꧁༺༻꧂(name) merasa dirinya tuh berbeda sendiri. Tidak, bukannya merasa berbeda atas sesuatu yang wah tetapi dia berbeda dalam hal manusia normal. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, itu yang selalu ia dengar. Dan masa muda juga pasti terlibat dalam hal percintaan.
Masa SMP adalah masa-masa mulai menyukai seseorang. Masa-masa di mana antara perempuan dan lelaki mulai tertarik antara satu dengan yang lain.
Tapi, berbeda dengan (name). Ia tak merasa memiliki ketertarikan dalam percintaan. Justru ada kalanya juga ia merasa jijik melihat orang yang berhubungan romantis. Terkadang cringe.
Jangan kan orang lain, normalnya anak-anak akan senang mempunyai orang tua yang akur. Ya, (name) juga senang sih tapi...dia kadang ngerasa aneh ngeliat orang tuanya saling lempar gombalan satu sama lain.
Dia juga selalu memperhatikan dengan jelas para cewek-cewek yang ditembak di kelasnya. Ada yang tersipu, ada yang senang banget, dan bahkan ada temannya yang cewek menyatakan perasaan nya ke yang si cowok.
Kayak sekarang, (name) yang udah kelas tiga SMA sekali lagi harus melihat acara pernyataan cinta. Sang most wanted sekolah mereka Haitani Ran. Yang kalau dari jarak jauh melambaikan tangannya aja para cewek-cewek langsung histeris ada di sebelah nya.
Nggak, bukan mau nembak (name) kok. Tapi mau nembak atau menyatakan perasaan ke temannya (name), Mirai.
Ran sedang berdiri sambil menyodorkan coklat ke arah Mirai. (name) udah cringe aja nih, dia udah siap-siap mau lari tapi masalahnya waktu dia mau lari Mirai menggenggam erat tangannya.
Gadis itu tersenyum dan mengeluarkan sebuah kalung yang ia masukkan ke dalam bajunya. Menunjukkan sebuah kalung berbentuk puzzel ke arah Ran. Lelaki itu mengerutkan dahinya, di tatap nya Mirai yang setia tersenyum.
"Maaf ya, Ran. Aku udah punya pacar, kamu mungkin nggak tahu soalnya aku dan pacarku beda sekolah" penolakan Mirai terhadap Ran langsung mendapat sorakan dari satu sekolah. Para cewe-cewe kesenangan soalnya pangeran sekolah mereka akan tetap sendiri, seolah-olah ada kesempatan untuk menemani.
"Maaf ya, Ran. Semoga hari mu menyenangkan" Mirai menarik tangan (name) dari sana. Melewati Ran yang sedang tersenyum namun raut wajahnya terlihat sedih. Jelas dia memanipulasi ekspresinya, aslinya Ran tak sedih sama sekali. Toh niat awalnya Mirai cuman buat mainan.
"Maaf, ya Mirai. Aku nggak tahu kalau kamu udah punya pacar" Ran menahan tangan Mirai. Kini tersenyum lembut, jelas itu fake smile dalam hatinya si sulung Haitani sudah memaki-maki Shion yang salah memberi informasi.
"Iya nggak apa-apa. Santai aja, kalau begitu duluan" Ran mengangguk dan melepaskan genggamannya. Matanya tak sengaja bertatapan dengan gadis di sebelah Mirai yang memasang wajah jijik? Eh, jijik? Ke Haitani Ran?
Namun gadis itu lantas membuang pandangan nya. Bisa Ran lihat ia di tarik menjauh oleh Mirai.
Haitani Ran menyungging kan senyumnya. Ekspresi menjijikan yang di tujukan kepadanya itu pasti hanya akal-akalan gadis itu biar ia merasa tertarik dengannya.
Ran beralih mendekati seorang gadis yang berdiri tak jauh darinya. Menyodorkan coklatnya dan tak lupa senyuman buaya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aromantic [HAITANI RAN] [✅]
Short StoryHaitani Ran. Tentu saja pemuda tampan dengan badan atletis incaran pada gadis. Penebar kemanisan ulung. Semua gadis yang ia dekati tentu saja terpikat dengan kata-kata manisnya. Hingga seorang gadis menarik perhatian Ran, mau seberapa banyak bualan...