꧁༺༻꧂
Masa menangis sendu di gang sempit itu. Memegangi perutnya yang terasa sakit saat di tendang oleh Izana. Melihat Izana dan kacungnya-Kakuchou-sudah pergi ia lantas mengambil ponselnya di kantung tas nya.
Mendongakkan kepala, astaga seluruh badannya terasa sakit semua. Sambungan telpon juga lama sekali tersambungnya. Hingga saat ia mendengar telpom tersambung ia mulai menangis lagi.
"Kanji..hiks Izana memukul ku lagi"
Masa menyeka darah di bibirnya. Ia mendengar Kanji tetap bungkam di ujung sana. Apa ini? Apa lelaki itu mulai tak menyukai nya? Ah, sial! Apakah ia harus mencari lelaki lain untuk di jadikan pembantu?
"Apa yang kau perbuat kali ini Masa"
Masa tau itu bukanlah pertanyaan lagi. Lelaki itu terdengar lelah, Masa lantas meringis kecil kala perutnya terasa di aduk-aduk. Sakit sekali.
"Tidak, kali ini bukan salahku hiks... Kanji~ percaya padaku hiks.." Masa semakin meringis. Sakitnya bukan main. Izana sialan. Lihat saja nanti pembalasan darinya.
"Baiklah beri tahu aku posisi mu"
Tersenyum senang, Masa lantas memberitahukan posisinya pada Kanji. Menutup sambungan telpon ia bersandar ke dinding di belakangnya.
Mengingat masa lalu di mana ia masih memiliki Ran dan sepuasnya mengendalikannya.
Ran yang dulu berbeda dengan yang sekarang, hanya setia padanya. Bagai anjing penurut, lelaki itu akan mengabulkan apapun yang ia minta.
Jika saja dulu ia tak ketahuan main belakang dengan Kanji, pasti Ran masih miliknya. Pria itu dulu sangat mencintai nya dan tak pernah berpaling darinya.
Hingga si buruk rupa (name) datang. Masa tahu Ran selama ini hanya main-main saja kepada perempuan lain. Dan di ancam sekali saja olehnya maka Ran akan menurut dan memutuskan hubungan dengan si perempuan.
Namun, saat dirinya meminta lelaki itu untuk memutuskan (name) Ran malah mengeluarkan banyak alasan. Membuat Masa resah, bisa saja Ran benar-benar menyukai (name). Dan Masa tak mau hal itu terjadi.
Ran hanya miliknya. Si pahatan sempurna Haitani Ran adalah miliknya! Akan ia halalkan segala cara agar Ran menjadi milik nya.
Dan (name) yang menghalangi...kira-kira harus Masa apakan ya?
"Masa"
Mochi yang baru sampai lantas menghampiri wanita itu yang terlihat kacau. Ia menyingkirkan rambut-rambut yang menghalangi penglihatan Masa. Wanita itu tak pernah sekacau ini saat di pukul Izana. Tunggu, Izana?
"Masa bukankah yang sering memukul mu itu Kakuchou, kenapa sekarang Izana?" Mochi mengambil alih tas wanita itu, menggondongnya sampai ke motor.
Sementara Masa hanya menggeleng dengan raut wajah kesakitan. "Berhenti bertanya Kanji, perutku sakit. Izana memukul ku semau hatinya ini menyakitkan"
Masa lantas memeluk Mochi, bisa dilihatnya darahnya di serap oleh baju lelaki itu.
"nee~ Kanji~ bisa kau pukul Izana untukku?" Masa bertanya walau ia tahu ini tak mungkin. Tapi jika ia sedikit bersilat lidah bukan tidak mungkin Mochi mau mengikuti kata-katanya.
"Aku tak tahu letak kesalahan ku di mana, tiba-tiba dia menghampiri ku dan memukulku. Aku membencinya, Kanji~" Masa merengek.
Sementara Mochi di depan tersenyum hambar. Ia tahu sebenarnya apa yang terjadi, sudah di terka olehnya sejak wanita itu menelponnya. Hanya saja entah kenapa emosinya tersulut, maksudnya Izana tak perlu memukul Masa sampai seperti ini kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aromantic [HAITANI RAN] [✅]
Short StoryHaitani Ran. Tentu saja pemuda tampan dengan badan atletis incaran pada gadis. Penebar kemanisan ulung. Semua gadis yang ia dekati tentu saja terpikat dengan kata-kata manisnya. Hingga seorang gadis menarik perhatian Ran, mau seberapa banyak bualan...