Max POV
Seharian ini aku melihat nat terus menangis dan aku sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan, perasaan aneh terus menggerogoti ku, seperti ada rasa sakit didalam, tapi juga ada rasa bersalah.
Apalagi setelah melihatnya tertidur setelah begitu banyak menangis, aku terus menatapnya dalam, terus bertanya pada diri ku. Apakah aku alasannya menderita seperti ini? Kalau iya.. tolong berikan aku kesempatan untuk menyembuhkannya.
.
.Setelah beberapa saat menemani nat aku pergi keluar membiarkannya istirahat, baru saja aku melangkah keluar aku melihat first duduk sendiri di ruang tengah dengan tatapan kosongnya aku melihat matanya begitu sembab.
Aku menghampirinya dan menyentuh bahunya pelan.
"Kau tidak apa-apa?" Tanyaku sasaat setelah aku duduk tepat disebelahnya.
"Hmm aku tidak apa-apa" katanya dengan menganggukkan kepala.
"Really? Tapi aku melihat kau dari tadi menangis.." seketika first mengalihkan pandangannya padaku dan mulai tersenyum smirk padaku.
"Walaupun semua tak sesuai rencana, tapi hasilnya seperti harapan kita.." katanya padaku.
"Lalu bagaimana dengan keadaan tn.toru?"tanya ku penasaran.
"Aku bilang padanya bahwa tak mungkin lagi dia bisa bertemu adiknya, aku bilang bahwa mungkin adiknya akan kecewa dan marah jika melihat nya lagi dengan fakta dia tidak pernah menemuinya walau sudah lama dia kembali kesini. Dan kau tau hiia? Dia menangis dihadapanku.. fuihh.. rasanya sangat memuaskan melihatnya menangis seperti itu.." jelasnya panjang lebar.
"Yahhh... Kau memang tak punya perasaan" ucapku dengan menepuk punggungnya.
"Kalau aku tak punya perasaan bagaimana mungkin aku menangis" aku kembali menatap nya.
"Jadi apa kau menyesal melakukan ini semua?" Tanyaku sambil tak melepaskan tatapan padanya.
"Hmm, ada rasa sakit memang tapi ada rasa perasaan puas juga dihatiku. Sejujurnya aku memang masih mencintainya, tapi tau dia tak pernah mencintaiku membuat kebencian padanya mulai muncul"
"Jadi apakah kau tidak menyesal melakukan ini?" Dia mulai memutar badannya dan mulai melihatku dengan senyuman nya.
"Tentu saja tidak!"
------
setelah aku mengetahui bahwa toru adalah kaka nat aku tak memberi tahu pada first tentang hal itu karena aku tak ingin masalah semakin rumit dan tidak ingin kalau sampai nat kembali kepada kakanya dan pergi jauh dariku, tapi beberapa hari kemudian first mendatangiku dengan wajah yang begitu merah padam seperti memendam kemarahan.
"Ada apa?" Aku sedikit khawatir padanya.
"Hiia.. tn.toru.." kata first seperti tak yakin dengan apa yang akan dia katakan padaku.
"Ada apa dengan tn.toru?" Tanyaku.
"Dia.. dia selingkuh dariku, aku melihatnya tidur dengan lelaki lain" katanya mulai menangis dihadapan ku.
Hiks..hikss..hiks..
"Aku tak menyangka dia begitu berani selingkuh dariku..hiks.."first terus menangis sesenggukan didepanku.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Aku mendekatkan diri pada first mencoba mencerna apa yang telah terjadi.
"Aku.. aku tadi ke apartemen tn.toru.. da..dan aku melihatnya sedang berhubungan intim dengan sekertarisnya.." aku jadi semakin marah, tapi yang aku fikir kan sekarang hanya first.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)
Teen FictionMax mencengkram rahang nat kuat mengarahkan pandangan padanya tak peduli yang punya sudah kesakitan. "ingat nat, bukannya kau masih ingin ini?!" ucap max sambil menunjukan sebotol minuman tepat di wajah nat. "ingat sayang kau tidak bisa hidup tanpa...