when we apart 1

1.1K 50 1
                                    

extra chapter 1.
Hawoo ini chapter tambahan ya..
happy reading:"

-------------------

Author POV

Sudah enam bulan setelah max dan Nat berpisah, tapi seakan akan kehidupan mereka telah berakhir enam bulan yang lalu pula.

Nat fikir dengan kebebasannya dia bisa memulai kehidupannya dengan kebahagiaan, tapi ternyata dia salah. Kesepian dan kesedihan selalu menerpa dirinya. Awalnya yang ia lakukan adalah mencari orang orang yang bisa menemani kesunyian malamnya, tapi suatu waktu setelah bersetubuh dengan seseorang pria yang ia temui di bar pria tersebut memberi uang yang cukup banyak pada Nat, dan inilah akhirnya nat kini menjual tubuhnya untuk mendapat uang untuk kehidupan sehari-harinya agar tak lagi menerima uang dari sang Kaka.

kehidupan Nat semakin hancur di buatnya sendiri, dia menjadi seorang pelacur yang setiap hari bersetubuh dengan orang yang berbeda beda, setiap rasa sakit ditanggung sendiri tanpa mengeluh, karena nyatanya perasaannya jauh lebih sakit.

Tidak lebih baik juga apa yang terjadi pada max setelah kepergian Nat, dia benar benar menghukum dirinya sendiri seperti ucapannya dulu pada Nat.

Semua bisnis ia alihkan pada first, sedangkan dia sendiri setiap harinya hanya minum minum di kamar nat yang tidak pernah ia tinggalkan barang sejengkal.

ya.. ini kenyataanya.. kebahagiaan yang diharapkan dari perpisahan sama sekali tidak terlihat dikehidupan ke duanya.


.
.
.


Max side

first begitu terlihat jengah setiap melihat sikap Kakanya yang terlihat jelas sedang menghancurkan tubuh dan akalnya setiap hari.

Sepulang bekerja first selalu menyempatkan diri untuk melihat keadaan Kakanya yang terduduk dan minum hampir 10 botol setiap harinya di lantai kamar yang dulu ditempati Nat.

"Hia.. sampai kapan kau akan begini?" Tanya first saat sudah terduduk disamping sang Kaka yang terlihat lemas dengan botol minum ditangannya.

Tak ada jawaban, max seperti orang tuli.

"Liatlah dirimu! kau bertambah kurus.. wajah mu semakin pucat, dan kau selalu berbau alkohol" ucap first yang sama sekali tidak max hiraukan.

Glup.. glup..glup.. max hanya menegak minuman ditangannya dengan tatapan kosong ke depan.

"Cukup hia!!" First benar benar kesal dan mengambil alih botol minuman ditangan max, tapi sekali lagi max terlihat tak peduli dan mengambil botol lainnya untuk ia minum.

"Apa kau akan melakukannya sampai kau mati?!" First menghela nafas berat.

"Baiklah terserah kau saja! Tapi mungkin setelah kau mati, maka Nat juga akan menyusul mu mati, karena kehidupanmu sekarang tak jauh berbeda darinya." Max otomatis menengok saat mendengar nama orang yang ia cintai itu.

"Apa maksudmu?" Akhirnya max membuka mulutnya dan mulai bertanya maksud dari kalimat sang adik.

"Sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu ini, tapi melihat kalian sama sama menderita sepertinya aku harus membicarakan ini denganmu" max menaruh perhatian pada setiap kata kata first dan menunggu penjelasan lebih lanjut dari sorot matanya.

"Hia.. kekasihmu itu nyatanya tak pernah menemukan kebahagiaan dengan perpisahan kalian.." max masih mendengarkan tanpa bertanya.

".. setelah kepulangannya dari sini, Nat selalu merasa kesepian dan berakhir mencari orang untuk menemaninya hari harinya"

"Itu bagus.. dia sudah menemukan orang baru untuk dia jadikan teman hidupnya bukan?" Ucap max kembali melemas.

"Bagus katamu? DIA TIDAK LEBIH DARI SEORANG PELACUR HIA!!! DIA SELALU MELAKUKAN SEX DENGAN ORANG YANG BERBEDA BEDA SETIAP MALAM AGAR DIA TIDAK MERASA KESEPIAN DI SETIAP TIDURNYA!!!" Jelas first begitu keras membuat max tertegun.

"Apa maksudmu first?"

"Iya hia kau tidak salah dengar! Kini Nat juga sama seperti mu! Mencoba menghancurkan kehidupannya sendiri!" max terlihat gusar, rahangnya mengeras, amarah memuncak sampai ke kepalanya.

"Bagimana kau mengetahui semuanya first?!" Tanya max meyakinkan kalau apa kata kata first itu bukanlah kebohongan semata agar dirinya berhenti dari aksi menyiksa dirinya sendiri.

"sebenarnya ada hal yang aku lakukan dibelakangmu hia. Setelah kepergian Nat, aku selalu memantaunya dan mengirimi uang lewat tuan toru, tapi suatu saat Nat tak lagi menerima uang itu lagi, dan malah mengembalikannya pada tuan toru.. awalnya aku fikir dia mungkin mengetahui kalau uang itu berasal dariku makanya ia kembalikan, tapi setelah beberapa minggu, ada pekerja kita yang melapor kalau ia melihat Nat berada di suatu bar dan ternyata dia mencari uang disana dengan cara menjual diri. Nat sekarang benar benar kesepian sampai tak sadar jika dia sedang menghancurkan kehidupannya sendiri"

max menunduk, rasa kesal dan amarah benar benar sudah memuncak ke kepalanya.

"Aku menyuruhmu untuk pergi agar kau punya kehidupan yang lebih baik! Kenapa kau melakukan itu Nat?! Kenapa?!"

Max akhirnya bangkit dari tempatnya dan pergi dengan langkah penuh amarah.

"Kau mau kemana hia?" Tanya first setelah ikut bangkit bersamaan.

"Menemuinya dan bertanya kenapa dia melakukan hal itu?"

"Kenapa?"

"Karena aku melepaskannya bukan untuk ini first! Aku melepaskannya karena aku ingin dia memulai kehidupannya dan menjalani hidup yang bahagia! Bukan malah semakin menghancurkannya!!!"

Maxpun pergi setelah menjawab pertanyaan pertanyaan sang adik dan first hanya diam membiarkannya.

"Temuilah dia hia, aku tak ingin kehidupan cinta mu hancur sama seperti milikku" monolog first.



















____

TBC...

Free Alcohol. Maxnat🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang