#1FA

8.6K 360 2
                                    

Author pov

Hancur..
Semuanya sudah hancur, nat hanya bisa menangisi keadaannya yang begitu malang, bagaimana tidak? Diumurnya yang masih terbilang muda dia sudah mengalami depresi yang luar biasa.

Hari ini ayah dan ibunya meninggal dalam kecelakaan besar meninggalkan nat seorang diri, seorang anak 19 tahun tanpa saudara.

Nat benar-benar terpuruk, tak ada bahu yang dipinjamkan untuk ia bersandar juga tak ada tangan yang mencengkramnya agar tetap kuat.

Saudara orang tuanya? Bahkan tak ada yang datang ke pemakaman mereka, dari awal hingga akhir nat seorang diri yang mengurus pemakaman.

Teman? Nat tidak punya teman sekolah karena selama tiga tahun ini dia home schooling.
Yes! He's so fucking introvert! Kehidupannya hanya sebatas berbaring, belajar dan game.

Bagaimana ini? Nat tak tau apa yang harus ia lakukan.

Selama ini orang tuanya memanjakannya semua yang nat inginkan pasti dipenuhi, tapi sekarang orang tuanya tidak meninggalkan warisan apapun kecuali rumah yang ia tinggali sekarang.

Uang asuransi? Jangan tanya semua raib diambil penagih hutang. Ya! Nat juga baru tahu orang tuanya memiliki banyak hutang hingga semua harta yang ditinggalkan habis untuk membayarnya dan masih untung tersisa rumah yang bisa ia tinggali.


🍃🍃🍃

Dua bulan sudah berlalu kini kehidupan nat makin tak beraturan. Anak manja yang kini harus kerja part time di sebuah cafe, tak bisa mengatur uang, tak tau bagaimana kerasnya kehidupan dan harus menjalani kehidupannya sebatang kara.

Tentang sekolahnya? sungguh dirinya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi nasib ya nasib, Nat harus menelan mentah mentah keinginannya itu hanya untuk menjalani kehidupan untuk makan dan bertahan.

.

Hari ini.. Seperti biasa nat pulang dari tempat kerjanya melangkahkan diri ke bar yang ia sering kunjungi beberapa bulan terakhir, Nat tidak ingin kembali ke rumah hari ini, karena rasanya sepi disana dan berfikir setidaknya di bar ada kebisingan yang menutupi rasa kesepiannya.

Mabuk mabukan hingga tak sadarkan diri sudah sering nat lakukan akhir akhir ini, ia berfikir ini bisa meringankan beban di pikirannya, tapi salah! Hidupnya malah terjerat dan tak bisa lepas dari pengaruhnya.

Malam ini nat tidak ingin mabuk berat karena besok akan bekerja, ya.. Mungkin satu atau dua gelas wine tak masalah baginya.
setelah beberapa waktu ia masuk ke bar ada seseorang yang menghampirinya menawari beberapa minuman padanya.

"hei.. Apa kau mau minum sesuatu?" tanyanya

Di lihat dari pakaiannya sepertinya ia pegawai disini.

"oh tidak!! nanti saja.." ucap nat sedikit keras, karena suaranya tertutup musik yang menggema keseluruh tepi ruangan.

Orang itu pun berlalu meninggalkan nat, begitu pun dirinya juga yang ikut berlalu ke bangku kosong untuk duduk. Tak lama orang tadi kembali menghampiri nat dengan membawa dua gelas di tangannya.

"free! Untukmu.." katanya sambil duduk tepat di samping nat.

"khob pun khap" ucap nat, jujur saja nat tidak bisa menolak minuman apalagi ini gratis.

Glup..glup..glup..

Nat menghabiskan seluruh minuman di gelas itu, ini mudah saja bagi nat apalagi minumannya hanya setengah dari gelas itu.

"wahh.. Enak sekali.. Aku tak pernah minum alkohol seenak ini. Biasannya alkohol akan terasa pahit dan panas di tenggorakan tapi ini tidak! ini sedikit terasa asam dan manis diwaktu bersamaan tapi juga menyegarkan " batin nat, entah apa nama alkohol ini tapi rasanya memang seenak itu.

