꧁༺༻꧂
"(name)"
Panggilan itu membuat tangan (name) yang ingin membuka pintu ruang klub terhenti. Ran berdiri tak jauh darinya, mata pria itu datar--lebih ke tak suka menatapnya. Acuh, sejujurnya (name) juga tak perduli ia lantas berdehem kecil.
"Apa?" Ran terdiam. Mereka beradu pandang. Hanya dari tatapannya (name) tahu Ran sedang tak suka kepada nya. Pria itu membuang muka dan berdecih. Tatapan mata acuh milik (name) membuat suasana hatinya semakin kacau.
"Kau pulang sendiri hari ini aku sibuk" setelah mengatakan itu Ran berlalu. Meninggalkan (name) yang bahkan tak perduli.
Gadis itu masuk ke ruang klub, mengambil ponselnya dan menghubungi Haruka. Mungkin kakaknya itu bisa menjemput nya.
"Halo, (name)-chan?"
"Haru, bisa jemput aku?" (name) sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga kala mendengar bunyi grasak-grusuk di ujung sana.
"gomenne~ aku sedang pergi ke museum bersama Yaguchi dan Yotasuke-kun, memang nya Ran kemana?"
(name) memutar matanya malas, Ran bukan urusan nya ia tak mau tahu. "katanya sih sibuk, yasudah aku bisa naik bus kok"
Tanpa menunggu balasan dari Haruka (name) mematikan sambungan telepon. Ia lalu lanjut membuka pintu gudang ruang klub seni dan membereskan beberapa barang-barang.
(name) mendesah pelan. Ia mengedarkan pandangan melihat lukisan milik anak-anak klub seni. Hatinya menghangat. Walaupun kini miliknya tak terpajang lagi di sana.
Setelah selesai membereskan ruang klub (name) beranjak pulang. Ia ingin jalan kaki saja sambil menikmati indahnya matahari tenggelam. Pasti akan sangat indah. Bisa juga ia mendapat inspirasi.
Melangkah keluar gedung sekolah hingga seseorang memanggil namanya dengan kencang. "KAK (NAME)"
(name) berbalik, di sana Rindou berteriak dan melambai tangan padanya. Di belakangnya ada Izana yang juga tersenyum simpul juga Kakuchou yang menunduk kecil saat melihatnya membuat (name) juga refleks menunduk juga.
"Mau pulang kak? Bang Ran mana?" (name) mengangkat bahu acuh atas pertanyaan Rindou. Sementara Izana dan Kakuchou saling pandang tampa sepengatahuan keduanya.
"Maa~ maa~ ngobrol nya sambil jalan aja kita keluar dulu aja yuk udah mau malam ini" Izana mendorong bahu (name) dan Rindou agar bergerak.
"Kurokawa-kun, bukankah biasanya kau membawa motor kesekolah?" yang di tanya hanya tersenyum dan mengangkat bahunya.
"Entahlah, aku merasa hari ini aku harus jalan kaki" Izana tertawa kecil, biasanya firasatnya memang tak salah.
"Kebetulan karena rumah kita cuman beda satu halte jadi kita sama-sama aja pulang nya kak" (name) mengangguk kecil, Rindou yang selalu antusias saat berdekatan dengannya sungguh menggemaskan.
"Iya, ayo sama-sama" mereka berjalan beriringan. Kakuchou bahkan ikut berbicara mendekatkan diri dengan (name).
"Kak, hari ini nggak les?" Rindou memperhatikan (name) yang kini wajahnya di terpa sinar matahari berwarna orange. Menambah kesan indah tersendiri bagi Rindou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aromantic [HAITANI RAN] [✅]
Short StoryHaitani Ran. Tentu saja pemuda tampan dengan badan atletis incaran pada gadis. Penebar kemanisan ulung. Semua gadis yang ia dekati tentu saja terpikat dengan kata-kata manisnya. Hingga seorang gadis menarik perhatian Ran, mau seberapa banyak bualan...