Special Chapter: End

1.9K 296 77
                                    

꧁༺༻꧂

⏸️ ────────●亗







Saat orang-orang berkata bahwa komunikasi adalah hal paling penting dalam hubungan, baik itu asmara maupun rumah tangga kalian harus percaya.

Komunikasi benar-benar sangat penting. Tidak perlu repot-repot telponan hingga berjam-jam cukup memberi kabar saja walau telat harusnya tak masalah.

Dan (name) menyesal tak melakukannya.

5 tahun berlalu.

Ia telah lulus dari universitas dan menjadi seniman sekarang. Tak jarang pula lukisan ciptaan nya di pajang di Museum Hiroshi Senju. (name) senang, ia akhirnya mencapai apa yang dirinya dulu impikan.

Namun sekarang, ia tak lagi bersama Ran. Pria itu meminta mereka mengakhiri hubungan menyesakkan ini. Ran tak sanggup katanya. Pria itu berfikir (name) tak pernah membalas perasaan nya. Jangankan perasaan, pesan yang ia kirim saja jarang (name) malas.

Komunikasi lewat benda elektronik gagal. Mau berinteraksi langsung tak bisa. (name) selalu menolak. Tetapi jujur saja (name) sibuk. Ia terlalu terlena pada dunianya sendiri, sibuk memberi warna pada impiannya dan lupa menaburi warna pada kisah asmara nya.

Hingga Ran muak. Pria itu di ambang batas kesabaran nya. Dengan derai air mata Ran rela datang menemui nya di kampus kala itu dan meminta mengakhiri hubungan mereka.

(name) hanya diam. Ia tak tahu ingin berkata apa. Sejujurnya ingin menolak hanya saja ia pikir ia tak boleh egois. Berakhir Ran berlalu meninggalkannya dan (name) yang tak berani mengejar nya.

Mengenang masa lalu itu sulit. (name) hampir menangis jika mengingat nya. Terlebih tak berlangsung lama setelah mereka putus ia langsung mendapat kabar jika Ran sudah menemukan wanita baru. Tak apa (name) tak masalah. Jika Ran nyamannya seperti itu kenapa tidak.

Lelaki itu berhak mendapat kebahagiaan, walau bukan darinya.

Tiin tiin

(name) menoleh, di depannya terdapat mobil berwarna merah mengkilat. (name) mengernyitkan dahi, siapa pemilik mobil berwarna nyentrik itu? (name) yakin ia tak punya teman yang memiliki mobil dengan warna mencolok ini.

Kaca mobil di turunkan, seorang wanita berambut kuning keemasan sedang tersenyum ke arahnya. (name) mengerjapkan matanya, tunggu ia kenal dengan wanita ini aduh tapi siapa ya namanya ah kalau nggak salah--

"Shizuki-san..."

(name) lantas berdiri, di depannya Masa tertawa kecil dan melambai. Ia menggerakkan tangannya, memberikan kode agar (name) mendekat ke arahnya.

"Naik, biar ku kasih tumpangan" (name) tersenyum canggung. Ia menunduk sekilas lalu masuk ke dalam mobil milik Masa.

"Shizuki-san, udah lama ya kita nggak ketemu" Masa melirik, ia menggeleng pelan.

"Jangan Shizuki, marga ku sudah berubah" Masa mulai melajukan mobilnya. Membelah jalanan Tokyo dengan kecepatan sedang. Di sebelah nya tampak (name) yang terlihat antusias.

"Oh, apa ini artinya Shizuki-san sudah menikah?" (name) menoleh sepenuhnya, Masa mengangguk. Ia menunjuk perutnya.

"Yup, dan aku sedang mengandung anak kedua ku sekarang" (name) entah kenapa merasa kagum. Ia yang tampak lebih antusias.

"Selamat, ya ano~ Shizuki-san apa marga barumu sekarang?" Shizuki menunjukkan sebuah kalung yang berinisial MM.

"Mochizuki, nama ku sekarang Mochizuki Masa. Aku menikah dengan Kanji-kun hahaha! Aku yang dulu tak akan pernah menyangka bahwa akhirnya aku akan menikah dengannya" (name) hanya menanggapi dengan senyum, ia mulai mengingat siapa ya Mochizuki Kanji hingga pikiran nya tertuju kepada satu orang.

Aromantic [HAITANI RAN] [✅] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang