"Haru, pakai selai coklat aja ya rotinya" (name) keluar, bertepatan dengan Haruka yang baru kembali dari dapur dengan membawa roti dan juga makanan ringan lainnya.
"Makan dulu kak" Rindou mengangkat roti yang Haruka buat ke arah (name). Mereka hening hingga (name) selesai dengan rotinya.
"Jadi? Kenapa kamu bisa pacaran sama kakaknya Rindou?" Haruka menatap lurus (name), sementara Rindou di sana hanya memperhatikan. Membiarkan Haruka yang menginterogasi (name).
"Ayo, kak (name) jangan ragu-ragu! Tuang teh nya" (name) menatap Rindou ragu, masa dia mau ngomong alasan sebenarnya ke adeknya Ran langsung?
Rindou yang di tatap lantas paham, ia mengibas-ngibaskan tangannya. "Jangan merasa nggak enak Kak, santai aja. Lagipula aku tahu gimana perangai kakak ku"
Haruka yang mendengar penuturan Rindou terkekeh kecil, ia lalu merangkul si bungsu Haitani. "Jangan sampai bocor ke luar ya, Rindou-kun"
(name) menghela nafas lega, ia langsung memijit pelipisnya dan mengusap wajahnya kasar.
"Maaf, aku spontan ngambil keputusan itu soalnya aku kebawa emosi juga curiga" baik Rindou dan Haruka sama-sama mengernyit. Tetapi keduanya tetap diam menunggu (name) melanjutkan ceritanya.
"Tadi, lukisan ku di ruang klub seni di bakar seseorang" (name) mengusap punggung tangan nya, Haruka yang melihat (name) tampak gelisah lantas mengelus pelan bahu (name).
"Maksudnya? Bukannya ruang klub itu selalu di kunci ya sewaktu pelajaran berlangsung?" pertanyaan Rindou di angguki oleh (name).
"Iya, ruang klub seni tadi di bobol sama seseorang dan parahnya lukisan ku yang di bakar. Kayak orang nya sengaja gitu" (name) terlihat murung. Haruka dan Rindou saling bertatapan, agaknya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aromantic [HAITANI RAN] [✅]
Short StoryHaitani Ran. Tentu saja pemuda tampan dengan badan atletis incaran pada gadis. Penebar kemanisan ulung. Semua gadis yang ia dekati tentu saja terpikat dengan kata-kata manisnya. Hingga seorang gadis menarik perhatian Ran, mau seberapa banyak bualan...