꧁༺༻꧂
Mochi memarkirkan asal motor nya, berjalan cepat memasuki rumah kosong yang ia kenal. Ini tempat di mana anggota Tenjiku menghajar musuh satu persatu atau tempat di mana Izana sering menculik orang tak dikenal dan menghajar mereka sampai koma.
Hanya agar pria itu tak merasa bosan.
Kembali ke Mochi yang kini menatap kosong wanita yang sedang di ikat. Tak sadar kan diri, ia lalu menatap nyalang ke arah Izana yang melambai kepadanya.
(from pinterest)
"Yo, tumben telat?" Izana menyapa dengan santai nya, bagai tak berdosa ia tersenyum lebar ke arah Mochi.
"Izana! Kau apakan Masa?!" Mochi berjalan menghampiri Masa, melihat kondisi masa yang mengerikan di tambah tangan wanita itu yang di ikat kencang. Mochi jelas emosi.
"Gue? Nggak, ini balasan aja" Izana perlahan mendekat, ia berdiri di belakang Masa lalu menendang punggung wanita itu hingga menghasilkan bunyi hantaman yang cukup nyaring.
"IZANA!"
Mochi menggeram marah, ia menatap Izana seutuhnya. Sementara si ketua tetap tenang, Izana menatap balik mata Mochi.
"Ingat peraturan yang kubuat Mochi? Tidak ada yang boleh menyakiti teman-temanku selain diriku sendiri. Dan kau tahu..." Izana menunjuk Ran yang kini tersenyum kecil dan melambai ke arah keduanya. Si sulung Haitani itu tengah menggunakan pakaian rumah sakit dan juga perban di kepalanya.
"Ran hampir tiada karena ulah jalang mu ini" Izana lalu menendang Mochi hingga pria dengan tubuh tingginya itu terpental ke belakang. Mochi juga sedikit batuk darah.
"Dan apa kau berfikir aku orang baik yang akan diam saja saat temanku di pukul hingga hampir meregang nyawa? Oh tentu tidak, dia harus menerima konsekuensi nya. Hanya kupukul saja kok" Izana tersenyum kecil, bisa di lihat olehnya Mochi yang sedang menatapnya dengan tatapan penuh emosi.
Lantas Izana mengangkat wajah Masa, wanita itu sudah sadar lagi nyatanya. Tangan Izana terangkat dan tamparan keras berhasil menghantam wajah Masa.
Tetapi alih-alih menangis wanita itu justru tertawa keras. Masa lalu melirik Ran yang sekarang menatapnya datar. Ah~ hatinya sakit saat Ran bersikap dingin begini kepadanya. Padahal kan semua ini bukan salahnya.
"Ran~ apa kau nggak mau menolong ku? Tidak mau menurut lagi sama aku?" Masa merengek, meminta belas kasih kepada Ran. Sementara Ran yang di tanya memutar bola matanya jengah. Sudah cukup, ia tak mau menjadi anjing nya Masa lagi. Ran lalu bangkit dan berjalan keluar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aromantic [HAITANI RAN] [✅]
Short StoryHaitani Ran. Tentu saja pemuda tampan dengan badan atletis incaran pada gadis. Penebar kemanisan ulung. Semua gadis yang ia dekati tentu saja terpikat dengan kata-kata manisnya. Hingga seorang gadis menarik perhatian Ran, mau seberapa banyak bualan...