Beberapa saat nat tertegun dan tak lama di bangunkan oleh pria yang sedari tadi disampingnya "bagaimana? Apa kau suka?" tanyanya.

"ya aku suka, by the way apa nama minuman ini?" nat bertanya siapa tau ia bisa memesannya lagi.

"oh ini?" ucapnya sambil menunjuk gelas yang masih bertengger ditangan nat.

Nat mengangguk "free alcohol.." (alkohol gratis) lanjutnya.

"free alcohol? Aku baru tau ada alkohol dengan nama itu. Apa kau yang membuatnya?" nat bertanya sambil mengangkat alis penasaran.

"ya.. Aku yang membuatnya.." nat mengganguk kagum dengan kemampuan pria ini.

"Oh ya.. siapa namamu?" tanya pria tersebut dengan mengulurkan tangannya.

"Nat.. Nat natasitt" jawab nat dengan mengambil tangan yang di ulurkan.

"oh khunn nat atau.. nong nat?"

"panggil aku nat saja. Dan kau?"

"aku max. Max saran"

"emm" sekali lagi nat mengganguk pelan.

"Senang berkenalan dengan mu khunn max" ucapnya dengan senyum tipis diwajahnya.

----

Pagi ini nat benar benar tak bisa pergi bekerja entah kenapa tubuhnya begitu lemas hampir tak bisa bergerak matanya juga begitu kabur, tapi kepalanya tidak pusing karena semalam ia memang tidak minum banyak hanya tubuhnya seperti melayang tak karuan.

"apa karena minuman itu?" fikirnya.

Ini sudah hampir malam tubuhnya masih begitu lemas, ia sangat kelaparan dan haus tapi apa daya nat tidak bisa mendorong tubuhnya dari kasur.

Nat begitu putus asa tapi tak lama..

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Terdengar suara langkah kaki mendekati kamarnya? Tapi siapa? Dan benar saja ada seseorang yang masuk ke kamar nat, seorang pria bertubuh tegap dan jangkung mendekati nat yang terbaring di kasur.

"heyy.. Apa kau mengingatku sayang?" bisik orang itu tepat di telinga nat entah sejak kapan pria itu sudah berjongkok di samping tempat tidur nat.

"siapa kau?" nat menyipitkan matanya memperjelas penglihatannya, tapi lampu yang padam membuatnya sama sekali tidak bisa melihat sosok tersebut.

"sepertinya kau sedang kelaparan dan haus. Apa kau mau aku ambilkan minum dulu? Biar nanti aku memberimu makan" ucap pria itu.

"siapa kau?" sekali lagi nat bertanya.

"biar aku bantu kau minum dulu" pria ini mengabaikan pertanyaan nat.

Terasa kepala nat di angkat pelan dan pria itu menyodorkan minum ke mulut nat.

Glup..glup..

"anak pintar sekarang kau harus makan.."

"sebentar! Sebenarnya siapa kau?!" entah dari mana kekuatan nat tapi setelah minum kekuatan nat seperti kembali penuh.

Nat beranjak dari kasur dan menyalakan lampu tidur di sampingnya dan betapa terkejutnya dia ternyata orang yang tadi masuk ke kamar dan memberinya minum adalah max orang yang ia temui dibar kemarin.

"max? Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kau bisa masuk ke rumahku?" nat benar benar terkejut dan tak melepas pandangan takutnya pada max.

"itu tidak penting sayang.. Yang penting sekarang kau harus makan. Bukankah kau lapar?" tanyanya dengan tatapan mengerikan pada nat juga tangan yang tidak tau sejak kapan bertengger di paha nat dan tiba tiba sedikit meremasnya.

Uhh...

Nat menutup mulutnya dengan tangannya ada apa dengannya kenapa dia mendesah?



















____________________________________________

TBC
VOTE AND COMMENT OKAYY?!!!

Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang